Chapter VIII

13.4K 1.9K 230
                                    

Mohon maaf jika ada typo di sana sini....

Mohon maaf jika ada typo di sana sini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.






Jaemin berlari dengan sekuat tenaga, tak memperdulikan kakinya yang lecet akibat tergesek dengan ujung kawat di jalan yang ia lalui sebelumnya. Tujuannya kini hanya terfokus pada satu orang yang tidak tahu menahu tentang apa yang terjadi.






"Jeno." Lirihnya dengan suara serak, ia harus bergegas. Jeno tidak mengetahui apapun tentang sesuatu di dalam rasnya, tapi kedekatannya dengan pemuda itu membuat vampire lain malah menjadikannya seorang tawanan.





Entah sejak kapan ada masalah perihal perebutan kekuasaan seperti itu di dalam keluarganya, pamannya yang seorang anak tiri tak memiliki darah seorang vampire pureblood. Menginginkan sebuah kekuasaan yang di miliki oleh ayahnya.




Mereka berencana menggunakannya sebagai barang negosiasi namun berubah pikiran, lalu saat kecil mereka juga pernah menculik Mark tapi mereka benar-benar ceroboh. Melupakan Mark yang memiliki kekuatan supranatural teleportasi menjadikan lelaki itu tak mudah di dekati begitu saja.







Seingatnya, Haechan juga hampir menjadi sasaran baru-baru ini tapi gagal. Mark terus bersama pemuda manis itu berhari-hari.




Dan entah kenapa, Jaemin justru melupakan hal ini. Lupa bahwa ia tidak bisa membiarkan Jeno lepas dari dirinya setelah berani memasuki kehidupannya, ia lupa bahwa orang-orang serakah itu tak akan pernah melepaskan keluarganya sebelum mereka mendapatkan sesuatu yang di incarnya.




Jaemin menghela nafas kasar, langkah kakinya yang sangat cepat membawanya ke tengah sebuah hutan hujan. Ada sebuah bekas kastil yang di penuhi lumut, suara burung gagak terdengar dari segala arah.








Seketika tubuh Jaemin bergetar, entah karena apa. Yang di rasakan Jaemin ketika memasuki kastil terbengkalai itu adalah perasaan takut. Sungguh, dalam hidupnya baru kali ini ia merasa ketakutan seperti ini.







Langkahnya berhenti di depan sebuah pintu, tanpa menyentuhnya pintu itu ia buka dengan kekuatan supranatural yang ia miliki. Jaemin seorang pemilik kekuatan supranatural telekinesis yang bisa melakukan apapun tanpa harus menyentuh objeknya.








Aula besar itu nampak sunyi dan begitu sepi, hanya ada terdengar suara tetesan air. Entahlah, apa itu benar air atau sesuatu yang lain.







Gelap, sungguh ruangan itu benar-benar gelap. Kaki Jaemin kembali melangkah, entah kenapa di setiap langkah itu menjadi begitu sangat berat.





"Jeno?" Suara Jaemin mendadak bergetar, tak lama kemudian tercium bau darah yang ia kenal. Entahlah, sebelumnya ia tak mencium bau darah sama sekali.








Moonwalk ✔| Nomin ver.Where stories live. Discover now