Riuh angin dari turbin besar menggoyangkan pepohonan. Beberapa petani yang tengah mencangkul berhenti, menatap pada kapal angkasa yang sedang mendarat di area luas berumput.
Badan kayunya menyentuh tanah. Kemudian seorang prajurit yang zirahnya berlambang Kerajaan Venelutio mendatangi kami.
"Mereka tiba." Giori mengangkat surat bergambar lambang serupa dengan emblem pada airship tersebut.
"Nek, katanya Kak Amara ikut?"
"HEEEIII, MAAF AKU TERLAMBAT!!!" Baru saja dibicarakan dan ia pun muncul.
Amara berlari, membawa sebuah buku dengan kaver tebal.
"Buat apa buku itu, Amara?" tanyaku.
"Untuk tugas akhirku sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Rumabel." Ia terengah-engah mencari bernapas.
Tak kusangka, padahal umurnya masih sebelas.
YOU ARE READING
The Elementalist : Stained Sky
FantasyApa jadinya bila dirimu terpilih untuk melaksanakan tugas yang penuh dengan ancaman? Memperingatkan suatu bahaya kepada banyak orang dan kau dianggap tidak waras? Berharap itu bagai berpegang pada suatu tali. Kita bisa mengetahui tali mana yang kuat...