08

8.6K 976 139
                                    

Happy Reading

Jangan lupa tinggalkan jejak!!!

Dua bulan sudah Lisa koma dan itu tentu mempengaruhi agensi mereka. Media sudah mengetahui kalua Lisa koma dan saham agensi mereka langsung menurun drastis. Banyak jadwal yang mereka batalkan atau mereka undur sampai sang maknae sadar dari koma nya.

Tapi Lisa sampai sekarang belum ingin membuka kedua matanya itu entah sampai kapan ia akan menutup matanya akankah untuk selamanya.

Kini diruangan Lisa ada Jisoo yang menjaga nya karena Jennie dan Rose ada urusan dan mau tidak mau Jisoo lah yang menjaga Lisa tapi bukan kemauan nya melainkan paksaan dari Sajangnim.

Jisoo menatap tajam Lisa yang terkulai tak berdaya karena ulahnya. Jujur Jisoo takut ketika Lisa sadar ia akan menceritakan semuanya pada Sajangnim dan karir nya akan hancur.

"Apa aku harus membuat mu menutup kedua mata mu untuk selamanya Manoban?" tanya Jisoo pada Lisa.

Tentu Jisoo tidak mendapatkan jawabannya hanya bunyi peralatan medis yang menjawab pertanyaan Jisoo.

Perlahan Jisoo mendekat ke arah Lisa dan keduanya tangan Jisoo sekarang sudah berada di leher Lisa.

"Maafkan aku Manoban." ucap Jisoo lalu mencekik Lisa.

"A....apa yang k....kau l....lakukan?" tanya Lisa.

Jisoo pun langsung melepaskan tangannya darinya tangan Lisa saat Lisa sadar daripada komanya. Terlihat wajah Jisoo yang panik saat Lisa sadar.

"Aku hanya mencoba untuk membunuh mu tapi kau malah sadar dari koma mu." jawab Jisoo.

Lisa hanya tersenyum setelah mendengar ucapan Jisoo dan Lisa sekarang menyesal sudah berjuang untuk kembali ke dunia ini lagi.

"Kemarilah dan lakukan yang kau inginkan Jisoo." ucap Lisa.

Jisoo menatap Lisa tak percaya, dimana sosok Lisa yang selama ini dia kenal. Lisa meraih keduanya tangan Jisoo lalu meletakkan nya di lehernya.

"Lakukanlah Jisoo." ucap Lisa.

"Kenapa dia memanggil ku seperti itu." batin Jisoo.

Sekarang Jisoo sudah diberi kesempatan untuk membunuh Lisa tapi dianya tidak melakukan nya dan malah terdiam tak percaya dengan apa yaang Lisa lakukan.

Lisa pun menjauhkan tangan Jisoo dari lehernya dan meriah benda tajam yang ada disamping lalu memberikan nya ke tangan Jisoo.

"Arahan ini ke jantung ku." ucap Lisa.

"Apa yang kau katakan?" tanya Jisoo.

"Jangan berlagak bodoh tentu kau paham apa yang aku ucapkan dan lakukan lah." ucap Lisa.

Jisoo masih tidak percaya dengan sikap Lisa sekarang dan tentu Jisoo senang kalau Lisa dengan senang hati menyerahkan dirinya tapi kali ini ada yang berbeda dengan Jisoo.

"Baiklah jika kau tidak mau, kita tunggu Jennie saja pasti dia mau melakukan nya karena dia pemberani tidak sama dengan kau yang seorang pengecut." ucap Lisa dingin.

Tak lama Jennie dan Rose pun datang dan mereka melihat Lisa sudah bangun dari komanya dan memegang sebuah pisau ditangan nya. Perlahan Jennie mendekat ke arah Lisa diikuti oleh Rose.

"Kau sudah sadar Manoban? aku sangat merindukan mu, rindu untuk menyiksa mu." ucap Jennie sambil mengusap kepala Lisa tapi Lisa malah dengan kasar nya menjauhkan tangan Jennie dari kepalanya.

"Jika kau ingin menyiksa ku maka lakukan sekarang. Dan waktu itu kau pernah bilang bahwa kau sendiri yang akan menancapkan benda ini dijantung ku kan? lakukan sekarang." ucap Lisa memaksa Jennie memegang pisau itu.

Jennie masih diam berusaha mencerna setiap ucapan Lisa.

