Prince Of Night [Tower Of God FF - Baam]

Chapter #14

Khun menutup mulutnya yang sedang menguap lebar dengan sebelah tangan. Entah rasa kantuknya itu berasal dari sisa-sisa mantra penidur tadi atau memang dirinya sedang benar-benar bosan. Ia tak bisa membedakannya. Walaupun ia juga terkena mantra penidur, tapi ia tidak terhempas serangan shinsoo dari Yu Hansung. Khun tak selemah itu. Pemuda itu lalu menjulurkan kepalanya kesamping mencoba melihat barisan panjang dihadapan tempat dirinya berada.

Saat ini para Reguler telah dikumpulkan di Grand Hall Tailse Uzer Army. Mereka akan melakukan pengecekan Posisi untuk mengetahui klasifikasi mereka. Di tempat itu ada 10 orang Ranker yang bertugas memeriksa Posisi dari para Reguler. Seluruh Reguler berbaris rapi dengan jumlah sekitar 50 orang perbarisan. Di depan Khun masih ada sekitar 20-an orang.

Para pengguna shinsoo biasanya memang memiliki posisi tertentu dalam bertarung. Posisi-posisi tersebut terdiri dari Scout, Fisherman, Lightbearer, Spearbearer, dan Wave Controller. Seorang Scout bertugas mengintai dibarisan depan diikuti Fisherman sebagai Penyerang utama. Lightbearer bertugas untuk mengumpulkan informasi yang diterima dari Scout menggunakan Lighthouse. Spearbearer adalah penyerang jarak jauh yang menggunakan senjata tombak, sedangkan Wave Controller adalah pengendali gelombang Shinsoo yang terbagi menjadi tipe Attacker atau Supporter. Selain posisi tersebut, juga ada posisi spesial lainnya. Namun kelima posisi itu adalah yang paling utama digunakan.

Sebenarnya banyak Reguler yang sudah pernah melakukan pengecekan Posisi sebelum mengikuti Pasukan Khusus ini. Salah satunya adalah Khun yang memiliki posisi Lightbearer. Ia menerima posisi itu lantaran kemampuan bertarungnya cukup rendah di Keluarga Utama. Namun pengguna shinsoo sendiri sebenarnya tidak terbatas hanya menguasai satu posisi. Pengguna Shinsoo yang sudah menjadi Ranker biasanya bisa menguasai lebih dari satu posisi. Bahkan katanya para Bangsawan Penguasa mampu mengisi seluruh posisi yang ada.

Setelah menunggu kurang lebih setengah jam lamanya akhirnya tiba giliran Khun. Dihadapannya terdapat sebuah bola kristal berukuran diameter sekitar 20 cm dengan warna hitam pekat. Ia diminta meletakkan tangannya di atas bola itu lalu memejamkan mata. Khun merasa sedikit gugup karena metode ini berbeda dengan yang dulu ia lakukan.

Dari telapak tangannya, Khun merasa ada energi panas yang terpancar. Energi itu lalu menyebar keseluruh tubuh selama beberapa saat. Khun merasakan ada aliran Shinsoo yang mengalir ke setiap inchi bagian tubuhnya. Pusatnya adalah pada bagian jantung yang terasa berdegub kencang. Khun mengernyit saat merasakan energi itu kian memanas seolah membakar tubuhnya.

"Sudah selesai," ucap Ranker itu.

Khun lalu membuka matanya dan merasakan energi panas itu kini menghilang tak tersisa. Ia lalu menatap petugas tadi yang kini terlihat sangat kebingungan. Khun menjadi penasaran dengan hasilnya.

"Ini aneh. Kau jelas-jelas seorang pengguna shinsoo tapi aku tak pernah melihat statistik kekuatan serendah ini. Nilainya berada di angka 220 dimana seharusnya pengguna shinsoo normal berada di atas 300 poin. Kau bahkan nyaris seperti manusia biasanya yang poinnya kurang dari 200," petugas itu mengusap dagu sambil terlihat terus memikirkan keanehan tersebut. Kejadian yang tak pernah ia alami membuat dirinya merasa penasaran.

"Itu tidak aneh, aku memang lemah dalam mengendalikan shinsoo," ucap Khun. Ia tersenyum kecut setelah mengatakan itu. Harga dirinya cukup tinggi mengingat dirinya adalah seorang dari keluarga bangsawan.

"Ini berbeda. Selemah apapun, pengguna shinsoo tak mungkin akan menyentuh angka dibawah 300. Kekuatanmu seperti tersumbat oleh sesuatu sehingga menjadi sangat terbatas. Kau mungkin harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut jika ingin tahu kebenarannya. Dan yang terakhir, posisimu adalah Lightbearer. Kau boleh pergi."

"Te-terima kasih."

Khun terpaku sejenak lalu ia meninggalkan barisan itu. Perkataan Ranker itu terngiang di benaknya. Kekuatannya dibatasi? Bagaimana bisa? Selama ini ia hanya mengira dirinya saja yang terlalu lemah. Apa memang benar-benar ada keanehan pada tubuhnya?

