Twenty Two

48.9K 5.4K 4K
                                    

Happy Reading 😀


"Dasar Jung Brengsek!!!!"


Jaehyun meringis ketika merasakan sesuatu mengenai punggungnya, kemudian melepaskan pelukannya. Ia menoleh ke belakang dan melihat Taeyong yang menatapnya dengan tatapan marah. Pria mungil itu kemudian membalikan badannya dan berjalan dengan cepat.


Jaehyun kemudian menoleh ke arah wanita yang ada di hadapannya, "Mom, nanti malam atau besok aku akan datang ke rumah mommy. Aku harus pergi dulu.", ia kemudian membalikan badannya dan berjalan cepat menyusul Taeyong.



Dia tahu jika kekasihnya pasti sudah sangat salah paham.



"Taeyong, kau mau kemana? Kita harus ke rumah sakit untuk memeriksamu sayang." ucap Jaehyun, ia terus berjalan cepat mengejar Taeyong. Sayangnya Taeyong berjalan dengan sangat cepat.



Kelebihan orang betubuh mungil itu bisa berjalan dengan sangat cepat. Taeyong buktinya.


Taeyong sama sekali tidak menghiraukan Jaehyun. Ia terus berjalan dengan sangat cepat, sambil menggerutu, "Dasar Jung brengsek, sialan, pengkhianat, playboy!" gerutunya, ia mengerucutkan bibirnya, dan kemudian mengusap air mata yang mengalir di pipinya. 



"Sayang berhenti, kau salah paham sayang." Ucap Jaehyun, masih terus mengejar Taeyong. Semua orang yang mereka lewati memperhatikan mereka berdua, namun sungguh Jaehyun sama sekali tidak peduli.



"Diam ih! Jangan ikuti aku terus! Menyebalkan sekali! Jangan seperti anak kecil!" Taeyong membalikan badannya, menatap kepada Jaehyun dengan tatapan kesal. Ia kemudian kembali melanjutkan langkahnya.



Jaehyun tersenyum tipis, melihat tingkah Taeyong yang seperti itu, ia semakin mempercepat langkahnya dan kemudian meraih tangan Taeyong dan menariknya. Dan kemudian menyudutkan tubuh mungil Taeyong ke tembok. Sekali lagi, dia sama sekali tidak memperdulikan tatapan orang-orang kepadanya. Taeyong melebarkan matanya, ia berusaha untuk mendorong tubuh Jaehyun agar tidak menghimpitnya, namun sia-sia. Jelas tenaga Jaehyun jauh lebih besar darinya. 



"Pergi sana! Jangan dekat-dekat aku! Menjauh dariku!" Pekik Taeyong, ia masih berusaha untuk mendorong Jaehyun.



"Mengapa aku harus jauh dari kekasihku? Aku tidak mau. Aku ingin selalu berdekatan dengan kekasihku yang sangat menggemaskan ini." Jaehyun tersenyum, ia mencoba untuk mencium pipi Taeyong, namun dengan cepat Taeyong menghindar.



"Kekasih? Jadi kau masih menganggap aku ini sebagai kekasihmu? Apa kau akan menganggapku sebagai kekasihmu di depan wanita yang tadi kau peluk? tidak kan?!" Taeyong menatap tajam kepada Jaehyun.



"Jujur, aku sama sekali tidak akan bilang jika kau kekasihku di depan dia." Ucap Jaehyun, menatap kepada Taeyong dengan tatapan serius. Walaupun sebenarnya dia sudah sangat ingin tertawa. 



Taeyong menggigit bibirnya pelan, hatinya sungguh terasa sangat sakit. Air mata kembali mengalir di pipinya. Ia terisak pelan, kemudian dia memukuli dada Jaehyun, meluapkan emosi dan rasa sakit dadanya, "Kau brengsek! Sialan! Aku membencimu! Padahal baru kemarin kau memintaku menjadi kekasihmu dan sekarang kau sudah mengkhianatiku! Aku tidak menyangka jika ternyata kau lebih brengsek dari siapapun juga! Hatiku sangat sakit Jung sialan!" ia menangis cukup keras, sambil terus memukuli dada Jaehyun.



Jaehyun tertawa, ia kemudian menarik paksa Taeyong ke dalam pelukan hangatnya. Ia semakin mempererat pelukannya ketika merasakan Taeyong meronta, "Kau menggemaskan sekali. Kau cemburu kepada ibu kandungku.", ia terkekeh pelan.



SLAVEWhere stories live. Discover now