17. Syafiq Nakal, Alvin Senang

9.4K 551 20
                                    

Sebaik-baik bacaan ialah Al-Qur'an.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Syafiq memang pandai, siapa dulu daddynya!

-Untukmu Imamku-

***

Kepala Alvin rasanya seperti tertindih benda berton-ton dan pusing bukan main. Bola matanya berkunang-kunang tapi syukurlah Alvin masih bisa menyelesaikan pekerjaannya yang benar-benar menumpuk.

Jam menunjukkan pukul lima sore Alvin harus cepat pulang ke rumah untuk merebahkan tubuhnya yang terasa sakit semua. Alvin berjalan keluar dengan kaki yang bergetar tubuhnya hampir tumbang kalau tidak ada tangan berkulit putih menahannya.

"Eh, Bapak kenapa?" dengan sigap Diandra memapah tubuh Alvin.

Karena tidak ingin bersentuhan dengan yang bukan mahram Alvin melepaskan tangan Diandra secara kasar.

"Kepala saya pusing, bisa kamu antar saya menuju parkiran? Rasanya tubuh ini nggak sanggup untuk sampai sana," Alvin memegang dinding untuk penahan tubuhnya agar tidak jatuh.

Diandra mengangguk mengiyakan, inilah yang dia sukai bisa berdekatan dengan CEO muda tampan seperti Alvin.

"Dengan senang hati Pak."

"Tapi ingat, jangan sentuh saya, paham?"

"Siap Pak!"

Alvin masuk ke dalam mobilnya ketika sudah sampai parkiran, ia benar-benar tidak bisa mengendarai mobil dalam keadaan seperti ini. Tubuhnya gemetar, keringat dingin bercucuran di wajahnya.

Melihat Alvin yang diam saja, Diandra sedikit khawatir, "Bisa mengendari mobilnya Pak? Atau mau saya antar? Bahaya mengendarai mobil dalam keadaan seperti itu Pak."

Alvin diam, yang dikatakan Diandra ada benarnya juga lagi-lagi pikiran dan hatinya tidak sependapat. Alvin bingung kalau pulang sendiri dan menyetir tubuhnya tidak kuat. Tapi, kalau diantar Diandra tidak baik bukan mahram berdua-duaan. Tapi lagi-lagi syaiton membisikinya yang membuat Alvin mengiyakan ajakan Diandra.

"Boleh kamu antar saya? saya benar-benar nggak kuat," Alvin pindah tempat duduk di samping pengemudi.

"Siap Pak!" sahut Diandra semangat empat-lima lalu masuk ke dalam mobil. Senyum tercetak jelas di bibir wanita itu, tanpa ba-bi-bu Diandra menancapkan gas menuju rumah Alvin.

Selama perjalanan Alvin hanya memejamkan matanya, ia tidak benar-benar tidur. Bibirnya kumat-kamit berdzikir. Alvin tidak pernah mengeluh kalau diberi sakit oleh Allah, karena, seseorang yang ditimpa sakit, berarti, Allah sedang menghapus dosa-dosanya.

Diandra masih fokus mengendarai mobil sesekali tersenyum melirik Alvin. Hatinya tenang setiap kali memandang Alvin. Diandra mengikuti arah dari google maps, karena Alvin tidak mampu untuk menunjukkan jalan. Jadi Alvin menyuruhnya untuk menggunakan itu saja, zaman sekarang sudah canggih dimana-dimana ponsel yang mereka genggam, mereka buka, mereka baca. Apakah mereka tidak malu? Coba tanyakan pada diri sendiri berapa hari sekali membuka Al-Qur'an? Padahal Al-Qur'an adalah teman penolong kita di akhirat kelak, jadikan dia sebagai temanmu di dunia dan di akhirat. Allah beri kita waktu 24 jam dalam sehari, berapa ayat Al-Qur'an yang kamu baca? 1 huruf bagi siapa saja yang membacanya Allah beri 10 kebaikan. Dahsyat bukan? Jadi bacalah Al-Qur'an walau selembar.

Untukmu ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang