(6)

67 11 0
                                    

Na Yoo membuka bagan itu di bangku taman belakang sekolah.

Ketika akan menambahkan garis antara dirinya dan Kim Ye Shi, tiba-tiba gadis yang baru saja dia pikirkan datang.

Dengan santai Ye Shi langsung duduk si samping Na Yoo. Dan Na Yoo buru-buru menyembunyikan bagan itu.

"Entah mengapa mereka bersikap aneh."

Ucap Ye Shi tanpa basa basi. Na Yoo tersenyum, berusaha bersikap biasa saja.

"Soal apa?"

"Kang Mi Ra tiba-tiba saja menjadi pendiam. Min Yoongi tidak sehiper biasanya. Di kelas kita, situasinya benar-benar beda."

Na Yoo seketika terdiam. Dia mengalihkan pandangannya yang semula menatap Ye Shi kina beralih menatap tanah coklat di bawahnya.

"Tapi ..."

Ye Shi menatap Na Yoo sambil tersenyum.

"Ku rasa mereka jadi aneh, kecuali kita berdua ya?"

Na Yoo tersenyum palsu.

"Entahlah, aku tidak tahu."

"Aku juga tak tahu. Tapi ....."

Na Yoo memandang Ye Shi.

"Entah kenapa aku merasa sepertinya kau tahu sesuatu tentang ini."

Na Yoo menatap tajam Ye Shi.

"Jadi maksudmu, teman-teman jadi aneh karena aku?"

Ye Shi menatap dengan tatapan curiga.

"Sejak kapan kau jadi sok dekat dengan?"

Na Yoo bertanya dengan nada dan raut muka emosi. Dia bangkit berdiri dan hendak pergi.

"Hei, Kim Na Yoo!"

"Dengar baik-baik!"

Na Yoo berbalik dan menatap Ye Shi.

"Aku selalu jadi anak aneh. Dan ...."

Na Yoo menghela nafas berat.

"Kau itu cuma penonton. Jangan berlagak sok tahu semuanya."

Na Yoo pergi meninggalkan Ye Shi yang masih menyusun puzzle kecurigaannya terhadap Na Yoo.
**********

Mi Ra berjalan ke arah bangku-bangku kantin yang sudah ramai dan hampir semua terisi dengan siswa yang mulai makan.

Ketika melewati meja Na Yoo, tiba-tiba ada yang menjegalnya dan membuat gadis itu jatuh terjerembab. Membuat makanan nya jatuh berantakkan di atas lantai.

"SIAPA!!!!!"

Mi Ra berteriak ke seluruh ruangan itu. Tetapi mereka diam. Seolah-olah tidak ada yang berbicara apalagi berteriak. Mi Ra tidak di anggap.

Na Yoo tersenyum sinis. Mi Ra merasa dirinya tidak dilihat segera pergi dari situ. Senyum kemenangan masih mengembang di bibirnya.

*******

Na Yoo dan teman-teman yang alin sedang duduk di bangku taman. Ada yang berdiri di kiri kanan dan belakangnya. Dan ada yang duduk di sampingngnya.

Mereka tertawa terbahak-bahak karena sebuah alasan yang sedikit lucu. Sedikit lucu.

Dan entah mengapa dia merasa muak. Bagaimana bisa mereka tertawa sampai seperti itu.

"Lucu? Menurut kalian ini lucu?"

Na Yoo berteriak. Dan mereka berhenti. Memandang Na Yoo sebentar dan kemudian kembali tertawa.

Na Yoo terdiam.

Ada yang aneh di sini. Mengapa semua menjadi berlebihan. Na Yoo berfikir.

Dia memandang bangku sebelah. Di sana duduk Mi Ra yang sedang menatapnya dengan tatapan kebencian.

Na Yoo buru-buru memalingkan wajahnya.

*************

Na Yoo sedang berbicara dengan Jin seonsaengnim di lorong sekolah yang sepi.

"Jadi ...."

Jin seonsaengnim memandang Na Yoo.

"Kau tanya apakah bisa dibatalkan ?"

Na Yoo mengangguk cepat.

"Ne. Atau boleh bagan nya saya ganti dengan yang baru?"

Tanpa di sadari Na Yoo, ternyata Yoongi dan Ye Shi mengikutinya. Sekarang mereka bersembunyi di balik tangga.

Mereka berdua tengah mengamati Na Yoo dan Jin seonsaengnim.

Ye Shi meminta Yoongi untuk memfoto perteman Na Yoo dan Jin seonsaengnim.

"Tapi ...."

Yoongi berhenti membidik.

"Na Yoo, bisa ya melakukan kesalahan? Na Yoo ku tidak mungkin ..."

"Na Yoo ku?"

Ye Shi menatapnya tidak percaya.

"Foto saja. Jangan banyak bicara."

Akhirnya Yoongi menuruti perkataan Ye Shi. Dia mulai memotret dua orang di bawah tangga itu.

"Tidak bisa."

Ucap Jin seonsaengnim dengan tegas.

"Pikirkan baik-baik sebelum kau menggambar garisnya. Masih ingat kan?"

"Ne,"

Na Yoo mengangguk kan kepalanya.

Jin seonsaengnim melambai-lambaikan kertas bgan milik Na Yoo tepat di depan gadis itu.

"Mengetahui hal ini, ternyata kau terus menggambar garis. Kim Na Yoo, kau melakukannya."

Jin seonsaengnim menatapnya lekat-lekat.

"Sudah kena air. Dan juga ...."

Na Yoo menatapnya setelah sekian lama menatap lantai koridor.

"Begitu garisnya rusak. Ku tidak bisa memperbaikinya lagi. Berhati-hatilah."

Jin seonsaengnim menyerahkan bagan itu kepada Na Yoo. Dan gadis itu menerimanya dengan ragu-ragu.

Jin seonsaengnim berbalik dan pergi.

Sedangkan Ye Shi dan Yoongi masih sibuk mengamati dan memotret mereka.

Sampai tiba-tiba, tanpa sengaja Na Yoo menoleh ke arah mereka.

Ye Shi dan Yoongi segera bersembunyi agar Na Yoo tidak melihatnya.

Na Yoo yang masih kepikiran tentang bagan itu segera pergi dari sini.

Beberapa menik kemudian, setelah Na Yoo pergi, mereka berdua bangkit.

"Coba ku lihat foto tadi?"

Ye Shi merebut kamera Yoongi dan mulai melihat hasil jepretan pria itu.

Ye Shi mengerutkan dahi.

"Hei? Foto yang benar dong? Kenapa dengan foto ini?"

"Mwo?"

Yoongi ikut melihat hasil jeperetannya di dalam kamera itu.

Foto itu buram pada bagian wajah Jin seonsaengnim.

***********





The Nightmare TeacherWhere stories live. Discover now