HEARTLESS 84

3.3K 172 12
                                    

"Congratulations, Selene." kata Mauryn Holmes, sahabatnya yang datang jauh-jauh dari Miami untuk menghadiri pesta pertunangannya.

Selene Bachraj mengenakan gaun biru malam itu dengan potongan dada rendah yang memperlihatkan setengah dari payudaranya. Rambut pendeknya ditata rapi membentuk satu ikatan sehingga memperlihatkan lehernya yang jenjang. Satu tahun setelah kepergian wanita itu, Selene akhirnya dapat bertunangan dengan pria yang dicintainya.

"Thanks, Mauryn. Bagaimana denganmu? Apa Seth berencana untuk melamarmu?"

Mauryn Karla yang telah mengenal Selene Bachraj sebagai wanita angkuh yang tidak tahu diri tersenyum lebar kepada wanita itu. "Tentu saja."

"Kapan?" tanya Selene. "Aku tidak yakin Seth akan melakukannya."

Mauryn tertawa. "Tidak masalah dengan keyakinanmu, Selene. Tapi yang dapat aku pastikan bahwa Seth akan melamarku ketika waktunya tepat—tidak seperti dirimu yang pemaksa."

Selene tersenyum sinis. "Seperti yang kamu ketahui Mauryn, apapun keinginanku harus aku dapatkan."

"Maksudmu dengan memaksa pria yang telah beristri untuk melamar kamu?" Mauryn tertawa.

Selene menutupi kekesalannya dengan berniat pergi dari hadapan sahabatnya ketika ia tiba-tiba merasakan sakit disekitar perutnya. Mauryn yang berdiri dihadapannya menatapnya terkejut ketika Selene hampir saja terjatuh.

"Akh," Selene merintih kesakitan. "Mauryn, perutku...."

Pada saat itu Nikolas Bachraj yang mengenakan jas biru gelap berjalan cepat untuk mengambil alih tunangannya. Ketika Selene terus merintih kesakitan, pesta pertunangan mereka terpaksa harus dihentikan secepat mungkin.

"Kita ke Rumah Sakit sekarang."

Empat puluh menit kemudian dokter yang menangani Selene berjalan keluar dari ruang IGD. Soraya dan Nikolas yang telah menunggu Selene diperiksa dengan cepat mendekati dokter itu.

"Bagaimana keadaan tunangan saya?" tanya Nikolas.

Dokter Fanny berkata, "Apa Nyonya Selene sering mengalami sakit di perutnya?"

"Ya." jawabnya. Ia mengingat kembali sejak kapan Selene mulai terlihat sakit. "Sekitar enam bulan yang lalu tunanganku sering merasa sakit di perutnya."

Dokter Fanny mengangguk dan kembali bertanya, "Apa Nyonya Selene sering mengkonsumsi alkohol?"

Dengan ragu Nikolas menjawab, "Ya, kadang-kadang." Nikolas menatap Dokter Fanny dengan bingung. "Kenapa? Apa sesuatu yang buruk terjadi kepadanya?"

Dokter Fanny mengangguk. "Nyonya Selene mengalami kerusakaan pada livernya. Besar kemungkinan alkohol yang dikonsumsi secara berlebihan menyebabkan kematian pada sel-sel hati didalam tubuhnya. Kami akan melakukan tes secara menyeluruh untuk mengetahui sebesar apa kerusakan pada hatinya dan akan memutuskan pengobatan apa yang harus kami lakukan."

"...."

"...."

"Untuk saat ini, Nyonya Selene tidak dapat melakukan apapun selain terbaring diatas ranjang dengan semua alat yang tersambung ditubuhnya. Maafkan kami."

HEARTLESSWhere stories live. Discover now