007

2.6K 500 43
                                    

+

"mimpi apa gua semalem akhirnya lo ngajakin makan siang di kantin gini."

jeff nmendengus begitu mendengar pernyataan june yang terdengar mencemooh. jeff rasanya mau melayangkan tinjuan gemas ke wajah pemuda itu, tapi june benar. selama dirinya berkuliah, jeff belum pernah sekalipun mencicipi makanan kantin.

"biarin aja, jun, biarin. bosen jadi orang kaya tuh gini." ujar mina, perempuan berdarah jepang itu menyeruput jus jambunya sambil geleng-geleng. "tapi ya bagus lah. biar si jae lidahnya gak madep barat terus."

"hah?" june melongo. "ngadep barat itu gimana maksudnya gak ngerti gua."

"ck, otak lo setengah si." hardik mina, lalu pandangan gadis itu beralih pada jeff. mina tersenyum tipis. "udah. makan gih. gak usah galau-galau terus. cewek di bumi itu gak cuma jiho doang."

myoui mina betulan sosok sahabat paket lengkap kalau kata jeff. dua tahun kenal gadis itu sebagai sahabatnya, jeff jelas tahu bagaimana seorang mina. benar-benar idaman para lelaki. minusnya hanya mulutnya kadang suka susah diatur- sarkasnya bukan main dan gadis itu tidak segan-segan untuk bicara pedas kepada siapapun sehingga kadang banyak yang takut kepadanya.

"ah gua dari kemaren udah bilang gitu ke dia." timpal june. "jawabnya iya. tapi tetep aja rokok masih jadi pelarian. sehari bisa habis berapa si bajingan ini."

mina melirik jeff sinis. "lo tuh patah hati boleh. tapi ya ngira-ngira juga lah, goblok. dipikir keren apa isep-isep benda begituan?"

jeff mengabaikan mina. pemuda itu menyuap nasi ke mulutnya. "min, you have to try this. nasi gorengnya enak."

"ih, goblooog. di tanya apa jawabnya apa." balas june.

mina mendecak. "tau ah. pusing gua ngomong sama lo berdua."

jeff terkekeh. ia sedikit terhibur, setidaknya untuk sementara. omongan mina juga ada benarnya. tapi melepaskan itu gak semudah yang dia bayangkan.

"eh jae, gua denger-denger cewek yang pake hoodie abu-abu itu seapartemen sama lo ya?" ini mina yang bertanya. dagu mina menunjuk ke arah samping. jeff mengikuti arah pandang mina, lalu mengernyit begitu mendapati sosok nata tengah duduk sambil makan dengan telinganya yang tersumpal earphone.

"iya." ada jeda. "kenapa?"

"asik gak orangnya?" tanya mina. "mukanya keliatan kalem banget soalnya."

jeff sempat terdiam sebentar, kemudian berujar. "ya lumayan. tapi kadang kalau ngomong gak ada beda sama lo. kurang ajar."

"dih tai."

"wadaw cakep ey." june langsung ikutan menoleh. kemudian tersenyum tengil. "deketin boleh kali, bro?"

"nggak ya anjing, lo nggak boleh sama dia." jeff menyahut.

"semua aja lo deketin, junedi." mina berujar ketus. "gua gak lupa ya june pernah macarin sebelas adik kelas di hari yang sama, terus ditampar sekaligus juga di hari yang sama."

"EH IYA ANJING, PARAH BANGET." balas june. "harusnya mereka tuh beruntung pernah pacaran sama gua."

"BERUNTUNG DARI MANA???"

"YA BERUNTUNG LAH!! KAPAN LAGI BISA PACARAN SAMA JUNE MENDES?"

jeff terkekeh. kemudian tanpa mempedulikan june dan mina yang berdebat, jeff diam-diam memperhatikkan nata. jeff mengangkat alisnya begitu nata beranjak berdiri. gadis itu bersiap-siap untuk pergi dan meninggalkan piring kotor di atas meja.

selagi jeff memperhatikannya, bersamaan dengan itu nata ikutan menoleh. jeff gelagapan, lalu membuang pandangan ke arah lain. pemuda itu kembali memakan makanannya dan bersikap seolah tidak ada apa-apa.

tapi mina, yang jelas duduk di depan jeff memperhatikkan apa yang baru saja dilakukan pemuda itu. mina ikut menoleh, dan tak butuh lama bagi mina untuk paham apa yang sedang terjadi di sini.

mina tak bisa menahan kekehannya, lalu melirik jeff sekilas.

jadi cewek itu alasannya?

+

jam empat sore, jeff baru saja selesai kelas. pemuda itu berjalan menuju parkiran mobil sambil membalas pesan dari mina

setelahnya, jeff mengantongi ponselnya di saku jaket. namun, spontan langkahnya berhenti begitu saja ketika matanya terpaku pada seseorang. jeff menarik nafas begitu dapat menangkap dengan jelas sosok jiho sedang bersama dengan mingyu. kedua insan itu tengah berbincang sesekali tertawa sembari berjalan berdua di parkiran.

dan pemandangan itu betulan sukses buat jeff panas bukan main.

dulu dirinya pernah ada di posisi itu.

tanpa sadar jeff mengepalkan tangannya. ia menarik nafas, mencoba mengurangi kadar emosi yang meluap naik. jeff masih diam, menatap punggung gadis yang kini bukan lagi miliknya berjalan menjauh. sebelum akhirnya jeff merasakan ada kedua tangan dari belakang yang menutupi penglihatannya. jeff tersentak. sementara orang di belakangnya malah terkekeh ringan.

"harusnya nggak usah diliat kalau ujungnya bikin lo nambah sakit, idiot."

ternyata seorang natasha bisa seperhatian itu.

+

+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
aphroditeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang