AACB - 08

7K 390 12
                                    

Bagaimana jika orang yang harusnya kalian waspadai malah menjadi teman akrab?

-Banana-

🌸🌸🌸

"Aku meminta hakku, Ra!" ucap Azka tajam.

Jantung Dzakira berdegup tak karuan. Dia belum siap untuk ini, tapi dia juga akan berdosa kalau tidak melayani suaminya dengan baik. Tapi yang dihadapinya saat ini adalah suaminya yang sedang dalam pengaruh alkohol. Apakah tidak bisa kalau menunggu kesadaran suaminya kembali?

"Aa, tapi Aa sedang mabuk. Kira mohon tidak untuk saat ini, A," lirih Dzakira.

"Argh!" Azka mengerang. Dia tidak mempedulikan ucapan istrinya.

Dzakira terisak pelan saat tangan suaminya merobek paksa gamis yang melekat di tubuhnya.

"Aaaaa!" jeritnya kesakitan saat sesuatu mulai menerobos paksa tubuhnya dan saat itulah kesadaran Azka kembali.

Dzakira menangis lirih. Azka menatapnya iba. "Ra, maafin aku," ucapnya pelan.

Dzakira hanya diam, dia membuang muka ke samping kiri. Jika dia menolak, maka durhakalah dia, tapi ini berbeda keadaannya. Azka melanjutkannya, Dzakira hanya diam.

-

Pagi ini, Dzakira hanya memasak apa adanya. Karena kejadian semalam, dia merasa aneh dengan tubuhnya. Entahlah, rasanya dia menjadi sensitif kalau dekat dengan orang. Seperti lebih peka padahal orang itu masih berjarak tidak terlalu dekat dengannya, salah satunya Azka-suaminya.

"Ra, nanti ada acara pertemuan sama teman kantor. Kamu mau ikut nggak?" tanya Azka yang duduk di ruang makan.

Jantung Dzakira berdegup kencang. Dia menjadi aneh karena itu. "Ter-terserah Aa saja," jawabnya gugup.

"Jam sebelas aku pulang dari kampus, kamu harus udah siap siap ya. Kita harus sampai sebelum jam makan siang."

"I-iya, A."

Dzakira segera memindahkan masakannya karena suaminya sudah menunggu. Dia menyiapkan makanan untuk sang suami dengan gugup.

"Ra, gak usah takut. Kalau kamu hamil, kan udah ada suami. Gak salah, kan?" ucap Azka tiba-tiba. Dia sejak tadi memperhatikan istrinya yang terlihat gugup dan tidak seperti biasanya yang rileks.

Jujur saja, Azka sebenarnya juga merasa ada yang aneh dengan dirinya. Dia merasa berbeda ketika melakukan hubungan badan dengan istrinya. Bersama Bella dia tidak merasakan apa yang dia rasakan ketika bersama Dzakira, dia pun tak tahu apa yang membuat hal itu berbeda. Sayangnya setelah semalam, rasanya dia ingin melakukan lagi dan lagi. Apakah Dzakira akan mengizinkannya?

Ponsel Azka yang di atas meja berbunyi. Sekilas Dzakira melihat foto perempuan yang terpampang pada panggilan tersebut. Suaminya itu buru-buru mematikan ponselnya dan mengabaikan panggilan suara tadi.

"Kok gak diangkat, A?" tanya Dzakira penasaran.

"Sarapan dulu, telponnya bisa nanti. Buruan makan, Ra, udah hampir siang," sahut suaminya dengan sedikit gugup.

Apa ada yang disembunyikan dariku? tanyanya dalam hati.

Dzakira memilih tak acuh dan kembali melanjutkan kegiatannya, yaitu menyiapkan makanan di atas piring suaminya.

"Ra, nanti aku antar ke rumah Mama. Jadi, bawa baju sekalian buat nanti siang. Aku jemput di rumah Mama."

"Iya, A."

(ಥ ͜ʖಥ)

"Ma, Kira mau keluar dulu sebentar boleh?" izin Dzakira sambil memakai kaus kaki.

Ajarkan Aku Cara Bertahan || Lengkap✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang