2

1.1K 101 5
                                    

Nayeon duduk di kantin kampus sembari menunggu kedua sahabatnya yang belum juga datang. Merasa bosan memainkan ponselnya, ia pun mengitari pandangan matanya ke sekeliling kampus. Terlalu banyak wajah-wajah asing menurutnya, memang ia tidak terlalu berteman dengan yang lain selain sahabatnya.

Kalau pun ia mengenali wajahnya, itu karena mereka hanya satu kelas yang sama. Dan itu pun Nayeon tidak terlalu dekat dengan mereka.

Mata Nayeon menyipit ketika seorang gadis dengan rambut yang dikuncir satu masuk ke dalam kantin.

"Cantik," gumam Nayeon pelan.

Tak sadar, seulas senyum simpul terukir di wajahnya.

"Lo lagi ngeliatin apaan?"

Nayeon tersentak, sembari mengelus dadanya, ia pun menengok ke samping kanannya, "Ya! Lo ngagetin gue tau, Ji! Udah kayak setan aja lo, tiba-tiba muncul ngagetin orang!"

Jihyo mengacuhkan Nayeon dengan mengangkat kedua bahunya, "Ngagetin dari mana? Orang gue nanya doang." Jihyo duduk tepat di sebrang Nayeon, sehingga membuat posisi mereka berhadapan, "Ngeliatin apaan sih lo emangnya?"

Nayeon menunjuk menggunakan dagunya, "Itu. Lo kenal ga?"

Jihyo mengarahkan pandangannya mengikuti arah pandang Nayeon, "Ga kenal. Anak baru kali."

"Iya kali ya? Gue baru liat juga soalnya," Nayeon terus menatap sang gadis.

Jihyo mengerutkan dahinya, ia menatap Nayeon dengan bingung, "Kenapa emangnya?"

Nayeon menggelengkan kepalanya, lalu menatap Jihyo dengan kekehannya, "Cantik."

Jihyo tersenyum tipis, "Yang di depan lo ini juga cantik kali Nay," ucap Jihyo sangat pelan.

"Hah? Lo ngomong apa Ji?" tanya Nayeon yang tidak mendengar perkataan Jihyo yang sangat pelan itu.

Jihyo menggelengkan kepalanya sembari tersenyum manis pada Nayeon, "Ngga. Gapapa. Ngomong-ngomong, Jeongyeon mana ya?" tanya Jihyo mengalihkan pembicaraan.

"Bukannya kali-,"

Belum selesai Nayeon dengan perkataannya, sosok Jeongyeon kini tengah duduk di samping Jihyo.

"Nah ini dia, panjang umur lo, baru juga diomongin," ucap Nayeon.

Jeongyeon menatap keduanya dengan alis terangkat bingung, "Kalian berdua ngomongin gue?" Jeongyeon menggelengkan kepalanya sembari menatap keduanya dengan tatapan malas, "Ga nyangka gue, ternyata selama ini kalau gue ga ada. Kalian ngomongin gue di belakang ya, para-,"

Plak!

"Jangan ngomong sembarangan gitu lo!" potong Jihyo dengan sewot.

Jeongyeon meringis sembari mengusap bahunya yang terasa sakit setelah menerima geplakan keras dari Jihyo, "Ya abisnya ka-,"

"Ngomong yang engga-engga lagi, abis lo sama gue Jeong," potong Jihyo cepat.

"Oke, damai." Jeongyeon mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya yang membuat huruf 'V' dan ia menatap Jihyo dengan kekehannya.

Jihyo menghela nafasnya, "Malesin banget, sok imut. Jijik."

"Salah mulu gue ya ampun, dasar ya cewek, serba salah," cibir Jeongyeon.

Plak!

"Lo juga cewek!"

Sekali lagi, Jeongyeon meringis kesakitan akibat ulah Jihyo yang menggeplak lengannya dengan keras.

Nayeon menghela nafasnya, "Udah kali, berantem mulu," lerai Nayeon.

"Mau pesen apa? Gue pesenin deh," tawar Nayeon.

With You (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang