24. Alvin Sadar?

7.5K 391 48
                                    

Sebaik-baik bacaan ialah Al-Qur'an.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

***

Bahagia. Satu kata yang tepat untuk mewakilkan perasaan Diandra saat ini. Kesabarannya membuahkan hasil karena orang yang selama ini dia tunggu, dia rawat sepenuh hati akhirnya sadar dari koma selama hampir menginjak satu tahun.

Diandra berlari menyusuri lorong rumah sakit, napasnya tersenggal-senggal tapi hatinya berbunga-bunga. Saat Diana mengabarinya kalau Alvin sudah sadar lengkungan senyum tidak pernah pudar dari bibir tipisnya. Ya, Diandra bahagia, sangat bahagia.

Ketika sudah di depan ruangan Alvin alis Diandra berkerut melihat Diana yang sedang mengobrol dengan seseorang di telepon.

"Siapa Mam?"

"Nih dari tim Rumah Sakit Kalimantan mau bicara sama kamu," Diana memberikan ponsel miliknya kepada Diandra.

"Hallo?"

"Hallo, dengan Mbak Diandra ya?"

"Iya, saya sendiri kenapa ya Mas?"

"Saya Raka Tim SAR kecelakaan pesawat silam Mbak, masih ingat?"

"Oh iya-iya saya ingat, kenapa Mas Raka?"

"Jadi gini Mbak, kami Tim SAR menemukan identitas pria yang bersama Mbak waktu itu, kalau nggak salah namanya Alvin, benar Mbak?"

"Iya benar Mas, memangnya kenapa?"

"Apakah Mbak ini istrinya Mas Alvin? Di KTP-nya tertera sudah menikah Mbak."

WHAT?! ALVIN SUDAH MENIKAH?!!

Bagai tertusuk pisau tajam bertubi-tubi sakit, perih, itulah yang dirasakan Diandra ketika tahu Alvin sudah menikah. Air matanya perlahan menetes tanpa permisi, dadanya mendadak sesak bahkan tenggorokannya terasa tercekak.  Sungguh, ini benar-benar sakit.

"Hallo? Mbak?" ujar Raka lagi ketika Diandra tidak bersuara.

"Ah i-ya Mas h...hallo."

"Apakah benar Mbak ini istrinya Mas Alvin? Kalau benar, Mbak bisa temuin saya di Kalimantan dan mengambil barang Alvin. Tapi hanya beberapa Mbak, yang lain sudah hancur lebur dan hilang."

Rasa dendam di hati Diandra membuatnya harus melakukan kejahatan untuk mendapatkan Alvin. Diandra tidak ingin kehilangan pria itu untuk kedua kalinya, ini benar-benar kesempatan emas untuk Diandra agar mendapatkan Alvin, laki-laki yang dicintainya. 

"Iya Mas, Alvin suami saya...."

"Hey Diandra apa-apaan kamu!" sontak Diana memukul lengan Diandra karena terkejut apa yang dikatakan oleh putrinya yang mengaku-ngaku sebagai istri Alvin, padahal tidak.

Diandra menjauhkan ponsel dari tubuhnya agar Raka tidak mendengar pembicaraannya dengan Diana.

"Mammy diam aja ya, ini urusan aku," Diandra mengedipkan matanya nakal.

Untukmu ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang