Chapter XV

10.8K 1.5K 131
                                    

Sorry for typo...










.







Belati perak melesat dengan cepat, menembus dada kiri seorang pemuda yang sesaat setelahnya tersungkur di atas lantai kotor nan dingin dengan darah mengucur deras dari dadanya. Hoult mengeluh kesal, lemparannya tidak mengenai sasaran sama sekali, namun kemudian senyumnya muncul, setidaknya umpannya akan memberikan sebuah pertunjukkan menarik kali ini.




"Jeㅡno." Jaemin berbisik parau, suaranya menghilang sesaat ketika tubuh pemuda itu ambruk di hadapannya. Dapat ia rasakan sesuatu yang besar, kuat dan penuh aura negatif akan keluar dari dalam tubuhnya. Ia tak mengerti apa itu, namun rasa sakit dan kemarahan besar membawa sesuatu itu semakin mendekat dan sebentar lagi akan menguasainya. Tidak, Jaemin tidak peduli dengan akan apa yang terjadi.




Pria dihadapannya, harus mati saat ini juga. Pria ituㅡ Hoult membunuh Jeno tepat di hadapan matanya sendiri. Tidak, Jaemin tak akan bisa memaafkan sesuatu yang telah berani merenggut seseorang yang berharga untuknya. Tidak untuk saat ini, tidak sampai kapanpun.



"AKU TIDAK PEDULI... HAHAHA... AKU TIDAK  PEDULI... KAU HARUS MATI!" Hoult tersentak kaget, sebuah aura hitam pekat menguar dari tubuh pemuda Na. Ini di luar espektasinya, kekuatan ini, lebih dari sekedar yang ia miliki. Lebih dari sekedar apa yang ia dapatkan sebagai  imbalan ketika bekerja sama dengan iblis. Ini, lebih kuat dan lebih besar.


"Siapa kau!" Suaranya mengeras, penuh tekanan. Memperhatikan sekitaran Jaemin yang menjadi gelap penuh aura kebencian dan kemarahan, putus asa dan rasa ketakutan serta  emosi yang meledak-ledak semakin memperkuat dan membuat pekat aura hitam itu terus  bertambah. Warna putih di bagian bola mata Jaemin berubah menjadi hitam, warna mata semerah darahnya menyala terang.  Mark  dan Louis mundur, menatap penuh akan ketakutan kekuatan besar itu.




Jaemin memberengut, Jeno membuat moodnya kembali  down setelah Mark dan Louis. "Kau tau naㅡ" Jaemin menoleh kesampingnya, menatap penuh tanya sedangkan seharusnya ia bisa membaca apa yang akan keluar dari mulut Jeno, namun ia rasa ia tak berhak untuk mengetahuinya lebih dahulu.



"ㅡsejak pertama, aku menganggapmu sebagai sosok yang luar biasa." Pipi Jaemin memerah, sedangkan pemuda Lee itu tersenyum dengan mata menyipit.


"Kau memang luar biasa, sampai aku menyadari perasaanku dan menganggap kau begitu berharga. Membuatku tak ingin menyerah untuk terus berada di sisimu." Jaemin menghentikan langkahnya, menatap begitu dalam punggung tegap Lee Jeno yang juga berhenti beberapa saat. Kemudian menoleh ke arahnya sembari menatapnya bingung.


Jaemin berlari kecil,  kemudian menubruk tubuh Jeno dan memeluk pemuda itu dengan erat. Kehangatan menjalar begitu saja di dalam dirinya dan hal itu disebabkan oleh pemuda bernama Lee Jeno.





"KAU HARUS MATI!" Suara Jaemin berubah dari yang sebelumnya, mata merah menyalanya menatap tajam ke arah Hoult sedangkan taring biasa yang di miliki para vampire justru terlihat begitu panjang saat ini.



Jaemin bergerak dengan cepat, menggunakan tangannya untuk meraih Hoult, melemparkannya bagaikan kantong sampah ke segala arah. Membuat luka disana sini tanpa membiarkan Hoult berkesempatan untuk melakukan regenerasi. Tubuh pria itu terpental sana sini bagaikan mainan anak kecil, Jaemin tak memberinya ampun sama sekali.



Bahkan tat kala ia tersungkur, pemuda ituㅡ tidak! Hoult menganggapnya adalah monsterㅡ monster itu menendang tubuhnya tanpa ampun. Kemudian berusaha bangkit dan menggunakan kekuatan iblisnya untuk melukai Jaemin, sampai berhasil menggores pipi pemuda itu. Jaemin tersenyum sinis. "HANYA ITU?" Tawa nyaringnya kembali menggema, terdengar menakutkan dan membuat suasana semakin mencekam.





Moonwalk ✔| Nomin ver.Where stories live. Discover now