Mungkin di lain kesempatan Khun akan mencoba mencaritahunya. Sekarang ada hal lain yang harus ia fokuskan.

***

Bam berjalan santai menuju asramanya yang baru bersama dengan Regular yang lain. Asrama itu terletak di gedung sebelah timur di barak pelatihan Tailse Uzer Army. Alasan yang membuat Bam harus pindah asrama adalah karena para Regular telah di kelompokan berdasarkan posisi mereka. Sehingga agar memudahkan dalam koordinasi maka mereka yang berada di posisi yang sama akan disatukan dan diberi pelatihan.

Sesuai dengan perkiraan dari Guru Jinsung, Bam memiliki kemampuan sebagai Wave Controller. Kemampuan Bam dalam mengendalikan gelombang shinsoo memang sangat menakjubkan. Tidak seperti posisi lainnya, posisi Wave Controller cukup langka. Bahkan di pasukan khusus ini hanya ada kurang dari 15% dari total seluruh Reguler yang ada.

Posisi Wave Controller memang cukup spesial karena para pengguna Shinsoo akan mampu mengendalikan Shinsoo dengan lebih leluasa dibandingkan dengan pengguna shinsoo lainnya. Pengawas Tertinggi Yu Hansung juga merupakan seorang Wave Controller. Bam merasa akan lebih sering bertemu dengan pria itu.

Dari pengumuman yang di ucapkan Ranker tadi, jumlah posisi terbanyak di pegang oleh posisi Fisherman yaitu sebanyak 122 orang. Selanjutnya adalah posisi Scout sebanyak 113 orang. Posisi Lightbearer dan Spearbearer terpaut jarak yang sangat dekat yakni sebanyak 104 dan 103 orang. Lalu yang terakhir adalah posisi Wave Controller yang hanya berjumlah 78 orang.

Bam sudah tidak sabar menerima pelatihan nanti. Ia akan banyak mendapat pelajaran yang mungkin belum pernah ia terima sebelumnya. Ia tak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini.

Bam menatap gedung berlantai empat di hadapannya. Gedung tersebut cukup luas untuk dihuni 78 orang. Mungkin per kamarnya hanya akan diisi sekitar 3-4 orang. Bam merasa cukup lega karena beberapa hari ini tidak bisa tidur nyenyak. Teman sekamarnya cukup berisik dan Bam kesulitan untuk bergaul dengan mereka. Semoga saja kali ini Bam mendapatkan teman sekamar yang lebih baik. Walau akhirnya mereka mungkin akan dipisah ke berbagai tim setelah pelatihan selesai.

Bam lalu memeriksa pocket miliknya. Pocket adalah alat serbaguna yang dimiliki hampir oleh seluruh masyarakat di negeri itu. Namun biasanya pocket yang dimiliki rakyat biasa dan pengguna shinsoo memiliki spesifikasi yang berbeda. Pada umumnya pocket digunakan untuk berkomunikasi dan sebagai alat pembayaran digital. Namun pengguna shinsoo memiliki pocket yang lebih canggih dengan banyak fitur.

Selain memeriksa posisi Regular, para Ranker tadi juga memberikan Identitas kepada para Regular sebagai Pasukan Khusus yang memiliki hubungan kerajaan dan pihak kemiliteran. Dengan begitu Regular akan lebih dimudahkan pada saat menjalankan misi karena memiliki relasi dengan pihak kerajaan.

Bagi Regular yang belum memiliki pocket sendiri, pihak kerajaan sudah menyedian banyak pocket yang bisa langsung digunakan oleh para Regular. Selain itu kerajaan juga membagikan senjata standar yang digunakan oleh Regular di masing-masing posisi.

Bam sendiri sudah memiliki Pocket sendiri sejak berusia 10 tahun sehingga ia tak perlu mengambil jatah dari kerajaan. Pocket itu adalah pocket Rank A pemberian Ayahnya. Seluruh item di negeri ini pada dasarnya memiliki Rank sesuai kekuatan yang terkandung. Mulai yang terendah adalah Rank F hingga tertinggi adalah Rank S. Item Rank S biasanya hanya bisa dipegang oleh Ranker saja karena jumlahnya sangat terbatas.

Dan untuk senjata yang dibagikan, Bam menerima sebuah Wand berbentuk cincin berwarna hitam yang memiliki Rank D. Wand adalah item yang digunakan untuk membantu pengguna Shinsoo mengendali gelombang Shinsoo. Kemampuan tiap orang dalam mengendalikan gelombang shinsoo itu berbeda. Sehingga Wand ini dibuat dengan tujuan memudahkan seseorang dalam mengendalikan shinsoo.

Bam rasa persiapannya sudah cukup dan ia sudah siap untuk menjalankan tugasnya sebagai Anggota Pasukan Khusus Kerajaan.

-To be continued-

22 December 2019

By Chaerun Nessa