📕 9. Leriat Estas

28 13 9
                                    

Masa depan itu menakutkan, bukan?

Begitulah yang diungkapkan kebanyakan orang. Aku pun berpikir demikian.

Bahkan hingga sekarang dengan kemampuanku sebagai Auspex, aku bisa melihat hal yang kutakutkan itu, masa depan.

Atau tepatnya, aku menyaksikan kehilangan orang-orang yang kucintai. Itulah hal yang menakutkan.

Namun, seiring perkembangan waktu, aku mulai menyadari, itu bukanlah hal yang harus ditakuti ataupun dihindari. Karena waktu, pasti akan datang, pasti, dan kunci menghadapi itu semua hanyalah satu,

ikhlas.

Ini mengingatkanku saat pertama kali mendapatkan Vision. Waktu itu, aku melihat langit berjatuhan dengan sesuatu yang besar dan berapi. Asap dari benda asing itu bagai sulur pada pohon beringin, tak terhitung jumlahnya.

Aku ketakutan dan bertanya-tanya bencana apakah itu. Namun, tentu tak ada yang mengerti. Penglihatan itu terjadi beberapa kali sampai-sampai orang-orang di sekitarku menganggapku gila karena kerap menanyakan hal yang sama.

Sampai ketika dalam penglihatan aku bertemu seorang bayi dengan rambut hitam dan bermata biru safir.

"Nenek! Leriat masuk, ya?"

Nah, itu dia datang, bayi dalam penglihatanku. Enam hari telah berlalu dalam usianya yang ketujuh.

"Iya, buka saja pintunya."

Awalnya aku tak mengerti, siapa bayi dalam penglihatan itu. Hingga akhirnya ia lahir dan menjadi cucuku sendiri. Sejak itulah aku sadar kalau aku memiliki kemampuan melihat masa depan.

"Nenek lihat ayahanda?" tanyanya dengan dahi berpeluh.

"Tidak, memangnya ada apa Leriat mencari ayahanda?"

"Tadi Leriat ajak bunda ke taman besok. Tapi bunda ndak mau, terus bilang ajak ayahanda. Lalu Leriat keliling rumah mencari ayahanda, tapi ndak ketemu."

Ternyata, pantas saja ia berpeluh. Aku sedikit terpingkal melihat wajah imutnya yang menggerutu.

"Ya sudah. Bagaimana kalau Leriat ke taman besok sama nenek, mau?"

"Sungguh?"

Pertanyaan antusiasnya kujawab dengan anggukan dan senyum.

"Yeaay!!! Leriat mau bilang ke bunda dulu ya, Nek."

Langkah kecil membawanya ke luar kamar. Andai kau tahu, bahwa di masa depan, langkahmu adalah langkah yang berat.

The Elementalist : Stained SkyWhere stories live. Discover now