Part 21

3.6K 184 3
                                    

Olivia Pov

Pagi ini aku terbangun dan berharap dapat melewati hari ini tanpa kesedihan. Aku berjalan melewati dapur.

"Oh, kau datang di waktu yang tepat, duduklah, aku sudah selesai memasak sarapan pagi ini" ujar Magnolia. Ia membawa dua piring omelet, meletakannya di atas meja untukku dan untuknya. Aku rasa Dexter sudah berangkat bekerja karena Magnolia tidak menyiapkan sarapan untuknya.

"Aku memiliki janji mengerjakan tugas.." ucapku. Ia menatapku dengan penuh tatapan memohon.

"Setelah aku pikir-pikir, aku rasa kau dan aku sangat jarang makan bersama, bahkan saat kita tinggal berdua. So, please, darling" Melihat tatapan sedihnya, aku tentu tidak bisa menolaknya. Aku tidak ingin egois karena aku tahu dia sebagai anaknya lebih merasa kehilangan dan apa yang aku lakukan padanya tentu membuatnya memiliki banyak pikiran.

Aku duduk di kursiku tanpa mengatakan apapun. Entahlah, aku benar-benar tidak tahu bagaimana caranya untuk memperbaiki hubungan kami. Well, akan sangat sulit karena kami tidak pernah baik. Atau dia berpikir baik dan aku tidak.

"Aku meminta maaf telah menamparmu" ujar Magnolia. Dari suaranya ia terdengar gugup dan malu mengatakan itu. Apa yang telah aku perbuat hingga ibuku sendiri takut dengan anaknya.

"Aku minta maaf berbicara kasar padamu dan berteriak padamu..aku tidak seharusnya memulai.." ucapku memainkan garpuku, oh aku seperti melihat bayanganku sendiri pada Magnolia. Kami sama-sama gugup dan malu untuk mengatakan itu. Mungkinkah karena kami sudah lama tidak bicara serius seperti ini?.

"Aku dapat mengerti dirimu sekarang, maafkan aku selama ini telah sibuk dengan pekerjaan dan tidak memiliki waktu bersamamu" ucap Magnolia. Aku tersenyum tipis membalasnya, aku benar-benar tidak tahu lagi harus berkata apa. Tapi aku tau saat ini aku benar-benar sangat merasa bersalah. Aku tidak dapat melihat wajahnya dan aku akan menangis.

"Yeah, it's okay. Sudah terjadi." Ujarku mengambil segelas air untuk minum. "Aku benar-benar harus pergi,terima kasih untuk sarapannya" ujarku lagi kini beranjak dari kursi dan mengambil tasku.

"Olivia" Magnolia memanggilku dan aku menghentikan langkahku. Ia berjalan ke arahku dan berhenti didepanku, menatap wajahku sebelum ia memelukku. Pelukannya tidak terasa terpaksa tapi aku merasakan kasih sayang yang sangat aku rindukan.

"I love you, My dear" ucap Magnolia mengelus kepala belakangku dengan sangat lembut. Air mataku turun seketika. Aku benar-benar emosional dibuatnya. Aku tidak tahu aku akan merasa sebahagia ini mendapatkan pelukannya yang hangat. Aku membalas pelukan Magnolia dengan erat.

Setelah beberapa saat, aku melepaskannya. Magnolia menyentuh wajahku dan menghapus air mata dipipiku.

"Selamat bersenang-senang di sekolah" ujarnya padaku dengan senyuman. Aku hanya bisa membalasnya dengan senyuman, kemudian berjalan keluar dari dalam rumah. Aku menyesali semuanya. Semua ini adalah kesalahanku. Apa yang aku lakukan terhadapnya. Bagaimana jika dia mengetahui apa yang terjadi denganku dan Dexter.

Aku tidak berhak berada disini.

....

No one's Pov

Detik berubah menjadi menit yang kemudian menjadi jam dan hari pun mulai berganti.

Dexter terbangun dari tidurnya. Melihat tak ada orang disampingnya. Seseorang yang selama beberapa bulan ini menemani malamnya dan harinya. Seseorang yang sangat ia kagumi dan hormati.

Ia berjalan keluar dari kamarnya setelah membersihkan diri dan mengganti pakaiannya.

"Bagaimana? Apa sudah ada berita dari temannya?" Dexter langsung bertanya pada Magnolia, orang yang telah menemaninya diatas ranjang.

Wrong : Our Little SecretWhere stories live. Discover now