26

22.6K 1.4K 135
                                    

Sengaja up jam segini biar kalian gak buru-buru baca. Karena besok hari senin........

Terimakasih atas dukungan Reader-nim semua terutama para pembaca setia ff ini.

Maaf kalo alur yang gue bikin gak pernah sesuai sama harapan kalian.

Yang jelas gue berterimakasih bgt buat reader-nim yg udah stay dan nunggu.

Selamat membaca..

Chup..

Chup..

Chup..

"Eunghhh..." Si mungil membuka sebelah matanya merasakan benda basah yang mengecupi bibirnya. Mengerjapkan mata berulang kali saat melihat wajah tampan suaminya.

"Chan kau sudah pulang?" Baekhyun membenarkan posisi duduknya.

"Kenapa tidur disini hmmm? Apa tidak sakit tidur dengan posisi duduk?" Chanyeol mengusap pipi gembil sang istri dengan ibu jari tangannya.

Baekhyun mencebik pertanyaannya di jawab dengan pertanyaan lagi. Hah sungguh luar biasa sekali kebiasaan suaminya ini tak pernah berubah.

"Tanpa sengaja aku tertidur saat menonton."

"Pantas saja tagihan listrik selalu tinggi ternyata si mungil ini ya tersangkanya?" Chanyeol mengecupi seluruh wajah Baekhyun, membuat sang empu tertawa geli.

"Hahaha.... Maafkan aku, tapi jangan pernah melarangku Tuan muda. Kau tau tertidur di depan televisi itu menyenangkan sensasinya seperti dongeng pengantar tidur."

"Benarkah seperti itu? Ahh aku jadi ingin mencobanya." Chanyeol beralih duduk di samping Baekhyun, menyimpan satu kakinya di atas kaki sang istri dan tangannya yang melingkar sempurna di pinggang yang sudah menonjol itu. Sementara wajahnya ia sembunyikan di ceruk leher kesukaannya.

"Kau itu pintar sekali mencari kesempatan." Tanpa sengaja Baekhyun melirik jam tangan Chanyeol yang baru menunjukan pukul 02.00 siang. "Yak Park Chanyeol kenapa kau ada di rumah?"

"Karena merindukan istriku yang mungil ini." Chanyeol merasa senang sekali bisa bermanja - manja dengan squishy hidupnya ini.

Entahlah Baekhyun selalu mampu membuat dirinya merasa nyaman, selelah apapun Chanyeol jika sudah melihat senyum manis Baekhyun rasanya stamina yang tadinya habis seketika penuh begitu saja. Hanya Baekhyun yang mampu membuat dirinya seperti itu.

"Kau merayuku?" Tanya si mungil.

"Tidak, kau memang selalu membuatku rindu." Chanyeol merubah posisinya, menidurkan kepalanya di paha Baekhyun.

Menarik tangan Baekhyun dan menaruhnya di atas kepala, si mungil yang mengerti mengelus lembut rambut sang suami.

"Ck... Jangan mengalihkan pembicaraan Daddy."

Tolong.... Chanyeol lemah jika Baekhyun sudah memanggilnya Daddy. Ingin rasanya Chanyeol membawa kabur kesayangannya ini.

"Entahlah, awalnya aku ingin mengunjungi Kai. Tapi salahkan tanganku yang mengemudikan mobil ke arah rumah."

"Ada-ada saja." Si mungil menggelengkan kepalanya. "Tapi apa kau sedang mengidam?" lanjutnya.

"Ku rasa iya, aku ingin seharian ini bersamamu. Omong-omong dimana yang lain?"

"Ibu menyusul ayah untuk makan siang bersama. Luhan, aku tidak tau pasti dia pergi kemana yang jelas dia pergi sendiri tanpa supir."

Chanyeol mengernyit tak suka mendengar penjelasan Baekhyun. Ia memang melarang para istrinya untuk mengemudikan mobil sendiri, dia bahkan rela memperkerjakan dua orang supir untuk masing-masing menjadi supir para istrinya, Hal itu ia lakukan demi keselamatan istrinya.

TetanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang