11. Istriku Kembali

11.4K 675 11
                                    

Sebaik-baik bacaan ialah Al-Qur'an.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

***

Sudah Alvin duga pasti Maira terkejut melihat kedatangannya. Alvin hanya tersenyum melihat perubahan raut wajah Maira, "Hai, apa kabar?" tegurnya.

Satu detik..

Dua detik..

Tiga detik..

Maira masih diam.

"Hey kenapa bengong?" tegur Alvin lagi tangannya ia lambai-lambaikan di depan wajah Maira.

"K....kamu... n..ngapain....di...s....sini?" tanya Maira terbata-bata.

Alvin gemas melihat wajah istrinya, lalu ia mencoel hidung Maira, "Jemput kamu."

"Ish! Jangan pegang-pegang, ini tempat umum!" raut wajahnya yang terkejut hilang diganti dengan raut wajahnya yang super duper jutek.

Alvin tertawa, ia masih memperhatikan es cream yang menempel di ujung bibir Maira, tapi si empunya tidak sadar kalau makan es cream seperti anak kecil, berantakan.

"Kenapa tertawa?! Ada yang lucu?!"

"Kamu yang lucu."

Maira memutar bola matanya malas sembari menghentak-hentakkan kakinya ke lantai, "Zifa, Zahra, kalian di manaaaa, awas aja kalau sampe gak balik-balik, aku gorok kalian!" dumelnya dalam hati, sorot matanya mencari keberadaan kedua sahabatnya, dan itu tidak terlepas dari pandangan Alvin, lagi-lagi Alvin tersenyum melihat tingkah istrinya itu.

"Nyari siapa? Zifa sama Zahra?" tanya Alvin seperti peramal yang tahu isi hati Maira yang tengah mencari keberadaan Zifa dan Zahra.

Bola mata Maira membulat ia terkejut kenapa Alvin bisa tahu pikiran dan hatinya? "Kok kamu tau?"

Alvin tersenyum, "Hapus dulu tuh bekas es cream di bibir kamu, malu tau diliatin orang!"

"Ha?" Maira kikuk, lantas sedetik kemudian ia mengaca pada layar ponselnya. Maira dibuat terkejut melihat es cream yang berantakan di ujung bibirnya, lalu ia segera menghapusnya sebelum Alvin lebih lanjut menggodanya.

"Jangan senyum-senyum gitu!" cibir Maira kesal yang membuat senyum Alvin semakin mengembang

"Yuk pulang," akhirnya kata-kata itu terlontar dari bibir Alvin.

"Kamu ajak saya pulang?"

"Iya, kamu gak kasian sama ummi, abi?"

"Kasihan...." Maira menundukkan kepalanya tatapannya berubah sendu.

"Sama saya kasihan gak?"

"ENGGAK!" hanya seperkian detik Maira bisa berubah seperti singa betina yang sedang mengamuk kalau Alvin berusaha menggodanya.

Alvin tertawa, menurutnya Maira sangat lucu kalau galak seperti itu.

"Iyauda yuk pulang. Abi, ummi, ayah, dan ibu nungguin kamu."

Maira tampak memikirkan ajakan Alvin tapi pikirannya lebih-lebih tertuju kepada Maira dan Zifa ia masih harus menunggu mereka kembali.

"Zifa sama Zahra sudah pulang duluan," ucap Alvin seolah-olah tau yang ada di pikiran Maira.

Maira memicingkan matanya curiga, "Kok kamu tau?"

"Sudah, jangan banyak tanya, ayok pulang," tanpa persetujuan dari Maira Alvin menggenggam tangan wanita itu dan berjalan menuju lift.

Untukmu ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang