Part 18

2.9K 165 3
                                    

Olivia Pov

Hari ini adalah hari yang sangat penting untukku. Sebuah pertunjukan yang akan menentukan masa depanku.

Aku berdiri didepan kaca, memandangi diriku dalam kaca rias didepanku. Aku mengenakan pakaian balletku yang berwarna putih dengan tambahan aksesoris pink.

Aku tersenyum dan menyemangati diriku. Aku terlihat sangat menawan hari ini dan aku akan menunjukkannya pada semua orang yang melihat pertunjukanku bahwa aku akan membuat mereka terpukau.

"Olivia, ayo" ajak Leah salah satu teman balletku dan aku lumayan dekat dengannya karena kita seumuran.

Aku menarik nafasku dalam-dalam sebelum mengeluarkannya dan berjalan menuju panggung berada.

Aku berdiri menyiapkan posisiku menunggu tirai merah terbuka dan musik mulai. Begitu waktunya tiba, tanganku mengayun ke atas dan kakiku melangkah berjinjit sesuai dengan irama yang dimainkan musik.

Aku tidak bisa membayangkan bagaimana menjadi Giselle. Dia sangat mencintai pria yang telah mengkhianatinya. Aku tidak berpikir dia bodoh telah membuat dirinya kacau, menjadi kehilangan pikiran, tersesat dan memilih untuk mengakhiri hidupnya.

Mungkin aku berlebihan tapi jika itu terjadi padaku..aku mungkin akan melakukan hal yang sama seperti Giselle. Dan kini aku amat sangat mengerti perasaan Giselle.

Kau ingin menggapai, sangat ingin memiliki orang yang begitu kau pedulikan, namun kau telah mengetahuinya jika kau tidak akan bisa memilikinya.

Mataku bertemu dengan mata birunya. Ia duduk bersampingan dengan ibuku, Magnolia. Mata Dexter terlihat sangat intense menatapku, aku menyukai tatapannya saat ini, tapi tangan ibuku yang berada diatas tangannya membuatku bersiap untuk melanjutkan gerakanku selanjutnya dengan penuh emosional.

Apa aku memilih hal yang benar telah membiarkannya pergi dan hanya bisa terdiam menerima jika aku tidak akan memilikinya. Apa aku boleh kali ini menjadi egois dan memilikinya?.

Aku kembali menatap matanya. Kini aku memiliki air mata yang turun tanpa menyadarinya. Melihat tatapannya padaku membuatku ingin berlari. Berlari menggenggam tangannya dan menjauhi orang-orang. Aku ingin menikmati kebahagiaan hanya bersamanya, berdua.

Aku kini berada dalam pelukan pria yang menjadi lawan mainku. Aku mengangkat tanganku dengan lemah menyentuh wajahnya. Aku hanya melihat Dexter dalam orang itu. Mata biru yang gelap dan sendu, dalam satu detik pun dia siap menangis.

Musik mulai melambat dan aku menutup mataku menjatuhkan tanganku dari wajahnya. Setelah itu aku mendengar suara tepukan keras dari orang-orang dan tirai merah kembali tertutup.

....

Aku kini berada didalam mobil, bersama dengan Dexter dan Magnolia.

"Aku sudah lama tidak melihat pertunjukanmu, kali ini kau benar-benar melakukan yang terbaik" ucap Magnolia menoleh ke belakang, ke arahku yang duduk sendiri di bagian belakang. Dexter menyetir dengan diam tanpa suara sejak tadi.

"Dan kau tau saat kau melakukan acting menangismu, aku yakin orang-orang ikut merasakan sakit hatinya sosok Giselle" seandainya dia tahu jika aku tidak acting, aku benar-benar menangis.

"Tidakkah aku benar Dexter?" Magnolia menoleh ke Dexter yang terkejut saat namanya terpanggil.

"Kenapa?" Dexter bertanya.

"Olivia berhasil memukau banyak orang termasuk kau? Aku melihatmu sangat fokus dan terbawa suasana tadi" ucap Magnolia, mataku langsung tertuju pada Dexter melihatnya melewati kaca yang memperlihatkan matanya.

Wrong : Our Little SecretWhere stories live. Discover now