AACB-28

7.5K 334 46
                                    

Sedia tisu, siapa tahu kalian terharu🤭

Selamat membaca🌹

🐳🐳🐳

Layaknya bermain puzzle, kita hanya perlu mencari satu bagian lagi untuk disatukan. Sayangnya, bagian itu masih disembunyikan dan hanya si pemiliknya saja yang tahu di mana bagian itu disembunyikan.

🌹🌹🌹

"Jadi, Kira bisa jelasin sama Aa siapa laki-laki ini?"

Dzakira menatap lekat-lekat suaminya. "Aa gak percaya sama Kira? Kira udah jelasin loh."

"Ya, tapi gimana bisa laki-laki itu bilang dia anaknya? Kan gak mungkin dia ngaku-ngaku tanpa alasan pasti."

"Ya Allah, A, Kira gak pernah ada main di belakang A Azka. Terus Aa mau apa sekarang? Mau kaya A Azka dulu langsung ceraiin Kira? Iya? Aa jahat banget tau, gak." Dzakira langsung pergi ke kamarnya.

Perempuan itu meringkuk di atas petidurannya. Tangisnya tak bisa lagi dibendung. Hatinya kembali rapuh menghadapi rasa sakit yang tidak jauh berbeda dari yang dulu.

"Maafin Aa, Sayang. Bukan maksud Aa tidak percaya sama kamu. Aa cuma bingung." Dzakira tetap diam. Dia masih memunggungi suaminya.

"Kira, jangan diem dong. Ngomel aja deh kaya biasanya pas Aa salah. Ayo marahin Aa, jangan diem kaya gini."

"Orang yang salah, lebih baik minta maaf dan sebenar-benarnya orang yang benar, maka dia akan diam dan menutup rapat bibirnya."

"Aa tahu Kira benar, makanya itu ayo dong kita seperti biasanya lagi." Rangga masih berusaha membujuk istrinya itu. Bahkan dia menciumi puncak kepala sang istri dengan lembut.

Dzakira tetap diam. Dia enggan membalas perkataan suaminya. Yang jelas dia tengah merasa kecewa sekarang. Bagaimana bisa suaminya itu berkata seperti tadi?

***

Azka menghabiskan waktu liburnya hanya di rumah bersama keluarganya. Rafa, putra yang diragukannya itu ternyata memang anak kandungnya. Kira benar, menyimpulkan sesuatu dengan emosi bukanlah hal yang benar. Jadi, apakah dia juga salah sudah menceraikan Dzakira dulu? Hah, seharusnya Dzakira masih bersamanya sekarang ini.

"Ka, mikirin apa, sih?" tanya Bella yang sedari tadi memperhatikan suaminya.

Azka menggeleng. "Aku ngerasa bersalah aja udah nuduh yang enggak enggak sama kamu dan Rafa."

Bella merasa masih ada yang disembunyikan oleh suaminya. "Termasuk menceraikan Dzakira dulu?" tebaknya. Azka hanya mengedik pelan.

"Kamu kayanya gak pernah bisa ngeliat aku, Ka, semenjak kenal Dzakira. Kamu selalu nuntut aku biar aku bisa sama kaya dia. Aku tahu kamu cinta sama dia, tapi inget, Ka, dia udah selingkuh di belakang kamu dulu."

Azka berdecak kesal. "Aku itu cuma minta kamu buat jadi istri yang seharusnya. Bisa urus rumah, anak sama suami, bukannya belanja terus setiap hari. Hemat enggak boros iya. Hambur-hamburin duit, mending buat sedekah kalau kata Dzakira."

"Tuh, Dzakira lagi. Dzakira aja terus."

"Yaaa." Rafa yang sejak tadi berada di pangkuan Bella berceloteh mengikuti suaranya. Anak kecil itu tertawa sembari melihat Azka. Lalu, dia terkekeh sembari berteriak menyerukan kata tadi.

Ajarkan Aku Cara Bertahan || Lengkap✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang