Kelulusan

8.6K 383 22
                                    

Kelulusan.

Hari ini menjadi puncak terakhir dari masa SMA. Banyak sudah kenangan, juga hal yang dilakukan semasa waktu putih abu-abu itu.

3 tahun mereka lalui dengan penuh kegembiraan, jam berputar begitu cepat memang. Hingga tak terasa Naya dan Rafa dkk sudah harus memilih universitas mereka.

Rama dan Rima saat ini juga sedang masa lucu-lucunya, Naya selalu dibuat gemas jika sudah dihadapkan dengan kedua bayi kembarnya.

"Mau lanjut ke universitas mana?" Tanya Rafa.

"Bareng El boleh?" Balas Naya justru balik bertanya.

Rafa menautkan alisnya bingung.

"Boleh. Beda jurusan tapi," balasnya. Naya mengangguk.

"El? Waktunya cepet banget ya?" Kata Naya.

"Iya, aku sekarang juga udah jarang bahkan nggak pernah liat kamu kemo," balas Rafa.

"Males ah, kemo terus," kata Naya.

"Kan biar kamu sembuh total Ya," ucap Rafa sembari mengelus punggung tangan Naya.

"Nay udah sembuh tau El. Nih, udah sehat gini kok," kata Naya.

"Iya deh," balas Rafa sembari mengacak gemas rambut Naya.

Saat ini, mereka berdua tengah jalan-jalan di salah satu tempat hiburan, menikmati masa-masa liburan usai menjalani ujian. Itung-itung untuk menjernihkan kembali pikiran.

"El-el, Fotoin dong," pinta Naya.

Rafa lalu mengambil ponsel yang diulurkan Naya.

"Siap ya? Satu... Dua... Tiga..."

Ckrekk!

"Cantik, kaya biasanya," kata Rafa sembari memperlihatkan hasil jepretannya

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

"Cantik, kaya biasanya," kata Rafa sembari memperlihatkan hasil jepretannya.

"Emang cantik, baru sadar emang?" Balas Naya. Rafa hanya tersenyum sembari mengeratkan genggaman tangannya.

"El, kita nikahnya kapan ya kira-kira?" Pertanyaan itu lolos keluar dari mulut Naya yang sukses membuat Rafa menoleh kaget padanya.

"Kenapa gitu?" Balas Rafa balik bertanya.

"Ya, pengen cepet-cepet nikah aja. Nggak sekolah lagi gitu kan aslinya gapapa," kata Naya.

"Palalu!" Celetuk Rafa sembari menoyor kepala Naya hingga membuat sang empu sedikit terjungkal ke belakang.

"El kasar ish, gasuka!" Ucap Naya kesal. Rafa berdecak, kemudian ia berjongkok dihadapan Naya.

"Lagian kamu ini, sekolah dulu baru nikah. Nanti bakal ada saatnya aku dateng ke rumah buat ngelamar kamu, buat ngambil alih kamu dari Ayah kamu. Akan ada saatnya sayang, tapi bukan sekarang," ucap Rafa sembari mengecup punggung tangan Naya.

Cold Boyfriend [Ending] Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum