3

3.5K 543 139
                                    

'Flashback'

"Heh Angus ke kantin ga?"

"Eh? Ng-ngga deh, aku bawa bekal" -(Y/n)

"Bekalnya gosong juga ga kaya tanganmu? Bwahahahahaha"

Ya seperti itulah keseharianku di sekolah setelah insiden kebakaran. Teman yang selalu bersamaku sekarang hilang tak tersisa berganti menjadi pembully si tangan gosong.

Gpp kokoro kuat kok:')

***

Author PoV
(Y/n) pergi ke atap menikmati waktu istirahat nya dengan sendiri. Segerombolan preman naik ke atas dan menyadari kalau ada (y/n) disana.

"Weh ada dedek cantik disini, kok sendirian?" -C

"Udah ga sendirian lah, kan ada kita" -B

Mereka menghampiri (y/n) yang ketakutan dan terpojok di pembatas pagar besi.

"Jangan takut, kamu dari kelas 11 kan? Biar kakak temani disini" -A

Yang sepertinya pemimpin dari mereka berempat menyentuh daku (y/n), (y/n) yang mulai ketakutan pun menangis. Mereka mulai menjelajahi tubuh (y/n) tanpa melepaskan pakaiannya. Cardigan yang selalu di pakai (y/n) pun di lepas dan menampilkan luka bakar membekas di sana.

"Ih jijik, dasar cacat" -D

Mereka meninggalkan (y/n) disana yang masih menangis sambil memeluk cardigannya.

(Y/n) lebih memilih membolos pelajaran dan bersembunyi di toilet hingga pulang nanti.

***

Bisa dibilang hubungan (Y/n) dengan kakak kembarnya kurang baik. Tidak mereka tidak bertengkar tetapi mereka seperti saling tidak peduli.

Buktinya sekarang mereka bertemu di depan gerbang rumahnya, (y/n) yang pulang dengan lusuh dan berantakan sedangkan kakaknya pulang dengan babak belur tidak saling menanyakan keadaan masing-masing dan langsung kembali ke kamar.

(Y/n) yang masih trauma mengambil ice cream di kulkas dan kembali ke kamar untuk melakukan ritual yaitu menangis sambil makan ice cream.

Lucu emang:)

'Flashback End'

***

Tapi kalau saja ini di rumah, (y/n) pasti akan mengambil Ice cream nya dan menangis sepuasnya. Sayangnya ini bukan di rumah, BUKAN DI RUMAH!!

"Aroma mu sangat manis nona, aku sampai mabuk di buatnya"

(Y/n) PoV
Pria di belakangku menjilat bibirnya seperti sedang bertemu dengan hidangan paling nikmat yang pernah dia temui. Suaraku tertahan karna ketakutan yang melanda.

"Tenang lah Akaza, dia ini milikku" -Douma

Douma memelukku membuat wajahku mengenai dada bidangnya. Oni yang di panggil Akaza hanya menghela nafas.

"Aku tidak akan memakan wanita, lagi pula kenapa manusia ini bersama mu? Masih hidup lagi" -Akaza

Douma hanya terkekeh mendengar penuturan oni di hadapannya.

"Kira-kira kenapa ya?" -Douma

"Dasar bodoh" -Akaza

Masih dengan posisi yang sama, Douma memutar badanku berhadapan dengan Akaza secara langsung.

"(Y/n) perkenalkan, dia ini Akaza uppermoon ke-3. Akaza dia (Y/n) gadis yang kutemui beberapa hari yang lalu" -Douma

Akaza mendekatkan wajahnya ke wajahku, hanya berjarak beberapa senti saja hingga hidung kami bersentuhan.

"Kau hebat Douma bisa menahan hasratmu untuk tidak memakannya padahal dia memiliki darah yang sangat manis" -Akaza

"Eh?" -(Y/n)

Douma menutup telingaku

"Jangan di dengarkan, dia memang seperti itu. Katanya kau lapar kan? Makanlah" -Douma

Douma memberiku takoyaki dan meninggalkan ku sebentar untuk berbicara dengan Akaza. Setelah pembicaraan yang cukup serius, Douma terkekeh yang langsung di tebas oleh Akaza. Untung di sini sepi kalo ga kan bisa di liat masyarakat. Brabe tar urusannya.

"Ayo kita pulang" -Douma

Douma merangkul tanganku seperti ayah yang takut kehilangan anaknya.

Kami sampai di kuil saat tengah malam, aku kembali ke kamar dan bersiap tidur. Rasa penasaran masih ada saat Douma berbicara dengan Akaza, apa yang mereka bicarakan? Kapan aku akan kembali ke duniaku?

Kimetsu no Hikikomori || Girl VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang