Twelve

57.3K 6.5K 2.1K
                                    

Happy Reading :)


" Sial, aku tidur dengannya lagi. "


Taeyong segera beranjak bangun, dan kemudian turun dari ranjang itu. Namun tangannya ditarik dengan cukup keras sehingga tubuhnya kembali jatuh ke ranjang. Ia menoleh kepada pria di sampingnya yang menarik tangannya itu, dan kemudian berdecak kesal, " Lepaskan aku ! Aku harus segera pergi ! "


" Tidak. " Ucap pria itu masih dengan memejamkan matanya. 


" Lepaskan aku Jung Jaehyun ! " 


Jaehyun membuka matanya perlahan, dan menatap kepada Taeyong yang kini memasang wajah kesal. Ia tersenyum tipis, " Setidaknya buatkan aku sarapan dulu sebagai tanda terimakasih untukku. " 


" Terimakasih untuk apa ? Terimakasih karena kita telah bercinta ? Terimakasih karena telah memberikanku kehangatan ? Begitu ? Dasar menyebalkan. " Taeyong masih saja mencoba untuk beranjak bangun, namun sia-sia karena Jaehyun semaki erat menahan lengannya. Ia pun menatap kesal kepada Jaehyun.


Jaehyun tertawa membuat Taeyong langsung mengerutkan keningnya bingung, sungguh sama sekali tidak mengerti mengapa Jaehyun malah tertawa.  Jaehyun kemudian beranjak duduk dan melepaskan tangannya dari lengan Taeyong, " Kau mengharapkan semalam itu kita bercinta lagi ? Hahaha, maaf aku tidak suka bercinta dengan orang yang sedang mabuk."


" Apa kau bilang ? Aku sama sekali tidak mengharapkan kita bercinta lagi ! Dan fyi, dulu juga kita melakukannya saat aku mabuk ! Dasar brengsek ! " 


Tawa Jaehyun semakin keras ketika melihat ekspresi Taeyong yang terlihat sangat kesal, ia menatap ke wajah cantik Taeyong, " Dulu kita melakukannya saat kita sama-sama mabuk, dan saat aku bangun kau sudah menghilang. Kau meninggalkanku tanpa aku tahu siapa namamu, rumahmu dimana. Kacamata dan baju tebalmu itu tidak akan bisa membuatku tidak mengenalmu. "


Taeyong langsung memalingkan wajahnya. Dia berdehem pelan, merasa malu karena dulu ia memang meninggalkan Jaehyun. Dia hanya terlalu kaget, dan tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Jadi dia pergi meninggalkan Jaehyun tanpa menunggu pria Jung itu bangun. Lagipula, mereka berdua dulu tidak saling mengenal. Tapi... jadi selama ini Jaehyun mengenalinya ? tapi mengapa pria Jung itu membullynya ? 


" Semalam kau muntah dan badanmu sedikit demam, jadi aku mengganti bajumu dan memberikanmu obat. Aku sama sekali tidak melakukan apapun kepadamu. Tenang saja. " Ucap Jaehyun, ia beranjak berdiri berjalan keluar dari kamarnya, namun dia menghentikan langkahnya dan menoleh kepada Taeyong, " Ada bajuku yang cukup kecil di lemari. Kau pakai saja setelah mandi. Aku akan mandi di kamar mandi yang lain. "




Taeyong hanya terdiam, ia mencoba menemukan jawaban atas semua pertanyaan yang kini muncul di otaknya. Jika selama ini Jaehyun mengenalinya lalu mengapa pria Jung itu membullynya ? Itulah pertanyaan yang kini muncul di otaknya. Dan, dia sama sekali tidak menemukan jawabannya. 




~ Slave ~




Jaehyun menoleh ketika mendengar suara langkah kaki yang berjalan mendekatinya. Ia baru saja membuat makanan untuk ia dan Taeyong. Pria Jung itu langsung menyajikan makanan yang ia buat di meja makan, dan kemudian duduk, mengisyaratkan Taeyong juga untuk segera duduk. 

" Aku bisa memasak, tenang saja. Masakanku enak. "


Taeyong hanya mengangguk, kemudian dia mulai memakan spaghetti yang Jaehyun buatkan untuknya. Taeyong tidak berbicara apapun, entahlah dia merasa sangat canggung. Selama ini dia selalu bersikap tidak peduli bahkan jika di dekat Jaehyun, tapi entah mengapa sekarang semuanya berbeda ? Aura mendominasi Jaehyun membuat dia benar-benar tidak bisa berkutik.


SLAVEWhere stories live. Discover now