7. Berhenti

82.3K 11.1K 24.3K
                                    

[ Tolong dibaca perlahan tanpa ada yang diskip. Jika diperlukan, silahkan siapkan tisu, lol just kidding. ]

⚠️Warning: rape!⚠️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

⚠️Warning: rape!⚠️

ADA yang salah.

Ada sesuatu yang salah disini.

Sudah berbulan-bulan, sejak pemukulannya pada Renjun, Jaemin merasakan ada sesuatu yang salah dengan dirinya. Sesuatu yang menggangu pikiran dan perasaannya.

Sesuatu yang tak seharusnya.

Entah sejak kapan, dia selalu tanpa sadar tiba-tiba memikirkan Renjun disela kegiatannya. Dia akan terbayang wajah yang selalu terlihat datar itu, terkadang terbayang bagaimana wajah itu tertawa hingga kedua mata yang selalu bersinar itu menyipit, ada di lain waktu dia akan terbayang wajah yang terlihat kesal, memerah dengan alis menukik tajam, setajam ucapannya.

Dan yang paling sering terbayang adalah wajah penuh kesakitan serta ringisan saat dia menonjok wajah lelaki itu dengan penuh amarah.

Jaemin akan terbayang wajah penuh luka milik Renjun, bahkan ditengah mimpinya sekalipun, hingga ia selalu terbangun tengah malam karena rasa gelisah dengan napas tersengal dan detak jantung meningkat.

Itu sangat mengganggunya, demi Tuhan!

Jaemin terengah, menatap tajam layar komputer yang menghitam dihadapan. Tangannya mencengkeram mouse dengan erat, hampir meremukkan.

Kini dia sedang terbayang wajah penuh luka milik Renjun lagi!

Saat mengetahui bahwa Renjun memiliki orientasi seksual yang menyimpang, tentu dia sangat terkejut, bahkan marah. Perasaan jijik langsung melingkupinya tubuhnya, membuatnya mual dan marah, apalagi saat itu Renjun juga mencium bibirnya.

Oh, sial. Jaemin memejamkan mata saat bayangan itu hadir lagi, dia masih bisa merasakan bagaimana rasa bibir Renjun yang tertinggal dibibirnya.

Seharusnya Jaemin merasa jijik, namun anehnya dia malah berdebar.

Ini adalah hal yang ia maksud dengan ada sesuatu yang salah disini.

Sejak kejadian disaung itu, Jaemin merasakan dirinya marah, kecewa dan terkhianati. Mengapa seorang lelaki yang sudah ia anggap sebagai sahabat bahkan keluarga harus memiliki orientasi yang menyimpang, mengapa Renjun harus menjadi salah satu manusia hina yang dilaknat Tuhan?

Itu membuatnya menjauhi Renjun, jelas. Ia tak ingin tertular penyakit homoseksual itu, ia tak ingin menjadi bagian dari dunia Renjun, hingga bahkan tanpa pikir panjang dia menjadikan Shuhua sebagai kekasihnya, meski dia harus mendapat bogeman mentah dari Jeno. Dia melakukan itu hanya ingin membuktikan bahwa dia masih dijalan yang benar.

Dan kini, setelah beberapa bulan dia menjauh dari Renjun, tak pernah berurusan lagi dengan lelaki sialan itu, dia harus dihadapkan pada kenyataan bahwa dirinya…

Bandung [ ✓ ]Where stories live. Discover now