HEARTLESS 44

3.3K 193 2
                                    

"Dan apa kamu tahu alasannya?" tanya Alessandra dengan penasaran.

Zys menatapnya beberapa saat lamanya sebelum ia tersenyum dan menjawab pertanyaannya. "Tidak, Nyonya."

Alessandra dengan tidak percaya kembali bertanya, "Kamu benar-benar tidak tahu?"

"Ya, Nyonya."

Alessandra memicingkan matanya menatap Zys yang tengah sibuk membuat sup. "Lalu apa artinya senyuman kamu ketika menjawab pertanyaanku sebelumnya?"

"Apa saya tidak boleh tersenyum kepada Anda, Nyonya?" tanya Zys.

"Tidak, Zys—bukan itu maksud aku..."

"Saya tahu, Nyonya. Anda tidak akan bersikap kasar kepada saya atau ke siapapun itu."

"Zys, maafkan aku. Aku benar-benar..."

Pada saat itu Nikolas berjalan memasuki dapur dengan wajah paniknya dan menemukan Alessandra tengah menangis dihadapannya. Nikolas melangkah lebar menghampiri istrinya kemudian menariknya kedalam pelukannya.

"Thank God you're here." Nikolas memeluknya erat karena sebelumnya ia berpikir bahwa wanita itu menghilang. Nikolas telah mencari ke seluruh ruangan yang ada di kastil tetapi ia tidak menemukan istrinya. Rasa panik dan takut jika terjadi sesuatu kepada istrinya membuat Nikolas merasa sesak.

"Tuan..." Zys memanggil Nikolas.

Nikolas mencium puncak kepala istrinya sebelum ia melepaskan pelukannya. Ia membawa wajah Alessandra menengadah dan dapat melihat air mata wanita itu menetes deras. "What happened, Alessandra?"

"Tuan, aku..." Zys mencoba berbicara kepada Nikolas tetapi pria itu mengabaikannya.

"Hey, look at me," Nikolas menghapus air mata istrinya dengan lembut. "It's me Al, your husband."

"Nikolas..." Alessandra membalas tatapannya dengan sedih. "Aku... Tadi aku... Aku hanya..."

Nikolas mengerutkan keningnya melihat istrinya yang terlihat takut. Lalu ia menoleh kepada satu-satunya orang yang ada disana bersama istrinya—Zys dan menatapnya tajam.

"Tuan, maafkan aku..." kata Zys mencoba untuk menjelaskan apa yang terjadi kepada Alessandra.

"Tidak, Nikolas. Bukan Zys... Tapi aku..." Alessandra mencoba untuk menghentikan tangisannya. Lalu ia kembali berkata, "Aku yang harusnya meminta maaf kepada Zys, Nikolas."

"..."

"..."

"Aku bersikap kasar kepadanya dan mempertanyakan hal yang seharusnya tidak aku tanyakan. Aku... Nikolas, Aku..."

Nikolas tidak memedulikan apa yang dikatakan Alessandra karena lebih mementingkan kondisi istrinya sendiri. Dengan lembut dan hati-hati Nikolas memeluk Alessandra, mencium puncak kepalanya berkali-kali sebelum ia menggendong istrinya dan membawanya kembali ke kamar.

HEARTLESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang