HEARTLESS 98

4.5K 218 10
                                    

Ericko menoleh kepada tunangannya dan tersenyum lembut. "Hey, i'm here." katanya mengambil jemari wanita itu untuk digenggam. Ericko tahu bahwa Alessandra menjadi gugup karena kehadiran pria itu yang baru saja resmi menjadi mantan suaminya.

Alessandra mengerutkan keningnya dan mencoba menahan dirinya untuk tidak muntah ketika pelayan mulai menyiapkan makanan diatas meja. Ia tidak peduli kepada lima ratus pasang mata yang akan melihatnya memuntahkan seluruh isi perutnya yang kosong hanya karena aroma daging dihadapannya.

Yang ia pedulikan malam itu adalah pria dihadapannya yang tidak boleh melihatnya muntah.

"Are you okay?" tanya Ericko.

"Y-ya, i'm fine." kata Alessandra dengan terburu-buru. "Aku harus ke toilet."

"Aku temani—"

"Tidak perlu." kata Alessandra dengan cepat meninggalkan meja menuju toilet dan memuntahkan seluruh isi perutnya didalam sana. Ia merasa pusing dan merasakan tubuhnya berat. Pantulan dirinya melalui kaca terlihat kacau dan pada saat itu ia tidak mengingat apapun lagi selain terjatuh diatas lantai yang dingin.

Ia pingsan


"Rick...." Alessandra memanggil nama tunangannya ketika ia sadar dan ia berada dirumah sakit. Sekali lagi ia memanggil nama tunangannya dan menyadari bahwa pria yang ada disebelahnya bukanlah Ericko. "Rick...."

"It's me, Alessandra."

Alessandra menoleh dengan raut wajah datar dan menatap pria itu dengan dingin. "Dimana tunanganku?"

Dengan sinis Nikolas menjawab, "Tidak tahu."

Alessandra mengerutkan keningnya dan mencoba untuk bangkit ketika Nikolas dengan cepat menahannya kembali ke posisi tidur. "Jangan sentuh aku."

"Aku hanya mengikuti arahan dokter."

Tubuh Alessandra mendadak kaku. "A-aku....Hm.... A-aku...."

"Kamu gugup." Nikolas tersenyum. Pria itu mendekati Alessandra lalu duduk dipinggir ranjang. "Apa kamu gugup karena aku?"

"Tentu saja tidak!" jawab Alessandra, terburu-buru.

Nikolas mengangguk. "Jadi...."

Alessandra menyembunyikan kedua tangannya didalam selimut dengan genggaman erat. Degupan jantungnya semakin keras ketika ia menunggu pria dihadapannya berbicara.

"Kapan kamu akan bilang kepadaku?"

Apa? Apa yang ia katakan? Bilang apa?

Alessandra mengerutkan keningnya dan berpura-pura tidak mengerti dengan apa yang dikatakan pria itu. "Bilang apa? Oh, tentang perceraian kita?"

"Bukan." kata Nikolas kesal. "Aku bahkan tidak peduli dengan itu."

"Lalu apa? Aku tidak memiliki apapun untuk dikatakan kepadamu. Ingat Nikolas, kita sudah bercerai."

"Ya, terserah." gumam Nikolas. Lalu ia menatap Alessandra dan bertanya dengan serius. "Aku hanya ingin bertanya, kapan kamu akan bilang kepadaku tentang kehamilanmu?"

"Untuk apa aku mengatakannya?"

Nikolas tersenyum. "Untuk memberitahuku bahwa kamu sedang mengandung bayiku."

"A-apa? Ti-tidak. Ini bu-bukan bayimu."

"Usia kehamilanmu memasuki minggu ke dua belas. Alessandra, apa kamu lupa apa yang kita lakukan tiga bulan yang lalu?"

HEARTLESSOù les histoires vivent. Découvrez maintenant