Chapter. 19

13.9K 1.6K 305
                                    

Hi, dengan Sheliu di sini 🙂
Hari ini, aku dan Babang tukeran update.

Happy Reading 💜


🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷


Estelle menatap sekelilingnya dengan seksama sambil memperhatikan dan mengingatnya dalam hati. Tidak menyangka dengan niat dari pihak Cobra yang sangat menginginkan kehancuran negerinya, sampai harus melakukan persiapan yang sebegitu hebat dan besar dalam sebuah base camp yang bertempat tidak jauh dari Almauric.

Kini, dia mengerti tentang alasan ayahnya yang tidak menginginkan dirinya untuk keluar dari Almauric. Sebab dunia begitu jahat, kasih manusia sudah menjadi dingin, bahkan tidak ragu untuk saling menyakiti dan membunuh. Begitu banyak kejahatan yang terjadi di sekitarnya, hingga dirinya tidak menyangka akan menjadi separah ini.

Membayangkan hal itu, satu tangan Estelle spontan membelai perutnya dan mengusap lembut di sana. Dalam hati, Estelle bersyukur jika anak yang ada di dalam kandungannya, tidak akan lahir di dunia yang sudah begitu jahat ini.

Sebentar lagi, ucap Estelle dalam hati.

“Sudah saatnya!” seru Bowie antusias.

Estelle langsung menoleh pada Bowie yang tampak begitu murka dan terlihat penuh dendam. Setelah keluarganya sudah melakukan banyak kejahatan, apakah dia merasa pantas untuk membalas dendam atas kekalahan ayahnya dari pihak musuh? pikir Estelle.

Lagi pula, dia tidak berhak untuk marah atau membalas sekarang. Estelle tidak habis pikir dengan manusia yang dibutakan oleh kemarahan dan ketamakan seperti Bowie.

“Kumpulkan semua orang ke dalam ruang utama, Bowie. Tanpa terkecuali. Aku ingin mengadakan pertemuan sebelum penyerangan,” ucap Estelle dingin.

“Untuk apa? Kau hanya perlu memberitahu kami tentang...”

“Lakukan, Bowie! Ini adalah perintah,” sela Estelle sambil terus berjalan tanpa mempedulikan kekesalan Bowie di belakangnya.

Selain penuh amarah dan dendam yang tak beralasan, Bowie termasuk bodoh. Dia tidak pandai dalam memfungsikan otaknya untuk sekali pun berpikir. Estelle sudah bisa menilai Bowie lewat dari caranya berbicara dan bertindak. Semudah itu.

Estelle tiba di ruang utama atau pusat kendali base camp yang dimiliki Cobra. Berbagai kegiatan ada di sana dan banyak sekali jumlah personil yang bekerja di sana. Kehadirannya langsung disambut oleh semua orang dengan membungkuk hormat dan memberi salam.

Sorot mata Estelle sudah tertuju pada pusat kendali utama yang ada di sisi kiri, dengan layar raksasa yang memperlihatkan perkembangan operasi yang akan dilakukan.

Estelle menarik napas dan memantapkan langkah untuk berjalan ke sana. Bowie tampaknya melakukan perintah Estelle dengan mengumpulkan seluruh anggota dan perlahan ruang utama itu mulai penuh.

Sambil berjalan, ibu jari Estelle sudah memainkan batu permata dari cincin yang tersemat di jari manisnya.

Ketika dia sudah tiba di pusat kendali utama, Estelle mengarahkan punggung tangan ke arah tombol monitor seperti alat pemindai, lalu mendekatkan cincinnya sebagai pengalihan aktivasi. Kali ini, pengendali sudah dialihkan dan Eagle Eye hanya memiliki 10 menit untuk mengambil alih.

Menarik napas panjang, Estelle segera berbalik untuk melihat bahwa hampir semua anggota sudah memenuhi ruang utama. Itu berarti, sisa waktunya sudah semakin singkat. Bowie pun sudah menghampiri dan berdiri di sampingnya sambil menyeringai sinis.

The Sadden QueenWhere stories live. Discover now