10

694 70 0
                                    

Hari demi hari telah berlalu, tak terasa kini ketiga sahabat itu semakin dekat dengan kelulusan di unirversitas mereka.

Keadaan mereka semakin membaik sejak saat itu. Walaupun ada perasaan mengganjal di antara mereka, terkait perihal perasaan yang telah Jihyo katakan pada Jeongyeon waktu itu.

Ya, Jihyo merasa bahwa Jeongyeon semakin mendesak dirinya untuk jujur pada Nayeon akan perihal perasaannya.

"Ji?"

Jihyo tersadar dari lamunannya, ia segera menegakkan tubuhnya dan membenarkan posisi ponsel miliknya yang tengah menempep di telinganya, "Ya, Nay?"

"Lo dengerin gue ga?"

"Oh, soal apa?"

"Ish, lo mah bikin gue kesel aja. Bengong aja terus," kesal Nayeon dari ujung panggilan telpon tersebut.

Jihyo bisa membayangkan wajah kesal Nayeon yang sangat-sangat menggemaskan itu.

Ah, gemas. Iya, gemas. Jihyo tertawa kecil sembari menggelengkan kepalanya.

"Mikirin apa sih?"

'Mikirin lo, bego' sahut Jihyo dalam hati.

"Ngga, gue kepikiran besok sidang lancar apa ngga aja," bohong Jihyo.

"Lo jangan terlalu mikirin gituan deh. Santai aja kali."

"Gue doain, semoga lo nanti gitu juga. Malah makin parah dari pada gue nanti."

"AH LO MAH PARAH JI!"

Jihyo tertawa terbahak-bahak, sangat menyenangkan sekali mengusili Nayeon.

"Becanda kali ah."

"Bodo amat, udah lo sana tidur. Siapin buat besok."

"Iya, ini gue mau tidur. Lo kan yang ganggu gue pake nelpon segala," balas Jihyo.

"Yaudah, bye Park Jihyo!"

Klik!

Panggilan telpon tersebut terputus setelah Nayeon memutuskannya.

Jihyo menggelengkan kepalanya, ia meletakkan ponselnya di nakas samping kasur miliknya. Lalu merebahkan tubuhnya.

Tak berapa lama, matanya pun perlahan menutup dan dengkuran kecil mulai terdengar. Jihyo mulai terbawa ka alam mimpinya...

***

Jihyo berjalan dengan wajah lesunya. Di depan ruangan, terdapat teman-teman kelasnya yang tengah menunggu giliran. Dan ada juga yang tengah memberikan semangat untuk yang lain.

Jihyo menatap mereka satu per satu. Senyumnya pun mengembang seketika, "Gue lulus!"

Teman-temannya berhamburan memeluk Jihyo dan mengucapkan selamat kepadanya.

Jihyo menangkap potret kedua sahabatnya di belakang sana tengah menunggu dirinya.

Setelah berpamitan kepada teman-teman kelasnya, ia segera menghampiri kedua sahabatnya.

"Jeong, gue lulus!" Jihyo dengan perasaan senangnya menghambur ke dalam pelukan Jeongyeon, "Selamat, Ji," ucap Jeongyeon yang masih dipeluk Jihyo itu.

"Kan, gue bilang juga apa. Santai aja kali," Jihyo melepaskan pelukannya lalu berhambur memeluk Nayeon, "Selamat ya, Ji."

Jihyo mengangguk, "Makasih Nay."

"Kak Ji, selamat! Akhirnya lulus juga," Jihyo melepaskan pelukannya pada Nayeon, lalu beralih pada Chaeyoung dan melakukan high five.

"Kak, selamat ya." Jihyo menoleh, ia mengangguk sambil tersenyum simpul, "Makasih Tzu."

"Ji, selamat ya." Mina mendekat pada Jihyo, "Ini dari kami semua." Mina memberikan sebuah bouqet yang berisi berbagai macam coklat tersebut.

"Wah, thank you ya." Jihyo menerima bouqet tersebut, "Ayo kita foto dulu," ajak Jeongyeon.

Mereka berfoto bersama, mengabadikan kenangan di hari spesial untuk Jihyo ini.

"Mau ke kantin ga? Gue laper," ucap Nayeon dengan kekehannya.

Mereka menyetujui ucapan Nayeon, dan berjalan menuju kantin.

"Ah kalian duluan aja, gue mau ke toilet bentar," ucap Jihyo.

"Kak Ji, Chae ikut."

Jihyo mengangguk, "Yaudah ayo."

Kemudian Jihyo dan Chaeyoung pun berjalan menuju toilet kampus, sedangkan yang lainnya berjalan menuju kantin.

Kini Jihyo baru saja keluar dari bilik toilet, tak berapa lama Chaeyoung pun keluar dari bilik toilet. Dan mereka kembali berjalan menuju kantin.

"Kak Ji."

Jihyo menoleh, "Ya, Chae?"

"Boleh minta tolong ga?"

Jihyo mengangkat alisnya, "Minta tolong apa?"

Chaeyoung pun mulai membicarakan apa yang ia tengah rencana kan kepada Jihyo. Memberitahu apa saja yang harus Jihyo bantu untuk Chaeyoung.

"Boleh, nanti kabarin Kakak aja lagi ya," ucap Jihyo sambil tersenyum manis.

.

.

.

To be continued.

With You (✔)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora