📕 Prolog

301 52 34
                                    

Pernahkah kamu mendengar tentang seseorang yang dianugerahi kemampuan melihat "masa depan". Seperti yang kukatakan, mereka mampu melihatnya, bukan meramalkan masa depan tersebut.

Orang-orang yang dianugerahi kemampuan itu dikenal dengan sebutan Sang Auspex.

Apa yang mereka ketahui tentang masa yang akan datang bukan berasal dari pembacaan tanda-tanda di sekitar mereka, seperti pergerakan burung, bintang, awan bahkan hingga serangga. Itu adalah kemampuan dari seorang Seer sedangkan Auspex tidak seperti itu.

Auspex menerima penglihatan mereka dari pengetahuan yang diturunkan oleh tonggak adidaya, yakni enam kristal suci yang memiliki kekuatan untuk memanggil tornado, mengguncang bumi, meletuskan gunung berapi hingga meluapkan lautan ke darat. Tonggak adidaya itu adalah Kristal Primordial.

Sang Auspex, itulah aku. Namun, bukan aku yang menginginkan kemampuan ini.

Tetapi pada akhirnya, hatiku luluh untuk mengemban tugas sebagai Auspex. Kenyataan-kenyataan di masa depan yang ditampakkan kepadaku adalah berupa peringatan akan bencana besar yang harus aku sampaikan kepada banyak orang.

Demi kebaikan, anak cucu dan generasi-generasi penerus. Demi melindungi mereka yang kukasihi, yang kusayangi dan yang kucintai.

"Nenek, nenek!" Ow lihat, ini adalah salah satu mereka yang aku cintai, cucuku, yang tengah berlari ke arahku.

"Ada apa sayang?" tanyaku gemas pada wajah putih mungilnya. Mata biru safirnya benar-benar fokus padaku, seolah baru saja melihat sesuatu yang menarik.

"Nenek menulis cerita lagi?" Aku mengatakan padanya bahwa ini sebuah cerita. Padahal tulisan ini adalah Vision--penglihatan--yang kuterima.

"Iya, sayang. Leriat mau nenek bacakan?"

Ia mengangguk cepat menjawabnya. Tubuh kecilnya kuraih dan kubawa ia ke pangkuanku.

"Okee, kita mulai dari mana ya? Oh, bagaimana dengan bagian yang pertama?"

1. Lelaki 25 tahun / Pemuda Berusia Gemilang (300 kata)

2. Gang sempit / Jalan yang Sukar (100 kata)

3. Pemberontakan / Cahaya dalam Perang Saudara (1/2) (300 kata)

4. Tidak berdaya / Elementalist dan Kristal (2/2) (300 kata)

5. Perempuan 18 tahun / Pemersatu Takdir (1/3) (300 kata)

6. Hutan Kota / Illitium (2/3) (300 kata)

7. Aqil baliq / Seorang Pejuang (3/3) (300 kata)

8. Sepi di tengah keramaian / Sepintas (100 kata)

9. Anak lelaki 7 tahun / Leriat Estas (300 kata)

10. Taman bermain / Karena Aku Melihatnya (300 kata)

11. Kematian / Vision (300 kata)

12. Bangga memiliki sesuatu / Auspex (300 kata)

13. Anak perempuan 11 tahun / Seer Suci (300 kata)

14. Tempat asing / Pria Berjubah Hitam (300 kata)

15. Cinta pertama / Lika Archeir (300 kata)

16. Emosi yang namanya tidak ada di kamus (dan kuis trivia) / Ketakutan yang Heran (300 kata)

17. Seorang ibu / Kesatria Venelutio (100 kata)

18. Rumah sakit / Kesedihan Berpisah (300 kata)

19. Pertemuan yang terlambat / Diolus Venelutio (300 kata)

20. Kecewa / Undangan (100 kata)

21. Mahasiswa / Amara Magetra (100 kata)

22. Di persimpangan jalan / Vision yang Tersimpang (100 kata)

23. Percobaan pertama / Airship Menuju Venelutio (100 kata)

24. Berapi-api / Mata Api (300 kata)

25. Tulang punggung keluarga / Lebih dari Keluarga (300 kata)

26. Masa lampau / Masa Depan (300 kata)

27. Mengalahkan diri sendiri / Gerbang (300 kata)

28. Merdeka / Belum Merdeka (100 kata)

29. Pasangan kembar / Perebutan (100 kata)

30. Kebahagiaan meluap / Takdir Kita tidak Bersatu (100 kata)

The Elementalist : Stained SkyWhere stories live. Discover now