"Ada apa dengan kalian?  bukankah ini yang ingin kalian lakukan dari dulu dan sekarang aku sudah memberi kesempatan itu dan sekarang kalian yang tidak mau." ucap Lisa lalu meraih pisau itu kembali.

"Jika kalian tidak mau maka kau saja yang melakukan nya." ucap Lisa lalu mengarahkan pisau itu ke jantung nya.

Satu senti lagi pisau itu mendarat dijantung Lisa tapi malah ditahan oleh Rose dan Rose membuang pisau itu.

"APA YANG KAU LAKUKAN!" marah Lisa pada Rose.

Rose yang baru pertama kali melihat Lisa marah pun kaget karena Lisa terlihat mengerikan ketika marah.

"Seharusnya aku yang bertanya apa yang kau lakukan Manoban? apa kau sadar apa yang kau lakukan?"

"Tentu saja aku sadar!"

Lisa berusaha turun dari ranjang nya dan peraih pisau itu kembali tapi malah ditahan oleh Rose.

"Apa yang terjadi pada mu Manoban? kenapa kau ingin melakukan ini."

"Aku tidak sanggup lagi berada disamping kalian dengan perlakuan kalian hiks.... aku berjuang demi kalian hiks.... tapi apa yang aku dapatkan hiks.... kalian malah ingin aku mati hiks.... dan aku ingin mati hiks.... lepaskan aku Rose!"

Rose yang mendegar itu pun tak sadar air matanya keluar sedangkan Jisoo dan Jennie masih terdiam sampai akhirnya mereka mendekat ke arah Lisa saat Lisa berhasil meraih pisau itu dan mengarahkan ke jantung nya.

Lisa terus berusaha meraih pisau itu walaupun dirinya dihadangi oleh tiga orang. Lisa tidak perduli dia dihadangi oleh tiga orang atau lebih yang dia inginkan hanya pisau itu menancap dijantung nya bagaimana pun caranya.

Rose pun terjatuh kerena menahan Lisa dan Jisoo langsung membantu Rose dan kini Jennie sendirian menahan Lisa agar tidak meraih pisau itu.

"Tidak ada cara lain untuk memberhentikan mu Manoban." batin Jennie.

Jennie memeluk tubuh Lisa yang sedari tadi memberontak dan tubuh itu terdiam sesaat. Lisa pun membalikkan badannya menghadap Jennie. Lalu membisikkan sesuatu ke Jennie rapi masih bisa didengar oleh Jisoo dan Rose.

"Aku tidak butuh pelukan kau Jennie."

Bukan Jennie yang tak percaya pada ucapan Lisa tapi Jisoo dan Rose juga.

Lisa berhasil meraih pisau itu dan langsung menancapkan nya ke jantung nya dan.....




























































































Ceklekkk

Lisa langsung menyembunikan pisau itu dibelakang tubuhnya dan menatap pada orang yang masuk ke ruangan nya tanpa mengetuk pintu.

"Eonnie kau sudah sadar." ucap nya lalu berlari dan langsung memeluk tubuh Lisa.

"Seperti yang kau lihat Yeri, eonnie sudah sadar dan itu berkat doa dari dirimu. Apa kau kesini sendiri?"

"Yeri kesini bersama Irene eonnie tapi dimana dia?  tunggu sebentar Yeri cari dulu." ucap Yeri lalu kaluar dari ruangan itu.

Lisa tersenyum kecil saat melihat tingkah Yeri tapi senyum itu kembali hilang saat ia menatap ketiga wanita yang sedari tadi menatap nya.

"Aku akan melakukan lain kali." ucap Lisa lalu meletakkan pisau itu dan kembali menuju ranjangnya.

Langkah kaki Lisa berhenti saat ada seseorang yang memeluk tubuhnya dari belakang dan ternyata itu Rose.

Lisa melepaskan pelukan itu secara kasar meninggalkan Roseanne yang sudah mengeluarkan air mata.

"Jika kalian mulai menyayangi ku maka aku katakan sekarang aku tidak butuh kasih sayang kalian lagi."

"Kenapa kau berubah Lisa." batin ketiga nya.

Jangan lupa tinggalkan jejak baik itu vote / komen!!!

Maaf typo 🙏 🙏 🙏

Author tunggu komen kalian lohh

Sorry and Come Back Lisa [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora