013

2.6K 463 61
                                    

RAMEEEINNNNN AYOOOO

+

perihal nata yang tidak suka jevin, itu memang benar adanya.

kadang ada kalanya begitu nata tatap cowok itu dengan mata kepalanya sendiri, nata merasa kesal setengah mampus.

seperti pagi ini. jevin berdiri di depan pintu apartemennya dengan membawa plastik isi makanan. lalu dengan tidak tahu dirinya berlari masuk begitu pintu terbuka. membuat nata yang bahkan belum cuci muka total jatuhin rahangnya.

"ngapain lo ke sini???" nata berujar dengan nada tinggi. gadis itu menatap jevin tidak percaya. kalau saja ada alat pengukur rasa kesal, nata pastikan mungkin rasa kesalnya berada pada urutan paling atas.

"gua disuruh nganterin ini buat lo. dari mamah."

"lo pikir gue bisa disogok pake makanan?!" nata berkacak pinggang. "kalau lo belum bisa bawain gue kim taehyung, jangan harap gue maafin!"

"hah? kim-apa?"

"nggak jadi!" nata mendelik. "gue gak perlu makanan dari nyokap lo. bawa pulang aja sana!"

"ck, ck. nata, nata. kalau orang ngasih itu hargai sedikit." ucap jevin, cowok itu membuka toples kacang di meja kemudian memakan isinya. "lo gak capek apa?"

"apa?"

"mau sampe kapan gua sama lo perang terus?" ucapan jevin membuat nata diam sejenak. "gimana pun juga- mau gak mau gua saudara lo, 'kan?"

nata mendengus geli. "lo cuma saudara tiri." ia menatap jevin mengejek. "selebihnya lo bukan siapa-siapa."

jevin mengangguk. cowok itu tersenyum kecut. "kalau gitu gua pergi."

"yaudah sokin. daritadi kek anjir."

jevin berdiri. "gua jadi anak yatim sejak tujuh tahun, nat." ada jeda, jevin menarik nafas, "tapi lo belum. hargai papah lo selagi dia masih ada."

nata mendecak. "udahlah. gausah ngomongin soal saling menghargai sama gue. nyokap lo sendiri gimana? bukannya nyokap lo sama nyokap gue sama-sama perempuan? kenapa nyokap lo sebagai wanita dewasa gak ngerti?"

jevin tersenyum. "sori ganggu." kemudian cowok jangkung itu berjalan menuju pintu keluar.

"woi tunggu,"

jevin berhenti. kepalanya menoleh ke samping, menunggu nata bicara.

nata mengulum bibirnya sekilas. "makasih makanannya."

+

you got a new message from krystal

krystal
| jeff?
| papah mau ketemu

bagi jeff sosok kakaknya adalah satu-satunya harapan. satu-satunya keluarga yang mampu kasih rasa sayang walaupun sama-sama tidak mengerti apa arti rumah.

jeff keluar dari mobilnya. matanya tatap gedung tinggi yang menjulang. kantor papahnya. sewaktu kecil jeff selalu pandang gedung tinggi papahnya dengan penuh decak kagum. binar matanya selalu bertanya-tanya sehebat apa papahnya jadi orang penting di sana. papahnya orang hebat, tapi nggak menjadikan hebat buat anaknya sendiri.

aphroditeWo Geschichten leben. Entdecke jetzt