12. I Hope

4.1K 374 16
                                    

Hope you like this story ...
.
.

Taehyung meraung dengan segala ketakutannya, mimpi paling buruk yang sama sekali tak pernah ia bayangkan, Hyunsik telah merusaknya. Merusak segalanya.

"Gwaencanha, hyung di sini"

Namun tidak, Taehyung tetap menangis sambil memeluk lututnya di sudut kamar. Air matanya tak berhenti. Kejadian beberapa jam yang lalu terus berputar di kepalanya. Membuat segala amarah dan emosi Taehyung berbaur menjadi satu.

Namjoon.

Malaikat yang mungkin di turunkan oleh tuhan untuk menyelamatkan Taehyung, walaupun terlambat selangkah, namun itu adalah yang tak akan pernah Taehyung lupakan.

Taehyung melihatnya. Melihat bagaimana Namjoon menonjok Hyunsik dengan serangan bertubi-tubi, bahkan hingga hidung dan mulut pria itu mengeluarkan darah. Namjoon adalah penyelamatnya.

Dengan segala kebaikan hatinya, setelah insiden itu terjadi Namjoon membenarkan kembali baju Taehyung dan menutupinya dengan rapat tubuh itu oleh mantel milik Namjoon, memapah tubuh ringkih itu dengan segala kesabarannya. Entah apa lagi yang akan terjadi jika saja Namjoon tidak datang saat itu.

Dan sekarang penyesalan-penyesalan itu datang silih berganti. Andai saja saat itu Taehyung tidak nekat keluar lewat jendela, andai saja Taehyung tidak pergi, andai saja Taehyung mendengarkan apa yang Jungkook katakan, mungkin saja semua ini tidak akan terjadi.

"Aku sudah membujuknya untuk sekedar minum, tapi dia tetap seperti itu. Menangis sambil memeluk lututnya, aku bingung harus bagaimana, mungkin kurang lebih 4 jam dia seperti itu"

Ungkap Namjoon pada Jungkook, keduanya hanya memandang Taehyung dari luar pintu kamar Namjoon yang sedikit terbuka.

"Gumawo hyung untuk telah menyelamatkan Taehyung, aku tidak tahu lagi apa yang akan terjadi kalau kau tidak ada"

Namjoon tersenyum hingga kedua dimple yang tersembunyi itu kini terlihat begitu menawan, pantas saja Seokjin selalu mendamba pemuda jangkung ini.

"Itu sudah menjadi tugasku untuk melindungi orang-orang yang kusayangi"

"Aku sebagai suaminya hanya bisa membuat Taehyung terluka, aku sama sekali manusia paling tidak becus"

"Jangan salahkan dirimu, cepat temui Taehyung mu itu" Namjoon berlalu, memberikan ruang untuk keduanya.

Perlahan Jungkook masuk, lalu menutup pintunya. Menghampiri Taehyung yang berkeadaan sangat prihatin. Rambut madunya yang acak-acakan, tubuhnya yang bergetar karena menangis, matanya yang hitam juga sembab. Bekas memar dimana- mana. Benar-benar tidak terurus. Jungkook meringis.

"H-hyung" memegang pundaknya perlahan.

Tidak ada jawaban. Namun wajah itu memandang Jungkook dengan letih dan sendu.

"Ayo kita pulang" ajaknya, dengan menggenggam tangan Taehyung.

Sejujurnya Jungkook takut kalau-kalau Taehyung marah atau semacamnya. Tapi tidak, Taehyung diam saja, tidak mengiyakan namun juga tidak menolak. Sangat mirip mayat hidup.

Jungkook memapah tubuh ringkih itu dengan hati-hati.

"Hyung, aku pulang dulu. Terimakasih atas bantuannya. Lain waktu aku akan membalasnya" Jungkook berpamitan pada Namjoon.

Nothing Like Us (KookV) ✔Where stories live. Discover now