Nineteen

51K 5.6K 1.4K
                                    

NB : btw aku mau fokusin dulu ke slave yaa, cuma tinggal beberapa chapter lagi. Biar nanti lanjutinnya enak. satu-satu :'D

Happy Reading :)



" Besok aku akan mengurus pernikahan kita. Kita menikah dulu di gereja, pestanya nanti saja yang penting kita menikah dulu. Setelah itu kita akan bilang kepada orang tua kita. "



Taeyong melebarkan matanya demi mendengar kata-kata kekasihnya. Menikah ? Tidak pernah terbayangkan olehnya untuk menikah di usia muda. Dia sama sekali tidak pernah memikirkan hal itu sedikit pun. Dia tidak pernah memimpikan tentang pernikahan indah ataupun semacamnya. Dan sekarang, pria tampan di hadapannya ini yang berstatus sebagai kekasihnya, kini mengajaknya untuk menikah. Dia mengerti mengapa tiba-tiba Jaehyun mengajaknya menikah. Tapi segala sesuatu yang didasari dari kecemburuan pasti tidak akan pernah berjalan dengan indah. Dia tidak mau mereka menikah hanya karena saat ini Jaehyun sedang cemburu. Baginya, pernikahan bukanlah sesuatu yang bisa untuk dipermainkan. 



Ia tersenyum manis, kemudian merah tangan Jaehyun untuk ia lingkarkan di pinggangnya. Setelah itu ia menangkup wajah tampan kekasihnya itu, dan berjinjit untuk mengecup singkat bibir Jaehyun.

" Sayang, pernikahan itu bukan sesuatu yang bisa dipermainkan. Kita masih muda, dan masih belum bisa untuk berfikir panjang. Emosi kita masih belum stabil. Aku tidak ingin jika setelah kita menikah, dan kemudian kita memutuskan untuk berpisah karena pertengkaran. Aku tidak ingin hal itu terjadi. Aku hanya ingin menikah sekali dalam hidupku. " 



" Kita sudah sama-sama dewasa Taeyong. Dan aku juga yakin jika kita bisa mengatasi semua masalah rumah tangga kita dengan dewasa. "



" Tapi kita masih sama-sama sangat muda Jaehyun. Lagipula, saat ini kau sedang cemburu. Aku takut nanti kau akan menyesal. "



Jaehyun berdecak kesal, ia melepaskan tangan Taeyong yang ada di wajahnya, " Kau hanya mencari alasan untuk tidak menikah denganku. ", ia menatap tajam kepada Taeyong. Dan setelah itu berjalan mengambil bajunya yang ada di ranjang dan kemudian memakainya. Ia juga mengambil kunci mobilnya yang ada di atas laci. 



Jaehyun berjalan pergi keluar dari kamar, namun dengan cepat Taeyong menahan tangannya, " Kau mau kemana ? Jangan pergi. Bukankah malam ini kau mau menginap disini. " Lirih Taeyong, menatap Jaehyun dengan tatapan nanarnya. 



" Aku ingin menenangkan diriku dulu Taeyong. " Ucap Jaehyun dengan nada dingin, ia melepaskan tangan Taeyong yang ada di lengannya. Dan setelah itu ia langsung berjalan pergi keluar dari kamar itu. Tanpa memperdulikan Taeyong yang kini sudah terisak.





Jaehyun keluar dari apartmen Taeyong dengan langkah yang cepat. Emosi kini sudah mulai memenuhi dadanya. Dia merasa benar-benar marah, kesal dan cemburu. Semuanya bercampur menjadi satu. Tadi dia melihat bagaimana Taeyong menatap Eunwoo, dan dia benar-benar sangat cemburu. Dia tidak ingin kehilangan Taeyong. Dia takut jika Taeyong akan meninggalkan dirinya dan kemudian pergi bersama Eunwoo. Dia sama sekali tidak ingin hal itu terjadi. Dia ingin menikah dengan Taeyong, dengan begitu Taeyong tidak akan pernah bisa pergi darinya. Namun tampaknya Taeyong tidak mau menikah dengannya. 



Ia menghentikan langkahnya ketika mendengar ponselnya berdering. Nama Taeyong muncul di layar ponselnya. Dia terdiam sejenak, menatap layar ponselnya tanpa berniat untuk mengangkatnya. Dia terus membiarkan ponselnya berdering. 



" Fuck ! Apa yang aku lakukan ? Sikapku ini hanya akan membuatku kehilangan Taeyong. "



Sementara itu Taeyong semakin terisak ketika Jaehyun tak mengangkat teleponnya. Ia mendekap lututnya dan membenamkan wajahnya disana. Dia tidak tahu mengapa dia menangis, tapi yang jelas dia takut sekali jika Jaehyun akan meninggalkannya. Dia baru saja menjalin hubungan dengan Jaehyun, dan dia belum siap untuk kehilangan Jaehyun.



SLAVEWhere stories live. Discover now