Chapter. 7

14.1K 1.2K 82
                                    

Written by. She_Liu
Tukeran shift sama doi.
Jomblo tuh kayak gini, begadang cuma buat tulis anu-anu, bukannya beneran nganu. Haqhaqhaq 🍌

■■■■■

"Kenapa harus marah-marah hanya karena noda mustard yang ada di celanamu, Yang Mulia?" pertanyaan dengan nada ejekan itu, membuat usapan Estelle semakin keras di atas celana jeans-nya dengan menggunakan tissue basah.

Estelle menyukai kebersihan. Sangat. Jika ada noda sedikit saja di pakaian, Estelle akan segera membersihkannya apa pun yang terjadi. Belum lagi, kedua tangan sudah dicuci sebanyak tiga kali atau sampai aroma daging asap tidak menempel di kulitnya. Meski burger tadi adalah burger terenak yang pernah dinikmatinya, tapi ada cara yang lebih manusiawi selain menggunakan dua tangan.

Sungguh tega, Jared tidak memberikan alat makan padanya, sehingga dirinya terpaksa makan dengan cara yang menyebalkan. Yang membuatnya bertambah kesal adalah Jared dengan mudah menghabiskan burger dengan tangan, tanpa perlu mengotori tangan atau celana. Estelle mengabaikan ejekan demi ejekan yang dari Jared, dengan terus membersihkan noda mustard yang sepertinya tidak akan hilang selain dicuci.

"Estelle, hentikan. Kau tidak perlu membersihkan sampai seperti itu," ujar Jared sambil menangkap pergelangan tangan Estelle yang belum berhenti mengusap.

Estelle segera mendongak dan menatap Jared dengan tajam. "Silakan mengejekku sepuasmu, tapi aku belum terbiasa dengan hal seperti ini."

Sama sekali tidak menggubris nada sinis Estelle, Jared justru merebut tissue basah yang sudah lusuh dan kering dari tangan Estelle, dan membuangnya tanpa beban. "Kalau begitu, biasakan dirimu. Aku tidak ingin terlihat memalukan karena membawa seorang ratu yang norak dan kampungan seperti dirimu."

"Jared!" pekik Estelle kesal, sambil menarik tangannya dari cengkeraman Jared.

Tidak melepaskan, tapi justru menarik Estelle mendekat, Jared sukses memberi sebuah kecupan singkat di bibir Estelle. Rasa kesal Estelle bertambah dengan mendorong Jared kasar.

"Jangan sembarangan menciumku! Apakah ini yang sering kau lakukan pada bekas tahananmu? Atau inikah yang kau lakukan pada adikmu?" sewot Estelle.

Jared hanya menyeringai geli. "Pertama, aku tidak pernah melakukan hal ini pada bekas tahanan yang kau maksud. Kedua, aku tidak punya adik. Jadi, bisa dibilang ini adalah hal baru, yaitu mencium seorang ratu."

"Apa kau ingin bilang bahwa dirimu adalah pangeran milenial?" desis Estelle tajam.

"Tidak! Aku hanya seorang bajingan yang senang mencari kesempatan seperti ini," balas Jared enteng, lalu melepas cengkeramannya dan beranjak berdiri. "Ayo kita jalan. Sebelum pulang, aku akan mengajakmu jalan-jalan di Times Square."

"Tidak perlu! Aku ingin pulang saja," tolak Estelle cepat, sambil berdiri.

Jared tidak membalas, karena pria itu sudah berseru pada temannya yang adalah pemilik restoran burger itu, lalu berjalan keluar dari sana diikuti Estelle di belakang.

"Jared, aku ingin kembali ke rumah," ucap Estelle yang mengikuti langkah Jared dengan susah payah.

Estelle tidak menyukai keramaian, dan kumpulan orang banyak yang berlalu lalang seperti yang ada di sekitarnya. Belum lagi, dia yang sedang berjalan di pinggir jalan, dimana ada banyak kendaraan yang melintas di jalan raya, dan Jared yang berjalan begitu cepat.

Jujur saja, Estelle merasa takut dan tidak ingin tersesat. Seperti anak kecil, Estelle terus mengekori Jared yang berjalan di depan, mengikuti langkah besarnya dengan berlari kecil, dan mengerjap cemas ke sekeliling untuk memastikan menjaga jarak aman.

The Sadden QueenWhere stories live. Discover now