13. Kehidupan Baru Dimulai

10.3K 614 7
                                    

Sebaik-baik bacaan ialah Al-Qur'an.


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Jadikan Al-Qur'an sebagai sahabat di dunia dan penolong di akhirat.

-Untukmu Imamku-


°•°

Bandung, 20 Maret.

Hari ini, detik ini, dan hari-hari selanjutnya Maira akan tinggal bersama Alvin satu atap. INGAT! SATU ATAP. Tidak tau bagaimana kedepannya untuk sepasang suami istri ini tapi Maira berharap bisa bahagia. Bahagia dengan pilihan yang Allah kasih untuknya.

Maira sangat bersyukur adanya Syafiq diantara ia dan Alvin. Maira tidak bisa membayangkan kalau ia hanya hidup berdua dengan Alvin dalam satu rumah yang cukup besar, membayangkannya saja membuat bulu kuduknya berdiri.

"Daddy ini lumah Daddy yang balu ya? Agus anget Daddy!" teriak Syafiq histeris bahkan bola matanya berputar melihat keindahan rumah barunya ini.

Alvin mengacak rambut Syafiq gemas, "Ini rumah kita."

"Hmm, api kok jauh dali lumah nenek Daddy?"

"Iya jauh, nenek di Lampung kita di Bandung nanti kalau Syafiq kangen nenek sama kakek Syafiq telepon ya sayang."

"Siap Daddy."

Alvin tersenyum, lalu sorot matanya ke arah Maira, "Kenapa bengong? Nggak suka sama rumahnya ya?"

"Huh? E.....enggak...k...kok," jawab Maira terbata-bata.

Loh ada apa dengan Maira? Kenapa jantungnya berdetak tidak karuan begini? Biar kita tebak, pasti Maira sedang memikirkan bagaimana tidurnya, iyakan? Dia akan tidur bersama Alvin kah atau tidur sendiri di kamar khusus dirinya.

"Saya paham Maira, kita tidurnya nggak satu kamar kok. Kamar kamu di atas, saya di bawah."

"Ahh iya," akhirnya Maira bisa bernafas lega setelah mendengar ucapan Alvin barusan.

Syukurlah Syafiq tidak mendengar pembicaraan Maira dan Alvin, kalau saja dia mendengar, pasti bocah rewel itu akan nyerocos dengan berbagai macam pertanyaan.

"Ya sudah, kamu bereskan barangmu, saya juga bereskan barang saya. Setelah itu, kita keluar cari makan."

Maira mengangguk, lalu berjalan menuju kamar barunya sembari menyeret koper yang berisi baju dan sebagainya.

✈️✈️✈️

Bandung, termasuk kota dingin, suhunya malam ini mencapai 20°C. Syukurlah Maira menggunakan jaket yang cukup tebal, kalau saja Maira membantah suruhan Alvin, pasti ia sudah menggigil karena kedinginan.

Tepat pukul 20:00, mobil Alvin terparkir di sebuah restoran ternama Bandung. Alvin sangat bersyukur mempunyai ayah sebaik Akmal. Akmal sudah menyiapkan semua kebutuhannya di Bandung, baik itu rumah dan mobil. Sewaktu mereka turun di Bandara Bandung, seorang pria mendekati Alvin sambil berkata mobilnya sudah disiapkan oleh pak Akmal. Alvin tersenyum senang mendengarnya, ucapan terima kasih terucap dari bibir manis untuk ayahnya.

"Kita mau Mammy?" tanya Syafiq.

"Kita mau makan sayang, Mammy laper banget nih."

"Yeyyyy Capik uga lapel Mammy."

"Ya sudah, yuk turun," titah Alvin.

Untukmu ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang