Chapter. 1

21.7K 1.6K 131
                                    

Thanks to She_Liu who made this part.
I love ya, Baby 🍌

Estelle menatap keluar jendela dengan tatapan hampa. Berada di menara kastil, atau kamar pribadinya, tampak pemandangan seluruh negeri Almauric yang sudah mengalami banyak perubahan sejak terakhir kali dilihatnya. Untuk semua kekacauan yang pernah diperbuat, tentu saja, rasa bersalah itu masih begitu besar dengan perasaan tidak layak berada di negeri itu.

Setelah menghadiri pesta pernikahan Kakak Sepupunya yaitu Darren, orang yang sangat dikagumi dan dikasihinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah menghadiri pesta pernikahan Kakak Sepupunya yaitu Darren, orang yang sangat dikagumi dan dikasihinya. Sempat merasa tidak rela jika harus melepasnya pada wanita lain, tapi melihat kebahagiaan yang terpatri di wajah Darren, membuat Estelle cukup merasa lega.

Patricia adalah wanita yang pantas bersanding dengannya, pikir Estelle. Lagi pula, siapa yang tidak akan luluh pada wanita luar biasa sepertinya? Bahkan, Jared Adams pun demikian.

Tersenyum getir, Estelle mengingat bagaimana Darren memujanya, juga bagaimana Jared membela wanita itu dalam berbagai hal. Seperti dukungan Jared atas tuduhan Patricia pada Estelle, soal dirinya yang jalang.

Dia bahkan masih teringat tentang bagaimana Patricia meminta Jared agar tidak berurusan dengannya, dan tidak pantas bersamanya. Seolah hal itu adalah mutlak disandangi oleh Estelle, tanpa perlu mempertanyakan dengan jelas. Tapi, dia juga tidak ingin menjelaskan perihal dirinya, karena bukan siapa-siapa. Jika bukan karena nama besar dari almarhum ayahnya, tentu saja, Estelle sudah dibunuh sejak lama.

Estelle menghela napas lelah, lalu mengusap wajahnya. Meski pesta pernikahan masih berlangsung di bawah sana, tapi dirinya tidak ingin berada di kerumunan itu, lalu menjadi pusat perhatian. Seperti seorang buronan, demikian semua sorot mata yang tertuju padanya. Meski rakyatnya sudah memberi pengampunan, dan menyambutnya sebagai anggota kerajaan, tapi tetap perasaan bersalah itu membuatnya tidak merasa layak.

Pintu terdengar diketuk, spontan Estelle menoleh dan memperhatikan pintunya selama beberapa saat. Kembali menghela napas, karena tentu saja, ada penjaga yang ingin mengecek keberadaannya, untuk sekedar memastikan bahwa dirinya tidak kabur. Meski pihak Almauric tidak menuntutnya, tapi di mata hukum, dirinya tetap adalah seorang tahanan yang berusaha menghancurkan sebuah negeri.

Segera beranjak dari kursi, Estelle menuju ke pintu untuk menunjukkan diri agar diberi ketenangan sampai satu jam ke depan. Pengecekan itu dilakukan setiap jam sekali. Menyedihkan, tapi tetap dimaklumi olehnya, karena mengeluh atau protes, tidak pantas untuk dilakukannya.

Estelle membuka pintu dan matanya melebar ketika mendapati Jared yang kini mendatanginya. Seperti biasa, ekspresi pria itu hanya biasa saja. Seolah kehadiran Estelle tidak berkesan di matanya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The Sadden QueenWhere stories live. Discover now