7

78.1K 3K 211
                                    

Lumayan panjang semoga kalian gak bosen dengan word sebanyak ini.

Terimakasih buat reader-nim yang udah kasih support dengan cara vote & komen kalian yang bikin gue tambah semangat buat ngelanjutin cerita ini.

Sory bgt klo komenan kalian gak gue balas satu persatu tapi suer deh. Gue selalu baca komenan kalian dan itu bikin gua ngakak sendiri. Sekali lagi terimakasih banyak...

Selamat membaca !!

"Ada yang bisa saya bantu Presdir Park." Tanya seorang resepsionis yang sudah mengenal kolega sekaligus teman dari bos perusahaan tempatnya bekerja.

"Saya ingin menemui Presdir Kim." Ucap Chanyeol dengan menunjukan aura wibawanya.

Walaupun Kim jongin adalah sahabatnya namun saat berada dalam lingkungan kerja terutama di hadapan para karyawan, baik Chanyeol maupun Kai selalu bersikap formal dan propesional satu sama lain.

"Mohon tunggu sebentar Presdir." Dengan cekatan resepsionis tersebut menelpon sekretaris presdirnya sekedar menginformasikan jika presdirnya telah kedatangan tamu.

Chanyeol memainkan ponselnya selagi menunggu resepsionis yang sedang menelpon sekretaris temannya itu.

"Presdir Park." Chanyeol mengalihkan fokusnya dari handphone yang sedari tadi dipegangnya.

"Presdir Kim sedang berada di ruang pemotretan. Mau menunggu...

"Saya ingin menemuinya segera." Potong Chanyeol cepat.

"Baiklah, mari saya antar Presdir."

Chanyeol mengikuti langkah resepsionis tersebut ke salah satu ruangan yang berada di lantai 10, tempat dimana pemotretan sedang berlangsung.

Pria jangkung itu menggumamkan kata terimakasih pada resepsionis yang sudah mengantarnya, sesaat setelah netranya melihat pria berkulit tan yang akan di temuinya.

"Hai Park." Pria berkulit tan itu menyambut kedatangan Chanyeol.

"Apa yang sedang kau lakukan? Apa sedang ada masalah?" Chanyeol bertanya penasaran. Pasalnya pria tan ini jarang sekali untuk terjun langsung mengawasi kinerja karyawannya.

"Tidak ada, aku hanya ingin mengucapkan terimakasih pada model kebanggaan perusahaanku. Karena berkatnya perusahaanku mampu menggaet tender besar dengan brand terkenal." Jelas pria tan yang sudah menjadi sahabat Chanyeol semenjak Taman Kanak-kanak.

"Benarkah? Jika begitu selamat Jong." Chanyeol mengulurkan tangannya bermaksud memberikan selamat.

Pria berkulit tan itu membalas jabatan tangannya di iringi decakan sebal karena Chanyeol menyebut namanya dengan tidak elit.

"Sudah ku bilang panggil aku Kai, kau tau? nama yang barusan kau sebutkan itu sungguh tidak keren." Protesnya. Sementara Chanyeol hanya tertawa melihat temannya yang sedang memberenggut kesal.

"Omong-omong siapa model kebanggaanmu? Sampai kau repot-repot menunggunya selesai pemotretan."

"Kau akan terpesona Park jika kau melihatnya. Dia sangat profesional saat berpose dengan tubuh indahnya." Jelas kai sambil mengajak Chanyeol mendekati lokasi pemotretan.

"Wajahnya sangat cantik untuk ukuran seorang laki-laki." Lanjutnya.

"Ku kira dia seorang wanita."

"Jangan salah Park, ku pastikan dia bisa membuat juniormu berdiri hanya karena pose sexy-nya. Jadi persiapkan dirimu." Ucap Kai memperingati Chanyeol.

Mata besar itu semakin membulat sempurna kala melihat seseorang yang tengah berpose sexy hanya menggunakan lingerie.

"B-baekhyun. Bukankah itu Baekhyun." Ucap Chanyeol terbata dengan pandangan yang tak lepas menatap pria mungil yang sekarang sudah menjadi kesayangannya.

TetanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang