7

2.9K 460 35
                                    

(Y/n) PoV
"Duh itu anak kok nyari makanan lama banget sih? Laper"

Douma pun memegang perutnya akibat kelaparan. Kasian:')

***

Kupikir aku akan langsung berhadapan dengan tanah, ternyata aku jatuh di atas seseorang. Tetap saja rasanya sakit.

"Huee pantatku sakit" -(y/n)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Huee pantatku sakit" -(y/n)

Aku masih duduk di atas orang itu, dia memintaku untuk menyingkir. Saat aku melihat wajahnya, bisa kulihat kalau hidungnya mengeluarkan darah. Aku tidak tau kalau aroma darah bisa enak ini.

Aku langsung menerkam orang itu dengan taring dan cakar yang sudah siap. Kami saling menindih dan berakhir aku di atasnya.

Air liurku membasahi wajah pucat nya itu, dia berusaha untuk berbicara denganku. Anehnya suaranya tidak sampai.

"Sadar kumohon sadarlah dek, tidak seharusnya kau berubah menjadi oni. Maafkan aku, maafkan aku yang telah gagal menjadi kakak yang baik untukmu"

Manusia itu.... Menangis..
Wajah nya mengingatkan ku kepada seseorang. Tapi aku tidak dapat mengingat dengan jelas siapa itu.

Kulepas tangan kananku yang aku gunakan untuk mencekik lehernya dan bangun dari atas tubuhnya. Aku berniat pergi kembali ke kuil, pasti Douma sedang menungguku.

Saat aku ingin beranjak pergi, dia menahan kimono yang sedang ku pakai. Aku lupa ini kimono punya siapa ya?

"Tunggu.."

Aku menoleh ke arahnya

"..Kenapa kamu bisa berubah menjadi oni?"

"Kamu siapa?" -(y/n)

Tatapanku berubah menjadi sinis.. Sebenarnya dia mau apa sih?

"Ini kakak mu"

"Hah? Maaf aja nih ya aku gapunya kakak mirip banci kaya kamu" -(y/n)

Pandanganku jatuh pada kedua hair clip kupu-kupunya yang terlihat mencolok jika di atas kepalanya.

Wajahnya berubah menjadi merah semerah kepiting rebus sanking malunya.

"I-ini hia.. AKU DI SURUH UNTUK MEMAKAINYA TAHU"

Dia berteriak sambil melepas kedua hair clip itu. Cukup untuk membuatku terkekeh melihatnya.

Dia terus terusan meyakinkan aku kalau kami ini bersaudara tapi terus terusan juga aku tidak mempercayai nya.

Tidak mengendurkan pengawasanku, takut takut ada pemburu iblis yang patroli menemukan kami dan salah satunya adalah oni? Bisa hilang kepalaku nanti.

Dia berdiri dan membersihkan pakaiannya dari debu yang menempel. Tuh liat saja, bahkan dia memakai pakaian perempuan. Aku jadi tidak yakin kalau dia ini laki-laki.

"Awas saja nanti, saat kita berhasil kembali ke dunia kita, JANGAN HARAP kamu bisa makan eskrim vanila kesayanganmu itu"

Penuh penekanan di setiap katanya dan eskrim vanila, membuatku sadar sesuatu hal.

"Kakak, adek mohon jangan makan eskrim vanila adek lagi donk.. Adek bilangin mama nih.. Hueee" -(y/n)

Ku peluk pinggangnya itu sambil menangis memohon sesuatu hal yang tidak ada di dunia kny ini. Dasar aku.

Kakak berusaha mengendurkan pelukanku di pinggang nya, aku memeluknya dengan keras tadi.

"Hey ayo kita ke tempat oyakata-sama" -Kakak

Aku langsung menjaga jarak dengannya mendengar nama itu di sebut.

"Kau..tinggal bersama mereka?" -(y/n)

Jeda beberapa saat sebelum dia menjawab ku.

"Iya, kau tahu? Mereka baik loh. Aku yakin mereka bisa menerimamu seperti mereka menerima Nezuko" -Kakak

Aku menyadari satu hal, nasib kita sangat berbeda. Kau tinggal bersama orang baik, sedangkan aku tinggal bersama pihak yang jahat.

Kami adalah saudara kembar tapi nasib kami bertolak belakang. Hal itu membuatku sedih.

"Ayo ikut aku!" -Kakak

Kakak menarik tanganku yang langsung ku tepis.

"Aku tidak bisa, aku sudah memakan manusia, bahkan kau hampir menjadi santapan ku tadi. Aku tidak ingin menyakitimu tapi aku ingin terus bersamamu. Aku rindu kebersamaan kita dulu saat kita masih kecil, sampai sekarang aku bingung kenapa kita menjauh seakan ada dinding yang membatasi kita. Aku.. seorang hikikomori." -(y/n)

Aku tidak dapat menahan air mata, aku menangis di hadapan kakak yang menatapku sedih. Dia memelukku, sudah lama rasanya aku tidak di peluk oleh kakak, aku rindu kehidupanku yang dulu.

Aku mencium sesuatu yang menyengat, seperti bau obat-obatan mendekat ke arah kami. Aku menyadari kalau Shinobu sedang menuju kemari.

Dengan tergesa aku membuat awan buatan dan menaikinya. Tapi sebelum aku menaiki awan itu, aku membisikan sesuatu ke telinga kakak dan segera pergi meninggalkannya menggunakan awan yang dapat terbang dengan sangat cepat.

***

Masih di atas awan, aku membuka pintu kuil menggunakan pernafasan salju ku. Aku terkejut ternyata tepat di belakang pintu tersebut, terdapat Douma yang menunggu kepulanganku. Alhasil saat awan berhenti tubuhku terjungkal kedepan menubruk seorang Douma.

"Huaa ini sudah kedua kalinya loh aku jatuh hari ini.. Sakiit..." -(y/n)

"Dari mana saja kau? Izinnya mencari makanan tapi sudah berjam-jam tak kunjung kembali, hampir saja aku ingin mencarimu tadi. Dasar bodoh jangan membuatku khawatir dong" -Douma

Douma memelukku, ternyata dia bisa mirip seperti orang tua yang sedang menunggu anaknya pulang malam ya.

Aku tersenyum, salah satu alasanku tidak ingin pergi ke tempat oyakata-sama adalah selain tidak ingin di bunuh oleh mereka. Aku tidak ingin meninggalkan Douma.

Kimetsu no Hikikomori || Girl VersionWhere stories live. Discover now