8

60K 2.5K 101
                                    

"Eunghhhh." Lenguh Baekhyun mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk dalam pandangan retinanya.

Bibir tipisnya membuat sebuah lengkungan ke atas saat melihat pria yang kini berstatus miliknya masih tertidur dengan lelap.

Pipinya merona mengingat kejadian beberapa waktu lalu. Ia sedikit mengerang meraskan pegal di sekitar analnya karena penis Chanyeol yang masih menancap sempurna di lubang mengkerutnya.

Dengan perlahan ia bergerak mengeluarkan penis yang masih mengacung dengan tegak walaupun tuannya masih tertidur lelap.

"Chan." Baekhyun mengusap pipi Chanyeol membangunkan tidurnya.

Tak butuh waktu lama Chanyeol mulai membuka matanya. Ia tersenyum menatap pria mungil yang kini tengah menatapnya dengan senyuman manis.

"Kenapa kau mengeluarkan juniorku? Lihatlah dia mengkerut akibat kedinginan." Goda Chanyeol sehingga mendapat pukulan pelan di dadanya.

Bibir tebal itu kembali mengecupi wajah simungil dengan gemas. Sementara si mungil hanya tertawa kecil menerima perlakuan manis Chanyeol.

Tangan Chanyeol meraih kemejanya yang tergeletak di lantai. "Pakailah aku tak ingin kau kedinginan." Chanyeol menyodorkan kemejanya yang ia pastikan akan kebesaran di tubuh mungil itu.

Bagaimana Chanyeol tau?

Mudah saja, karena Chanyeol sering melihat Luhan yang mengenakan kemeja miliknya yang kebesaran di tubuh kecil istrinya itu.

Mengingat semua baju dan perlengkapannya masih di ruang make up, mau tak mau Baekhyun menerima kemeja Chanyeol dan segera mengenakannya.

Si mungil menunduk malu melihat Chanyeol yang sedang memakai celananya. Pantas saja lubang analnya serasa robek saat junior park itu memasukinya, ternyata dalam keadaan tidur saja junior park itu memang besar. Uhhh sepertinya Baekhyun tak akan pernah bosan dengan lolipop berlava putih kental itu.

"Chan aku ingin ke toilet." Baekhyun bangun dari duduknya dengan perlahan karena merasakan analnya yang masih sedikit perih.

Dengan sigap Chanyeol menghampiri Baekhyun dan menggendongnya ke arah kamar mandi yang berada di ruangan tersebut. Ia menuruti rengekan Baekhyun yang ingin membersihkan tubuhnya sendiri.

Sambil menunggu Baekhyun, Chanyeol menyalakan ponselnya berniat untuk memesan makanan. Chanyeol menyadari jika sedari siang Baekhyun belum sempat mengisi perutnya karena terlalu sibuk melayani dirinya.

Seketika mata si Park itu membola melihat banyaknya panggilan dan pesan dari Kai, sahabatnya, pemilik ruangan ini. Astaga bagaimana bisa ia begitu bodoh.

Belum selesai ia merutuki kebodohannya, ponselnya kembali berdering menunjukan panggilan dari Kai. Segera saja jarinya menekan icon hijau mengangkat panggilan tersebut.

"Park bodoh." Chanyeol sedikit menjauhkan teleponnya mendengar teriakan dari Kai.

"Apa yang sedang kau lakukan di ruanganku? Cepat buka pintunya." Kai memutuskan sambungan teleponnya sebelah pihak tanpa menunggu jawaban Chanyeol sama sekali.

Chanyeol melihat jam pada ponselnya menunjukan pukul 07.00 malam. Ah ternyata sudah lebih dari 6 jam ia menggunakan ruangan sahabatnya pantas saja sang pemilik ruangan ini tampak begitu kesal.

Setelah pintu terbuka Chanyeol ingin sekali tertawa melihat penampilan Kai, di bandingkan seorang Presdir penampilannya lebih mirip dengan seorang karyawan yang baru saja mendapat PHK. Sebisa mungkin ia menahan tawanya saat melihat wajah kesal sahabatnya.

Kai menerobos masuk ke dalam ruangan miliknya, Dahinya mengernyit mencium bau-bau sisa percintaan, netranya menangkap lingerie yang di gunakan Baekhyun saat pemotretan tergeletak begitu saja di lantai. Di tambah Chanyeol yang hanya menggunakan celana bahan panjangnya tanpa menggunakan atasan.

TetanggaWhere stories live. Discover now