7. Butuh Ketenangan

11.8K 650 11
                                    

Sebaik-baik bacaan ialah Al-Qur'an.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ


***

Jam menunjukan pukul 02:55, dari semalam Maira tidak bisa tidur dengan tenang. Rasanya kejadian secepat ini terasa mimpi baginya, apakah Maira sudah menjadi seorang istri? Lagi-lagi pertanyaan itu muncul dibenaknya.

Tidak ingin memikirkan hal itu lama-lama, Maira beranjak dari kasur menuju kamar mandi. Wajahnya segar dibasuh air wudhu sepertiga malam, belum menjalankan salat saja hati Maira sudah tenang, sehebat itu memang dampak dari air wudhu.

Maira menjalankan salat tahajud sebanyak 12 rakaat dan 1 rakaat witir, sebagai yang disunnahkan oleh Rasulullah Saw.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

"Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah -Muharram-. Sebaik-baik shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam."

Ketika Maira mengangkat tangan untuk takbir, hatinya khusyu melaksanakan salat. Fikirannya tertuju kepada Allah. Air matanya tidak dapat ia tahan lagi ketika membaca surah Al-Qadr. Maira sangat menikmati setiap rakaat salatnya..

Setelah selesai salat, Maira berdoa kepada Allah, lagi-lagi air matanya jatuh, entah sudah yang keberapa kali. Maira sangat lemah kalau berhadapan kepada Sang Pencipta.

Maira juga merasa sangat-sangat berdosa kepada Allah, ia belum bisa menerima takdir yang digariskan oleh-Nya. Padahal Maira sudah tau bahwa yang ditentukan oleh Allah, itulah yang terbaik untuk hamba-Nya. Tapi, entahlah hatinya belum siap untuk menerima Alvin. Kejadian ini sungguhlah cepat, dan diluar logikanya.

Setelah selesai berdoa, sungguh dan benar hatinya kini mulai tenang. Seolah-olah Allah akan membantu permasalahan hidupnya.

Maira bangkit dari duduknya untuk mengambil Al-Qur'an di atas laci, ia mencari surah Al-Mulk dan mulai membacanya.

Waktu terasa begitu cepat, adzan subuh sudah berkumandang, suara adzan itu membuat hati Maira tenang dan damai. Entahlah itu suara siapa, yang jelas Maira tidak tau. Dan itu pertama kalinya Maira mendengar suara adzan yang menghayat hati.

Maira bangkit untuk menunaikan salat sunah fajar, dan melanjutkan salat subuh. Setelah selesai salat tiba-tiba Maira termenung. Wajahnya berubah sendu, ia menghirup nafas banyak-banyak dan menghembuskannya perlahan.

Lalu detik berikutnya Maira tersenyum, senyum untuk menutupi semuanya, "Aku harus pergi."

✈️✈️✈️

Tok.....tok.....tok.....tok....

Alvin mengetuk pintu kamar Maira dan memanggilnya, "Maira, mau sampai kapan di kamar terus? Nanti kamu jamuran."

Tidak ada jawaban dari dalam kamar.

"Maira, buka pintunya."

Satu detik...

Untukmu ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang