Chapter 6: Turbulence

2.2K 372 27
                                    

Note: Y/N — Your Name

"Sayang, ada apa berisik-berisik?", wanita itu mengusap sebelah matanya, masih mengumpulkan kesadarannya.

Aku menatap Jaehyun tak percaya.

"S-sayang?"

"Drama apa ini? Sebenarnya ini apa?!", benakku masih berusaha mencerna pertunjukan yang kusaksikan saat ini.

Si bodoh Jaehyun terdiam tak berkutik.

"Ah! Pemandangan itu- membuatku mual.", aku segera masuk ke dalam kamar Jaehyun tanpa sepatah kata apapun.

Bocah itu benar-benar tak dapat diandalkan.

"Kau siapa?!"

"Apa yang kau lakukan?!", wanita itu berteriak padaku namun aku sama sekali tak menggubrisnya.

"Cih, harusnya aku yang berkata seperti itu padamu.", pikirku tetap berjalan tanpa menoleh kearahnya.

Aku mengambil selimut milik Jaehyun dari atas tempat tidurnya yang berantakan kemudian kembali menghampiri sepasang 'kekasih' itu.

"Maaf, tapi itu sungguh tidak enak dipandang.", dengan cepat aku menutupi tubuh wanita itu asal dengan selimut yang kuambil.

Ia memberikanku sebuah tatapan kesal, sepertinya agak tersinggung dengan perbuatanku barusan.

Merasa tak salah dengan apa yang kulakukan, aku membalas tatapannya itu tak kalah tajam.

Kali ini aku kembali beralih menatap Jaehyun. Tak kusangka mata kami bertemu. Aku memelototinya, berharap ia segera mengambil tindakan untuk mengatasi hasil dari kebodohannya.

"Sayang! Siapa wanita kurang ajar ini?!", wanita itu kembali berteriak dan menunjuk tepat di hadapan wajahku.

Aku melipat kedua tangan di depan dada dan memutar bola mata, "Kurang ajar katanya?", benakku menjawab omongannya.

Jaehyun mengusap wajahnya kasar seraya menarik nafas dalam-dalam sebelum membuka mulutnya.

"Jina. Benar?", Jaehyun memastikan nama yang ia sebut itu benar, akhirnya ia mengeluarkan beberapa patah kata.

"Kurasa ada kesalahpahaman disini.", ucap Jaehyun dingin.

"Apa yang kau maksud dengan salah paham?!", spontan aku menutup kedua mataku rapat-rapat ketika wanita itu kembali berteriak.

Suaranya begitu melengking dan membuatku terkejut.

"Apa maksudmu dengan segala pujianmu di club tadi?!"

"Kau mengatakan bahwa aku adalah wanita paling cantik dan sexy yang pernah kau temui!"

"Kau menatapku dalam-dalam..."

Aku yang berdiri di tengah-tengah Jaehyun dan wanita bernama Jina itu terus menatap mereka secara bergantian.

"Aku ingat betul tatapan itu, penuh hasrat...", wanita itu mengeluarkan segala pembelaannya.

Pfft. Hasrat katanya?

"K-kau bahkan memeluk dan menciumku berulang kali!"

Jina melangkah perlahan mendekat pada Jaehyun. Aku berinisiatif untuk mundur beberapa langkah, menyingkir dari hadapan mereka —tak ingin ikut campur ke dalam masalah 'rumahtangga' ini.

Ia mengalungkan kedua lengannya pada leher Jaehyun, menatap laki-laki itu dengan penuh cinta.

Jina menyeringai, "Tapi kau tahu? Aku sangat menyukai semua itu.", nada bicaranya berubah menjadi sangat lembut.

🏠LIVING TOGETHER: Jaehyun JungWhere stories live. Discover now