HEARTLESS 21

4.1K 233 0
                                    

"Aku akan ke toilet sebentar, Nic," kata Alessandra kepada adiknya setelah mereka memesan makanan.

Alessandra menuju toilet untuk membersihkan mulutnya yang dipenuhi ice cream. Ia tersenyum, lalu tertawa menyadari betapa konyolnya ia menginginkan ice cream hanya karena ia melihat anak kecil sedang memakannya—juga memasuki restoran Jepang yang belum pernah ia memakan satupun makanan khas negara sakura tersebut.

Lima menit Alessandra berada di toilet, kemudian ia segera kembali ke sisi adiknya. Jarak toilet dari meja mereka cukup jauh sehingga Alessandra menghabiskan waktunya melihat pengunjung yang ia lewati.

Sampai ia melihat seseorang.

Alessandra berhenti melangkah hanya untuk memperjelas penglihatannya. Mungkin saja ia salah melihat bahwa suaminya berada disana, beberapa meter dari posisinya mengisi meja—bersama seorang wanita.

"Kakak," Nicolet memanggilnya.

Alessandra masih tertuju pada kenyataan bahwa ia baru saja melihat suaminya disana. Ia terus berpikir bahwa apa yang telah ia lihat tadi hanyalah lamunannya—tetapi bagaimana ia mendengar suara suaminya—ia tahu, ia sedang tidak berhalusinasi.

Nicolet sekali lagi memanggilnya, "Kakak, ada apa? Kenapa kamu melamun terus? Apa terjadi sesuatu? Apa kamu terjatuh di toilet? Coba aku lihat—"

Alessandra mengedipkan matanya untuk menyadarkan dirinya, lalu tersenyum kepada adiknya dan berkata, "Maaf, Nic. Aku hanya kelelahan,"

"Benarkah? Kalau begitu kita pulang saja—"

"Tidak, tidak." Alessandra tersenyum. "Kita sudah memesan semuanya, jadi sebaiknya kita habiskan dulu. Lalu pulang."

Nicolet akhirnya mengangguk. "Baiklah, tapi tolong katakan kepadaku kalau Kakak butuh sesuatu."

"Ya, Nic."

Dua menit kemudian, pesanan mereka tiba dan pelayan menyajikannya ke atas meja. Alessandra menyambut makanannya dengan antusias sementara Nicolet tersenyum geli menatap kakaknya.

"Aku benar-benar yakin kalau—"

"Aku hamil? Ya. Aku hamil. Puas?"

Nicolet tertawa, "Aku serius, Kakak."

"Just a second, Nic," kata Alessandra. Ia mengerutkan keningnya merasakan kepalanya tiba-tiba pusing bersama perutnya yang terasa tidak nyaman. "Nic..."

"Ya, Kakak?"

"Aku merasa... mual."

Dengan panik Nicolet menghentikan pelayan menyajikan makanan lalu membawa kakaknya menuju toilet. Saat itu juga Alessandra memuntahkan seluruh isi perutnya hanya karena...

"Ikan salmon mentah, Nic." gumam Alessandra.

Nicolet dengan panik bertanya, "Apa?"

"Aromanya. Aku merasa mual hanya karena menghirup aroma ikan salmon mentah, Nic."

Nicolet terdiam sebentar untuk melihat kakaknya yang pucat bersandar pada pintu toilet. "Kakak..." panggilnya.

"Ya, Nic."

"..."

"..."

"Aku tidak yakin apakah ini benar... tetapi sepertinya Kakak sedang hamil."

HEARTLESSWhere stories live. Discover now