18. Masa Krisis

8.8K 570 52
                                    

Sebaik-baik bacaan ialah Al-Qur'an.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Jangan pernah takut mati, tapi takutlah kehidupan setelah mati.

-Untukmu Imamku-

***

Alvin berjalan tergopoh-gopoh menuju kantornya, Diandra mengabarinya kalau ada penurunan drastis pada keuangan kantor. Alvin tidak bisa tinggal diam saja dan harus menyelesaikan itu semua, mendapat kabar seperti itu membuat dirinya cemas.

"Bagaimana ini bisa terjadi?!" Alvin membentak Diandra yang membuat wanita itu terpekik kaget.

"T.....tidak tau P....Pak," sahutnya terbata-bata.

"Adakan meeting sekarang!"

Diandra pun langsung berlari secepat kilat menemui staff kantor untuk mengadakan meeting dadakan.

"Semuanya sudah kumpul?" ujar Alvin ketika sudah berkumpul di ruangan, sorot matanya mengabsen karyawan kantor.

"Sudah Pak."

Sebelum meeting dimulai, Alvin berdoa terlebih dahulu diikuti oleh karyawannya.

"Sejak kapan penuruan itu terjadi?" Alvin bertanya pada keuangan kantor, wanita berhijab bernama Naisla.

"Terjadinya penurunan seperti mendadak Pak. Baru saja saya cek tiga hari yang lalu keuangan baik-baik saja, tapi ketika saya cek pagi ini keuangan benar-benar turun, saya pun bingung kenapa semua itu bisa terjadi," lugas Naisla.

"Staff penjualan, silahkan berbicara," Alvin menengok ke arah Isel selaku staff penjualan.

Perusahaan Alvin ini menjual batubara. Mereka di bagian kantor pusat, seperti tanda bukti pembelian, surat jalan, dll. Setelah membeli batu baranya dan sudah ada tanda bukti mereka bisa mengambil di kantor batu baranya, letaknya tidak jauh dari kantor Alvin mungkin hanya sepuluh menitan.

"Beberapa hari terakhir lumayan banyak pemasukan Pak, seperti yang dikatakan Mbak Naisla tadi saya juga terkejut mendengar kabar itu padahal pemasukan aman-aman saja," jawab Isel sambil membaca buku data pemasukan.

"Administrasi umum, silahkan berbicara."

"Surat jalan aman Pak, seperti yang ada didata kalau jalan menuju Tanggerang saya memberinya dua juta," jawab Ilham.

"Apakah perusahaan pernah berhutang kepada perusahaan lain? Saya rasa tidak, kalian harus lebih hati-hati lagi mulai sekarang, jangan sampai terjadi penurunan pada kantor ini. Sepertinya memang ada seseorang yang berniat jahat untuk menghancurkan saya."

"Baik Pak."

"Di, apakah ada meeting setelah ini?" tanya Alvin kepada Diandra.

"Ada Pak, perusahaan Citra Karya mengajak kerja sama. Saya pikir kita terima saja Pak, semoga saja dengan itu keuangan perusahaan bisa naik."

Alvin mengangguk patuh seraya tersenyum, "Persiapkan data-data untuk meeting. Dan meeting ini selesai, saya ucapkan terima kasih, assalamuallaikum warahmatullahi wabarokatu."

Untukmu ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang