One ( The beginning )

137K 9.9K 5.2K
                                    

Happy Reading :)


Happy Reading :)

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.


Pria mungil itu tersenyum manis setelah mengupload fotonya di akun twitternya. Ia kemudian memasukan ponselnya ke saku jaketnya yang sangat tebal itu. Pria mungil yang bernama Taeyong itu berdiri sambil membawa buku-buku tebal di tangannya.

Tangannya terasa pegal karena mengangkat buku-buku berat itu. Ia meringis, dan beberapa kali berhenti dan meletakkan buku-buku itu di lantai, dan kemudian membawanya kembali. Di situasi seperti ini dia berharap akan ada pangeran tampan yang menolongnya.


Namun ya, mana ada orang yang mau berbaik.hati menolongnya. Para mahasiswa disana bahkan mungkin tidak menganggap keberadaannya. Tapi ya, setidaknya itu lebih baik daripada dia diganggu.


" Aahhhh.... " Taeyong memekik ketika dengan memalukannya dia terjatuh ke lantai. Pantatnya benar-benar terasa sakit, dia meringis pelan. Dia tidak tahu siapa yang menaruh air sabun disana.

" Oooohhh, kasihan sekali. Pantatmu sudah rata, menjadi semakin rata. "

Taeyong mendongakan wajahnya menatap keada tiga orang yang ada di hadapannya. Ia menghela nafasnya pelan, dan memilih untuk membereskan buku-bukunya. Dia sama sekali tidak mempunyai waktu, dan tidak ingin berurusan dengan para pangeran kampus itu. Dia ingin hidup tenang.

" Kacamatamu ganti lagi ? Semakin tebal, semakin membuat wajahmu tidak berbentuk. " Ucap Jaehyun, ia terkekeh pelan menatap kepada Taeyong dengan tatapan mengejek.

" Dan oh, lihatlah. Kau memakai baju yang besar sekali. Terlihat seperti ikan buntal. Hahaha. " Johnny pun menimpali sambil tertawa terbahak-bahak.


Taeyong sama sekali tidak memperdulikan ucapan-ucapan menyakitkan dari para mahasiswa populer dan berkuasa itu. Ini adalah makanan sehari-harinya selama di kampus ini, selalu dan selalu dibully oleh Jung Jaehyun, Seo Johnny dan Nakamoto Yuta.


Apa karena penampilannya yang sangat culun ini aehingga dia terus-terusan di bully oleh mereka ?

Pria mungil itu sedikit terlonjak kaget ketika cairan dingin membasahi tubuhnya. Ia mendongakan wajahnya, menatap kepada ketiga pria itu dengan tatapan memelas, " Sunbae, tolong hentikan bajuku basah, " ucapnya.

" Lalu apa peduliku ? " Jaehyun tertawa terbahak-bahak, ia melemparkan botol plastik itu ke hadapan Taeyong dan setelah itu berjalan pergi diikuti oleh Johnny dan Yuta.

Taeyong menghela nafasnya pelan, berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri. Bajunya sudah basah kuyup saat ini, tapi untungnya bukunya tidak terkena air jus jeruk itu. Beberapa orang menatap dengan tatapan iba kepada Taeyong, namun banyak juga orang yang bersikap acuh.

" Taeyong, aigooo. Kau dibully lagi ? "

Pria mungil itu menoleh, dan tersenyum kepada temannya itu, " Tidak apa-apa Winnie. Aku sudah biasa. ", Taeyong tersenyum berusaha untuk menunjukkan kepada temannya jika dia baik-baik saja.


" Seharusnya kau melawan. Mereka sudah benar-benar keterlaluan. " Winwin berdecak kesal, ia membantu Taeyong membereskan bukunya.

" Mereka kan sangat berkuasa di kampus ini, Winnie. Jika aku melawan sama saja dengan cari mati. "

" Taeyongieeeeee. "

Taeyong menoleh, dan melihat bagaimana Jungwoo berlari menghampirinya dengan jaket di tangannya. Pria manis itu langsung menyerahkan jaket itu kepada Taeyong, " ayo cepat ganti bajumu, nanti kau sakit. Aigoo Taeyongie, maafkan atas sikap sepupuku ya. " ucap Jungwoo, ia menatap kepada Taeyong dengan tatapan yang penuh dengan rasa bersalah.

" Tidak apa-apa Jungwoo-yaa. Sudah jangan sedih seperti itu. Aku baik-baik saja. "


~ Slave ~



" Jadi kau hanya diam saja dan sama sekali tidak melawan ? What The Fuck Lee Taeyong !!! "



Taeyong hanya memutar bola matanya malas mendengar gerutuan sahabatnya. Ia meneguk liquid manis itu, dan merasakan bagaimana dinginnya jus strawberry itu mengalir di tenggorokannya. Matanya memperhatikan orang-orang yang menari diiringi alunan musik yang menggema.


" Aku hanya tidak ingin membuat para pria brengsek itu tahu identitas aku yang sebenarnya. Aku ingin menjadi Lee Taeyong yang pendiam dan culun jika sedang di kampus. " Taeyong menoleh kepada Ten, dan kemudian menyandarkan tubuhnya di sofa.


" Bitch, jika saja para pria brengsek itu tahu betapa dahsyatnya pesona seorang Lee Taeyong, mereka pasti akan bertekuk lutut kepadamu, dan mengemis menjadi kekasihmu. "


" Tsk, aku tidak peduli tentang mereka. Jangan bahas mereka, itu hanya akan membuat moodku menjadi buruk. " Taeyong berdecak kesal. Sebenarnya tadi siang dia sudah berusaha mati-matian untuk menahan emosinya, ingin sekali dia mencakar wajah tampan para pria brengsek itu terutama Jung Jaehyun tapi dia harus benar-benar menahannya. Dia tidak boleh membuka identitas sebenarnya.


" Baiklah. Ngomong-ngomong, rambutmu baru ? "


" Tidak. Tadi sore aku menyemprotkan pewarna rambut sementara. Besok juga jika kena air akan luntur. " Taeyong terkekeh pelan, menatap kepada sahabatnya itu.


Ten hanya mengangguk, ia mengambil segelas wine dan kemudian meneguknya. Ia hampir saja tersedak ketika melihat seorang pria yang tak asing lagi baginya itu sedang berjalan ke arah ia dan Taeyong.
" Oh My God Oh My God, Lee Taeyong lihatlah !!!!! "


" Ada apa Tennie ? "

" Park Chanyeol, pewaris utama beberapa perusahaan besar di Korea sedang berjalan ke arah kita !!! Oh My God  !!!!! Hentakan pinggulnya pasti sangat kuat !!!! " Ten memekik histeris. Untungnya suara dentuman musik yang sangat keras itu bisa menenggelamkan suara Ten.



Taeyong menoleh, dan melihat seorang pria tampan sedang berjalan ke arahnya dengan senyuman di wajah tampannya.


Pria tampan yang bernama Chanyeol itu tersenyum kepada Taeyong dan Ten, dan kemudian dia menatap kepada Taeyong, " bolehkah aku duduk disini ? "


" Boleh, " Taeyong tersenyum manis, ia menggeser duduknya, mempersilahkan Chanyeol untuk duduk di sampingnya.


" Namaku Chanyeol. "

" Aku.... "


" Taeyong. Namamu Lee Taeyong kan ? Tidak ada yang tidak mengenalmu. Kau sangat populer. " Chanyeol tertawa pelan, ia menatap ke wajah cantik Taeyong.


Sedangkan Taeyong, ia tersenyum penuh arti. Satu orang lagi masuk ke dalam perangkapnya. Ia pun mendekatkan wajahnya, dan berbisik di telinga pria tampan itu, " Panggil saja aku Kitty. Itu lebih terdengar seksi. "





 "

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.



TBC

SLAVEDär berättelser lever. Upptäck nu