Yakinkan Saja Raguku

4K 562 78
                                    

"Ci, gigi gue sakiiit..." Rose yang awalnya fokus membaca buku langsung menoleh kepada June yang sedari-tadi duduk di sampingnya.

"Makanya tiap malem sikat gigi," balas Rose santai dan kembali fokus pada buku yang ia baca.

"Udah..." belas June "tapi, abis sikat gigi gue makan martabak, udah itu baru deh tidur."

"Serah," gumam Rose asal dan kembali fokus pada buku referensi yang sedari-tadi fokus ia baca.

June dan Rose, keduanya memang sedang berada di perpustakaan. Sebenarnya hanya Rose yang ingin pergi ke perpustakaan. Tetapi, sedari pagi June selalu mengikuti kemanapun Rose pergi.

Tadi saja June hampir ikut Rose ke toilet wanita. Untung penjaganya langsung memperingati June, hingga juragan sembako itu kabur dan berbelok menuju kamar mandi pria.

"Waktu malem masa si Yerim maki gue, Ci..." June lanjut bercerita, walau suaranya terdengar berbisik karena takut ditegur oleh penjaga perpustakaan. "Titisan Mba Sasa emang itu si setan..." lanjutnya "belom lama tinggal di Graper udah berubah jadi iblis aja."

June melirik sebentar kepada Rose yang masih fokus pada buku yang dibacanya, membuat June menghela nafas. Mengatur degup jantungnya yang berpacu begitu cepat.

"Ci..." panggil June dan hanya dijawab deheman oleh Rose, membuat June merengutkan bibirnya.

Rose tak peduli banyak, ia masih sibuk dengen deretan kata berbahasa inggris yang menjelaskan tentang susunan gigi manusia.

"Malu dong sama milkuat beku di warung" tiba-tiba saja June teringat perkataan Yerim tadi malam yang habis-habisan memakinya.

"Ci..." panggil June lagi, tetapi Rose tidak menimpalinya. Kali ini Rose sedang fokus mencatat pada bindernya.

June menarik nafasnya dalam-dalam, suasana perpustakaan sedang sepi. Bahkan di jejeran June dan Rose hanya ada mereka berdua.

Tubuh Rose seketika menegang karena terkejut, saat kepala June tiba-tiba saja bersandar pada pundaknya.

"Aku tuh selalu ragu, kamu selalu nolak aku dari SMA... kamu bilang kita tuh udah temenan dari SMP... kamu pernah bilang kalo aku cuma bercanda," gumam June dengam kepala yang masih bersandar di pundak Rose.

"Aku pikir, mungkin kamu gak mau sama aku karena aku anaknya suka bencanda. Dulu juga kamu bilang, gak suka sama cowok berisik..." lanjut June seakan sedang mengeluarkan seluruh keluh kesahnya.

"Raguku semakin besar setelah itu...."

Mata Rose melirik sebentar kepada June, sebelum akhirnya kembali fokus pada buku ditangannya. Sedangkan June masih asik bersandar pada pundak Rose.

"Maaf..." bisik Rose membuat June menoleh kepada Rose, sedangkan Rose memilih untuk menatap pada buku. Walau gadis itu dapat dipastikan tak bisa fokus membaca buku.

June masih diam, menatap Rose dari samping, dengan kepalanya yang bersandar pada pundak Rose.

Tetapi, mata June langsung membulat saat Rose juga menoleh kepadanya. Hingga membuat mereka berdua saling bertatapan.

"Ayo kita mulai semuanya dari awal," kata Rose kepada June "tanpa ada ragu."

🏡

Meja pojok cafe yang ramai saat jam makan siang ini terasa sangat tegang. Entah tegang, atau canggung.

Wonwoo duduk berdampingan dengan Sejeong. Sedangakan Daniel dan Jihyo duduk berhadapan dengan keduanya.

GRAHA PERMAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang