Twenty

46.7K 5.5K 2.5K
                                    




Happy Reading :)



" Eomma...... Paman Jung... "




Dengan cepat Taeyong beranjak bangun dari pangkuan Jaehyun. Ia segera mengancingkan piyamanya yang sudah sebagian terbuka. Wajahnya kini merah padam, sungguh dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Dia duduk di tempat yang agak jauh dari Jaehyun, sambil menundukan kepalanya. Dia yakin, sangat yakin jika ibunya dan ayah Jaehyun pasti akan sangat marah besar, 



Sedangkan Jaehyun, dia menghela nafasnya pelan. Ia menoleh kepada Taeyong yang duduk agak jauh darinya. Yoona terdiam, sama sekali tidak bisa berkata apapun. Dia masih sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya. Dia berusaha untuk berfikir positif, dia berusaha untuk meyakinkan dirinya sendiri jika anaknya dan anak tirinya hanya sedang bermain-main selayaknya saudara. 



Jaehyun menggeser duduknya mendekati Taeyong, dan kemudian meraih tangan kekasihnya itu untuk digenggam. Ia kemudian menoleh kepada ayahnya dan juga ibu tirinya, " Aku mencintai Taeyong. " dan ucapannya itu membuat Taeyong langsung menoleh kepadanya.



Yunho yang sedari tadi hanya terdiam, kini langsung membalikan badannya, " Yoona, ayo kita pulang, " dan setelah itu bejalan pergi keluar dari apartmen Taeyong. Yoona menatap kepada anaknya itu dengan tatapan kecewa, dan setelah itu langsung membalikan badannya dan berjalan pergi. 




Tangis Taeyong langsung pecah setelah kepergian ibunya dan ayah tirinya itu. Tubuhnya bergetar, membuat Jaehyun langsung menarik tubuh mungilnya ke dalam pelukan hangatnya. " Ssst jangan menangis sayang, semuanya akan baik-baik saja. " ucap Jaehyun, sambil mengusap lembut rambut pria mungil yang kini ada di pelukannya.



Isakan Taeyong malah semakin menjadi, ia membenamkan wajahnya di leher Jaehyun, " Jangan tinggalkan aku. " isaknya. Dia takut, benar-benar sangat takut jika hubungan mereka akan ditentang, dan kemudian mereka harus terpaksa berpisah. Taeyong baru saja merasakan bahagia, dan dia tidak mau jika kebahagiaannya itu hilang begitu saja. 



Jaehyun tersenyum, ia mencium rambut kekasihnya itu, " Aku tidak akan pernah mungkin meninggalkanmu. Kau tenang saja, semuanya akan baik-baik saja. Jika seandainya mereka menentang hubungan kita, aku akan tetap memperjuangkanmu Taeyong. Kau benar-benar pantas untuk aku perjuangkan. Aku akan memperjuangkan hubungan kita. "



Ia mendorong pelan tubuh mungil Taeyong dari pelukannya, dan kemudian menangkup wajah Taeyong. Jaehyun terdiam sejenak, menatap wajah Taeyong. Ia benar-benar sangat mengagumi kesempurnaan wajah kekasihnya itu. Dia bangga, sangat bangga memiliki pria cantik ini menjadi kekasihnya Ia kemudian mendekatkan wajahnya dan mencium kening Taeyong cukup lama, setelah itu menatap mata indah Taeyong yang basah karena tak berhenti menangis, " Tabunganku masih sangat banyak, cukup untuk kebutuhan kita. Aku bisa kuliah sambil bekerja. Aku akan bekerja apapun untuk mencukupi kebutuhan kita, untuk memastikan jika kau tidak kekurangan sedikit pun. Aku akan membahagiakanmu Taeyong. "

SLAVEWhere stories live. Discover now