29

26.2K 1.6K 603
                                    

Hai Manis-manisnya gue ..

Selamat ya buat yang tebakan nya selalu bener d chap chap sebelumnya..

Sory ya kalo part ini terlalu panjang, malah jadi terkesan aneh dan gak nyambung.. Mohon di maklumi aja klo ngerasa aneh dan banyak typo, Gue nya jg males cek ulang karena panjang ..

Dan tak lupa gue berterimakasih banget sama kalian yang udah ngasih dukungan dengan memberikan vote dan komen di cerita ini

Selamat membaca Manisku...





Luhan berjalan gontai menaiki tangga dengan membawa segelas susu ibu hamil yang sengaja ia buat untuk Baekhyun sebagai tanda terimakasih karena berkatnya ia bisa makan malam romantis bersama Chanyeol.

Bahkan Chanyeol banyak memuji dirinya yang terlihat lebih cantik dari biasanya, hal itu tentu menjadi kebahagiaan sendiri baginya.

Setelah banyak berbincang dan bertukar pendapat dengan Chanyeol membuat Luhan tersadar jika Baekhyun memang tak seburuk apa yang ia pikirkan selama ini. Beberapa bulan tinggal bersama sedikit banyaknya Luhan mengerti bagaimana sifat menyenangkan Baekhyun yang ceria dan perhatian, hanya saja Luhan enggan mengakui hal tersebut dan terus memandang Baekhyun dengan buruk.

Tapi untuk kali ini ia benar-benar sadar jika Baekhyun memang seseorang yang baik. Bahkan Baekhyun lebih baik dari dirinya yang merupakan seorang pengecut karena sampai saat ini tak berani mengakui kesalahannya di masa lalu.

"Baek...."

"Ya?" Jawab Baekhyun spontan mengalihkan perhatiannya dari game yang sedang ia mainkan.

Luhan tersenyum, dan Baekhyun balas tersenyum. Ia yakin ide permintaan maaf yang ia rencanakan untuk Chanyeol dan Luhan sepertinya berhasil.

"Minumlah." Luhan mendekat dan menyodorkan susu ibu hamil setengah hangat yang ia buat.

Si mungil mengernyit tak mengerti. "Minumlah, aku sengaja membuatkan ini untukmu."

"Eohh." Dengan ragu Baekhyun mengambil gelas yang berada di tangan Luhan.

"Jangan berpikir yang tidak-tidak Baek, Aku tak mungkin meracunimu." Jelas Luhan dan Baekhyun segera meminum susu itu agar tak menyinggung perasaannya.

"Aku sengaja membuatkan ini karena ku yakin kau lupa untuk meminum susumu."

"Bagaimana kau tau jika aku belum meminum susu?" Tanya Baekhyun setelah menghabiskannya, dan menaruh gelas kosong itu di nakas samping tempat tidurnya.

"Semua orang sudah tau kebiasaanmu yang selalu lupa dan telat meminum susu Baek."

"Ah benarkah seperti itu?" Kekeh Baekhyun yang mana membuat Luhan ikut terkekeh.

Luhan menggenggam kedua tangan Baekhyun, menatap madunya itu dengan tatapan sendu. "Baek maafkan atas semua kesalahanku, Terutama perbuatanku hari ini. Sungguh kali ini aku benar-benar tulus memohon ampun padamu Baek. Selama ini aku terlalu egois, menutup mata dan hati dari semua kebaikanmu."

"Kau menyadarinya?" Tanya Baekhyun yang di jawab anggukan oleh Luhan.

"Ya, aku menyadari semua kejahatanku Baek. Tak semestinya aku bersikap seperti itu karena bagaimana pun kau adalah salah satu kebahagiaan Chanyeol. Kau miliknya, sudah semestinya aku ikut menjagamu bukan bersikap sebaliknya. Seharusnya aku menerimamu sebagai karma ku akibat kesalahanku di masa lalu tapi aku terlalu egois sehingga mengabaikan itu semua." Ujar Luhan lirih.

"Aku mengerti maksudmu Lu, ku pikir itu hal yang wajar dilakukan karena kau berusaha menjaga agar hubunganmu dan Chanyeol baik-baik saja. Maafkan aku karena telah merusak rumah tangga kalian tapi sejujurnya aku tak pernah menyesal memasuki kehidupan kalian. Disini aku merasa nyaman dan banyak mendapatkan cinta entah dari suami ataupun kedua mertuaku, cinta yang tak pernah aku dapat di kehidupan rumah tanggaku yang sebelumnya."

TetanggaWhere stories live. Discover now