AB #4

17.7K 2.9K 806
                                    

Baekhyun melangkahkan kakinya dengan ketukan yang berirama menggema di setiap lantai yang ia pijak. Taeyong, Wonwoo dan Jaemin–yang baru saja bergabung–mengikuti sang Tuan Muda mereka dari belakang dalam diam.

Kantor pemerintahan pagi ini terlihat begitu lengang, mungkin karena orang belum sibuk dan baru saja tiba.

"Tuan Muda, Mentri Pertahanan Kang menunggu anda di ruangannya." Taeyong memberi tahu setelah mendapatkan pesan email dari iPad yang dia pegang.

Baekhyun menghentikan langkahnya, tak berbalik namun aura hitam menguar dari tubuhnya.
"Tak salah bukan? Kenapa harus aku yang menghampirinya? Jika dia butuh, dia yang harusnya datang padaku. Aku bukan budaknya."

"Baik, Tuan Muda." jawab Taeyong yang kini sibuk mengotak ngatik layar lebar itu.

Baekhyun kembali melangkah kembali menuju ruangan khusus untuk dirinya. Ya, sebagai orang yang berperan dalam memusnahkan tikus pemerintahan tentu saja ia diberikan ruang khusus dan perilaku istimewa.

Pria cantik itu segera duduk di kursi kebesarannya. Menghempaskan punggunya di sandaran empuk kursi berputar itu, mengambil beberapa kertas yang sudah tersusun di atas mejanya dengan menggerakkan kursi itu ke kanan dan kekiri.

Menanti perintah dari sang Tuan Muda. Taeyong, Wonwoo juga Jaemin berdiri menyamping dan berisisian. Tak ada suara sedikitpun yang keluar dari mulut mereka. Bahkan hanya sekedar bergerak sedikit pun sangat jarang atau mungkin tak terlihat.

Ketukan pintu ruangannya mengalihkan atensi Baekhyun serta Taeyong, sedangkan Wonwoo dan Jaemin masih diam pada posisi mereka.

"Siapa?" tanya Baekhyun pada Taeyong yang tengah sibuk dengan benda layar besar itu.

"Menteri Pertahanan Kang sudah tiba, Tuan Muda." balas Taeyong yang tengah menunggu perintah. Ketika Baekhyun mengangguk tanpa keberatan akhirnya ia bergegas untuk membuka pintu itu.

Muncullah Menteri Pertahanan Kang Daniel bersama pasangannya.

"Selamat pagi, B." Kang Daniel membungkukkan badannya, begitupun Kang (Ong) Seongwoo.

Baekhyun mengangguk lalu mempersilahkan keduanya untuk duduk di kursi yang sudah di sediakan di depan mejanya.

"Senang bisa bertemu denganmu lagi sejak terakhir kita bertemu." basa basi sebagai awal pembukaan.

Namun Baekhyun bukanlah orang yang ramah untuk diajak basa basi.
"Tak udah banyak omong. Pekerjaanku lebih penting daripada mendengarkan basa basi mu, siapa kali ini yang ingin kau bunuh, Kang?"

Kang Daniel berdehem guna membasahi kerongkongannya yang tiba-tiba saja kering.
"Aku ingin kau membunuh Jaksa Park dan juga keluarganya."

"Jaksa Park yang terkenal itu?" tanya Baekhyun yang sedikit terkejut, namun bagi keduanya mereka bahkan melihat pria cantik itu terlihat sangat santai. "Kenapa?"

"Mereka sudah menjebakku untuk yang ketiga kalinya. Menuduhku sudah mengkorupsi uang jaminan kesehatan untuk rakyat yang kurang mampu juga istri dan anaknya yang ikut menyebar rumor dan memprovokasi orang-orang untuk tidak datang ke restoran istriku." jelas Kang Daniel yang menggebu-gebu karena marah. Seongwoo yang disampingnya hanya bisa menggenggam tangan sang suami sekaligus mengelusnya pelan menyiratkan untuk pria tampan dan muda itu agar tenang.

"Itu saja? Kupikir itu bukan masalah yang cukup serius hingga aku harus membunuhnya." jawab Baekhyun yang kembali memeriksa data orang yang akan ia eksekusi per harinya.

"Kau harus, karena ini bukan hanya menyangkut aku dan istriku. Tapi juga menyangkut dirimu, B."

Baekhyun mengerutkan keningnya tajam, lalu meletakkan kertas yang ada ditangannya dengan pelan. Ia berdiri dari duduknya lalu beralih pada sebuah lemari hitam yang setinggi dirinya.

ANTAGONIST BYUN [CHANBAEK]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang