001

7.7K 827 141
                                    

+

sudah bukan rahasia lagi perihal jeff yang sering pulang lewat tengah malam- nongkrong di warkop hingga jam tiga pagi untuk sekedar melepas stress. rokok dan kopi sudah pasti jadi pelarian sekaligus obat untuk sekedar pelepas penat; ketika dirinya nyaris saja sekarat.

matanya melirik sekitar. ini sudah jam dua pagi, namun warung masih lumayan ramai. jeff menghisap rokoknya. aroma nikotin bercampur tembakau bergerak memasuki penghidu. asapnya yang mengepul di udara dibiarkan tersapu bersih oleh angin malam.

"aku capek, kita putus aja gimana?"

"kamu bisa gak sih gak egois sekali aja?"

"omongan kamu tuh udah keterlaluan tau gak."

"aku mau pulang. tolong jangan paksa aku ada di sini."

sialan.

jeff mendecak kesal. harusnya dia tau- mau sejauh apapun dirinya lari dari kenyataan hidup, jeff tidak akan pernah bisa lepas. mau sebanyak apapun nikotin yang ia hisap hari ini, nyatanya itu semua tidak mampu membuat pikirannya tenang.

kadang, cinta memang sebrengsek itu ya?

"oi, kenapa? gaenak bener muka lo kayak gorengan adem." tepukan di bahu menjadi awal sapaan. june duduk di samping jeff dengan alis bertaut bingung. matanya menatap visualisasi jeff yang kentara sekali terlihat seperti orang habis kena masalah.

jeff menghembuskan asap rokoknya, lalu melirik june datar. "gua habis ditampar."

june kontan mengernyit. "hah? sama siapa?"

"kenyataan."

hening sebentar. alis june menekuk. ia sedikit berpikir bahwa jeff sedang sakit kepala. "lo gak lagi mabuk atau bercanda kan bangsat?"

"emangnya gua keliatan kayak lagi bercanda?" jeff mendesis. "jiho selingkuh."

"dih, boong lu anjing."

"beneran tolol." jeff mendecak. lalu menghisap rokoknya lagi. "gua sempet ribut tadi. lo tau apa? dia bener-bener ngaku di depan gua. katanya- dia serius sama mingyu. dan mereka- ah, bangsat. brengsek!"

jeff menggebrak meja. june menghela nafasnya. june tau hubungan jeff dan jiho memang sudah rusak. masing-masing dari mereka hanya berlari. jiho yang berlari dari jeff karena hatinya sudah bukan lagi milik lelaki itu. dan jeff yang lari mengejar jiho karena separuh dirinya bergantung pada jiho.

"mendingan lo balik, jeff." june meninju pelan bahunya, "ada di tempat kayak gini justru bikin lo makin rusak. lo butuh ruang sendiri. rokok bukan cuman satu-satunya solusi."

hening sebentar. jeff kembali menghisap rokoknya dalam. hari sudah terlampau malam, dan nikotin terasa pahit di ujung lidah. jaehyun mendecak, lalu mengacak surai coklatnya kasar. "yaudah gua balik. makasih rokoknya."

"iye santai kayak sama siapa aja." ujar june. "sono lu. beneran gak papa kan? jangan sampe besok gue denger lo tinggal nama doang ya."

jeff memakai jaket denim hitamnya yang tersampir pada kursi. ia bergeming sebentar sebelum akhirnya mengangguk mantap.

"i'm fine."

begitu katanya. tapi yang jelas, hati tidak bisa dibohongi. kalau mulutnya tak kelu untuk bicara, mungkin jeff sudah mengaku bahwa jiwanya sedang hancur sehancur-hancurnya.

+

jeff menatap langit gelap dari balkon apartemennya. kali ini lagi-lagi rokok di selipan jemarinya. tepat satu jam yang lalu setelah balik dari tempat tongkrongan, jeff tidak bisa tidur. kopi sialan. jika saja tadi jeff tidak minum kopi, pastinya dia sudah tidur nyenyak sekarang.

"rokok aja terus sampe paru-paru lo busuk."

suara bernada sinis sukses buat jeff kaget. si adam reflek menoleh, menatap balkon sebelahnya. mendapati natasha- atau perempuan yang biasa dipanggil nata itu selaku adik tingkatnya di kampus tengah mengaduk mi instan cup yang berada di tangannya.

jeff total dengus pelan. lantas menghembuskan rokoknya. "mi aja terus sampe usus lo keriting."

"haaaa, lucu lo. ketawa nih gue."

"gue gak ngerti di mana letak lucunya." komentar jeff. nata terkekeh pelan. "for a god sake. its three am, what the hell are u doing? ngapain lo masih bangun?"

"abis beli makan. kelaperan gue."

"laper jam segini?"

"bukan salah gue laper jam segini." nata meniup mi instannya. menatap jeff dengan seringai tipis. "lo sendiri ngapain? setau gue biasanya orang-orang yang masih bangun jam segini itu orang-orang yang bermasalah, loh."

tadinya jeff sudah tidak ingin menaruh peduli. tapi ucapan nata sukses buat dirinya menoleh. menjadikan matanya bertemu tatap dengan oniks coklat milik si gadis yang terlihat sekali seperti mengejeknya.

"gue kenal sama tatapan kosong kayak gitu. lo pasti lagi sedih ya, jeff? udah jangan ngelak. gue tau."



+

besok try out, doain lancar ya 🤧

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

besok try out, doain lancar ya 🤧

aphroditeWhere stories live. Discover now