08

6.2K 1K 575
                                    

Cip.. cip.. cip..

Bunyi burung yang bersahutan pagi hari ini adalah tanda dimulainya lagi petualangan keempat konyolers. Taiju dan Yuzuriha tampak amat bersemangat. Sedangkan (y/n) dan Senku tampak antusias namun terpaksa.

Senku dan (y/n) benar-benar tak bisa melupakan kejadian yang baru saja mereka alami. Pengkhianatan. Perpecahan hubungan. Pertikaian. Perebutan kekuasaan mungkin akan terjadi juga setelah ini.

(Y/n) terus menerus memperhatikan punggung Taiju dan Yuzuriha yang terlihat tak pernah lelah berjalan dan berlari kesana dan kemari.
"Hei Senku" Panggil Taiju kepada lelaki bersurai bawang itu.
"Ada apa?" Jawabnya malas.
"Kita akan kemana setelah ini?" Tanyanya sambil memainkan kupu-kupu yang berterbangan disekitar mereka.

"Coba tanya (y/n)" Ucap Senku santai sambil mencolek siku milik (y/n).
"Jangan bercanda tuan. Lagipula anda jauh lebih pintar dari saya. Ataukah... anda sudah setara dengan monyet-monyet berbulu disini? " Ucapan (y/n) tajam setajam silet menusuk tepat ke jantung Senku.

Senku yang tidak terima penghinaan tersebut segera bertindak mengacungkan jari tengah dan jari telunjuknya bersamaan, mengincar tepat diatas mata (y/n).
"Setidaknya katakan "Yes my Lord" pelayan tidak tau diri!" Bentak Senku seraya berusaha mencolok kedua mata (y/n).

Mari kita beralih ke pasangan ///ehek selanjutnya. Yaitu Taiju dan Yuzuriha.

Taiju terus berusaha meminimalisasi jarak diantara mereka berdua. Yuzuriha kemana, Taiju ngekor aja dibelakangnya. Mereka tengah berlari-lari manja kesana kemari mengejar layangan ups bukan maksudnya kupu-kupu indah yang berhamburan disekitar mereka.

Suitan burung pagi itu seakan menjadi suporter tersendiri bagi Taiju untuk terus mengejar Yuzuriha.

Saat sedang asik berlari-lari, kaki Yuzuriha tak sengaja menginjak sebuah ranting dahan yang masih basah terkena embun. Dia tak menyadari bahwa sisi lain dari dahan itu terangkat keudara, menembak tepat diselangkangan Taiju yang sedari tadi terus mengekorinya.

Uh.. jutaan anak sedang dalam bahaya.

『️☆️☆️』️

Tanpa disadari, matahari kini tengah merangkat naik, semakin membakar emosi Tsukasa.

Diwajahnya terpancar jelas rasa marah, kecewa, dendam, serta benci tercampur dalam raut dan berpengaruh pada suasana hatinya.

Waktu semakin berlalu namun Tsukasa tak kunjung menemukan Senku dan kawan-kawan nya. Dia tak henti-hentinya berharap agar Senku meninggalkan sebuah petunjuk untuk dirinya. Namun nihil. Orang sepintar Senku tak mungkin melakukan hal seceroboh itu.

"TAIJUUUU!!"

Telinga Tsukasa tak sengaja mendengar teriakan histeris seorang wanita. Nama itu, nama yang Tsukasa cari seharian. Akhirnya.. akhirnya..

Kaki Tsukasa menapak memburu, berlari kencang untuk memastikan apa yang baru saja ia dengar. Maniknya mengintip dari balik pepohonan dan berhasil melihat orang-orang yang telah ia cari-cari.

"TAIJU PINGSAN!! TAIJU BUTUH BUBUK MESIU!!!" Teriak Yuzuriha asal.

"Heh apa yang kau katakan?! Kau ingin mematangkan nya?!" Bentak Senku sambil menjitak pelan kepalanya.

Senku segera mendekat ke telinga Taiju yang telah tak bernapas, membisikkan sesuatu yang hanya mereka ketahui.

"Masih bisa dimasukkan kok" Bisik Senku pelan. Ia tak ingin kedua perempuan itu mendengarkan ucapannya.

Yuzuriha dan (y/n) segera terkejut setelah melihat Taiju yang tiba-tiba bangkit berdiri dengan wajah yang berbinar-binar.

"YA! MASIH BISA!" Teriaknya lantang. Senku segera tertawa terpingkal-pingkal melihat kelakuan konyol temannya bodoh nya tersebut.

Only u ✿ Ishigami SenkuWhere stories live. Discover now