15. Butterfly

4.1K 382 20
                                    

Hope you like this story ...
.
.

Dan sekarang Jimin merasa terpojokkan. Sudah 15 menit yang lalu Jimin duduk dengan sangat tidak nyaman. Ditambah lagi tatapan Taehyung yang seakan-akan mau melubangi kepala Jimin.

"Jadi Jimin bisa tolong jelaskan semuanya" ucapnya masih dengan tatapan yang sama.

"Ya tuhan, Kim Taehyung apa-apaan tatapanmu itu. Jangan seperti itu kau membuatku tidak nyaman" protes Jimin, tapi sama sekali tidak mempan karena tatapan Taehyung semakin menajam.

Jimin tahu, jika Taehyung seperti ini, itu artinya Taehyung benar-benar marah.

"Oke aku jelaskan satu-satu. Pertama tentang Hoseok hyung. Jadi begini, sebelum keberangkatan Hoseok ke Swiss aku dan dia membuat kesepakatan, aku yang menyetujui semua yang dia mau. Karena menurutku itu hal spele hanya mengirimkan kabarmu saja, dan di sini bukan aku yang paling salah. Kau yang lebih fatal. Kau tahu saat itu Hoseok hyung begitu frustasi saat kau sama sekali tidak bisa di hubungi, saat kau tidak mau mengantarnya ke bandara. Dia tersiksa Kim, dia mengakhiri pertunangan itu karena Appa dan Eomma nya yang tidak merestui kalian, dan selebihnya yang aku tahu Hoseok mencintaimu setengah mampus--"

"Bukan aku yang membela Hoseok hyung, aku hanya ingin kau sadar. Jangan berlagak seolah kaulah yang paling tersakiti. Kau sama sekali tidak tahu bahwa selama di Swiss Hoseok hyung tidak baik-baik saja, dia mengalami masa masa yang sulit. Dan kau tahu karena siapa? Karena kau--"

"Terserah mau percaya atau tidak, selama itu yang sering menemani Hoseok hyung adalah jarum suntik, silet, cutter, gunting dan mungkin masih banyak lagi, dia melakukan selfharm. Aku tahu itu konyol, tapi aku lebih percaya bahwa cinta memang mampu menjungkirbalikkan dunia, dan kau tahu kondisi lengan Hoseok hyung? Seperti barcode--"

"Aku prihatin saat mendengar itu semua, kau tahu Jung Dawon saudara perempuannya rela berbulak balik seminggu sekali hanya untuk mengurus Hoseok, jarak antara Swiss dan Korea itu bukan lima menit. Dan lagi mereka sudah terlalu banyak menghamburkan uang, hingga saat itu, Appa dan Eomma merestui Hoseok dan kau, hari demi hari keadaan Hoseok semakin membaik setelah mendapat restu, sekali lagi kuingatkan karena kau Kim Taehyung--"

Taehyung menyimak dengan serius. Sungguh Taehyung sama sekali tidak tahu kabar tentang Hoseoknya. Yang Taehyung tahu Hoseok itu hanyalah seorang pecundang, padahal nyatanya tidak. Mungkin karena saat itu Taehyung terlalu tuli.

"Dan untuk masalah Jungkook, dia datang ke apartemenku dengan sangat sangat tidak sopan, menggedor gedor pintu seperti orang sinting, lalu masuk tanpa permisi, memanggil manggil namamu, menyingkap semua ruang pribadiku. Sungguh baru pertama kalinga aku melihat orang seidiot Jungkook"

"Sekarang kutanya padamu, apa kau benar-benar mencintai Jungkook?"

"A-aku, tidak tahu"

"Jangan labil, jangan serakah. Jangan sok laku, jangan memberi harapan pada orang yang berjuang mati-matian, kalau ujungnya kau menolak."

"Kapan aku seperti itu? Jangan menjadi menyebalkan seperti orang kebanyakan Jim, aku punya batas kesabaran. Aku tidak pernah memberi harapan pada siapapun"

"Cih, tak pernah kau bilang? Lalu pada Hyunsik apa? Dia berbuat seperti itu karena kau, sifat dan sikapmu seolah kau benar-benar memberi kesempatan padanya. Hingga dia sadar, kau tidak sungguh-sungguh jadi Hyunsik berani berbuat sejauh itu padamu. Itu karena kesakitan hatinya, kau terlalu alot utuk sadar"

Nothing Like Us (KookV) ✔Where stories live. Discover now