12

2.6K 370 23
                                    

"Lepaskan Douma!" -(y/n)

"Baik, asal kau membawa pemburu iblis itu ke markas!" -Muzan

"Baiklah" -(Y/n)

Muzan melempar Douma ke arahku, dengan sigap aku menangkap dan membawanya pergi menjauh dari iblis keji itu.

Sesampainya di kuil, Douma sedang beregenerasi. Dia membuka suara.

"Siapa pemburu iblis yang di maksud?" -Douma

Tidak ada penekanan dalam pertanyaan yang dilontarkan olehnya, sangat lembut selembut turunnya salju untuk pertama kali.

Aku hanya dapat menundukan wajah sebelum menjelaskan semuanya.

"Dia kakak ku" -(Y/n)

Dengan suaraku yang sangat pelan, Douma mengangkat kepalaku dan menempelkan keningnya di keningku.

"Tenang saja, kau dapat menceritakannya secara perlahan, aku akan mendengar semuanya." -Douma

Air mata menetes, aku terharu dengan segala kebaikannya walau aku sudah banyak merepotkan nya

Aku menceritakan semuanya saat pertama kali datang ke dunia ini hingga pertemuan kami kemarin. Dia mendengarkan dengan seksama sesekali mengangguk mengerti.

"Apa kau menyesal telah menjadi iblis?" -Douma

Pertanyaan yang selalu menyulitkan ku di lontarkan langsung dari mulutnya. Aku tidak tahu apa jawabanku.

***

Aku pergi ke kediaman kupu-kupu. Mengambang beberapa meter di atas awan buatan, aku melemparkan batu yang di selimuti kertas berisi pesan untuk kakak.

Aku sempat bingung dimana letak kamarnya. Ku tajamkan penciuman lalu melempar ke arah kiri tak jauh dari tempatku sekarang. Suara atap pecah menjadi aba-aba untuk segera pergi sebelum ketahuan oleh pemburu iblis.

Terlambat. Kochou sedang menungguku di balik dahan pohon dan mengejutkan ku menggunakan ujung nichirin beracun nya. Aku menahan nichirin tersebut dengan bola salju buatan dan terjatuh dari atas awan, posisi Kochou berada di atasku.

"Ara ara~ ternyata gadis yang kutemui telah berubah menjadi oni~" -Kochou

Keringat mengalir di pelipis walau cuaca malam ini sedang dingin.

Aku berusaha membekukan nya tapi dia bergerak bagaikan kupu-kupu yang sedang menari. Sangat menawan.

Pertarungan singkat masih berlanjut. Kabut cukup tebal malam ini, ku manfaatkan agar aku dapat melarikan diri darinya. Tepat sebelum kunaiki awan, nichirin nya menggores tipis telingaku. Aku pergi dari tempat kejadian, Kochou hanya melihat kepergianku dengan senyum misterius nya itu.

Jantungku berpacu sangat cepat, nafasku tersenggal berusaha melawan efek racun yang sedang menyebar.

Kepalaku terasa berat, awanku memudar, sebelum aku benar-benar jatuh. Seseorang membungkus ku dengan sesuatu dan membawaku pergi bersamanya entah kemana.

***

Aku duduk memerhatikan malam yang bermandikan dengan taburan bintang dan bulan yang sangat indah.

Pria dengan balutan kimono merah dan hair clip kupu-kupu itu melambaikan tangannya dan ku sambut dengan senyuman.

"Ada apa kau memanggilku? Itu sangat beresiko kau tahu? Bagaimana kalau kau tertangkap atau kau bertarung dengan salah satu pilar? Kau tahukan kalau mereka itu sangat kuat. Aku tidak berhenti mengkhawatirkan mu setelah kau mengirim surat itu." -Kakak

'Andai saja kaka tahu kalau aku berada di ambang antara hidup dan mati saat itu' aku hanya dapat membatin dan melihat hamparan rumput di hadapanku.

Aku harus bagaimana? Aku ingin menyelamatkan mereka berdua. Aku tidak ingin Douma dan kakak tersakiti.































Aku bingung sma author² yang lain, kok bisa sih ngetik panjang² smpe beribu ribu kata:')

Lah au?

Mentok² pling bnyak 1.000, itu juga pas bikin chptr Lemon:').. Klo chptr biasa pling 600/700 pling bnyk:')

Lanjut? 50vote:').. Soalnya bnyak yg silent reader:')

Kimetsu no Hikikomori || Girl VersionWhere stories live. Discover now